Tugas dan artikel

Monday, May 09, 2016

BUDAYA DAN PENGARUHNYA TERHADAP CARA PANDANG PETANI

Oleh : Ishmah Nurhidayati (1514131171)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2016)



PEMBAHASAN



Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Selain dari pengertian tersebut, terdapat beberapa definisi kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai berikut:
1. Koentjaraningrat: Menurut Koentjaraningrat, bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan  sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengn belajar. 
2.  Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi: Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
3.  Ki Hajar Dewantara: Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengertian kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola kebudayaan tradisional, yaitu merupakan produk dari besarnya pengaruh alam terhadap masyarakat yang hidupnya tergantung pada alam. Petani yang merupakan mayoritas masyarakat di desa juga memiliki pola kebudayaan tersebut. Menurut Paul H. Landis besar kecilnya pengaruh alam terhadap pola kebudayaan tradisional ditentukan oleh:
1.       Sejauh mana ketergantungan terhadap alam,
2.      Tingkat teknologi yang dimiliki, dan
3.      Sistem produksi yang diterapkan.

Paul H. Landis juga mengemukakan ciri-ciri kebudayaan tradisional yaitu:
1.       Adaptasinya pasif,
2.      Rendahnya tingkat invasi,
3.      Kebiasaan hidup yang lamban,
4.      Kepercayaan kepada takhayul,
5.      Kebutuhan material yang bersahaja,
6.      Rendahnya kesadaran terhadap standar moral yang kaku.

Pola kebudayaan tradisional yang ada pada petani tentu saja mempegaruhi cara pandang petani tersebut. Contohnya, salah satu ciri-ciri kebudayaan tradisional adalah kebutuhan material yang bersahaja. Ini dapat terlihat dari kebanyakan petani yang mempertahankan hidup dengan cara mengonsumsi hasil panen tanaman sendiri atau disebut dengan subsisten (subsistence). Selain itu adaptasinya yang pasif juga mempengaruhi cara pandang para petani. Contohnya pada saat petani diberi penyuluhan tentang inovasi baru dalam bidang pertanian, adaptasi yang pasif dari petani tersebut menyebabkan ia sulit menerima inovasi tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diakses pada 21 Maret 2016 pukul12:15 WIB




0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com