Oleh : Ishmah Nurhidayati (1514131171)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2016)
PEMBAHASAN
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Dalam bahasa inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia. Selain dari pengertian tersebut,
terdapat beberapa definisi kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli antara
lain sebagai berikut:
1. Koentjaraningrat:
Menurut Koentjaraningrat, bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengn belajar.
2. Selo Soemardjan
dan Soeleman Soemardi: Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
3. Ki Hajar
Dewantara: Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengertian kebudayaan adalah buah
budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Pola kebudayaan masyarakat desa termasuk pola
kebudayaan tradisional, yaitu merupakan produk dari besarnya pengaruh alam
terhadap masyarakat yang hidupnya tergantung pada alam. Petani yang merupakan mayoritas masyarakat di desa juga memiliki
pola kebudayaan tersebut. Menurut Paul H. Landis besar kecilnya pengaruh
alam terhadap pola kebudayaan tradisional ditentukan oleh:
1.
Sejauh mana ketergantungan terhadap alam,
2.
Tingkat teknologi yang dimiliki, dan
3.
Sistem produksi yang diterapkan.
Paul H. Landis juga
mengemukakan ciri-ciri kebudayaan tradisional yaitu:
1.
Adaptasinya pasif,
2.
Rendahnya tingkat invasi,
3.
Kebiasaan hidup yang lamban,
4.
Kepercayaan kepada takhayul,
5.
Kebutuhan material yang bersahaja,
6.
Rendahnya kesadaran terhadap standar moral yang kaku.
Pola
kebudayaan tradisional yang ada pada petani tentu saja mempegaruhi cara pandang
petani tersebut. Contohnya, salah satu ciri-ciri kebudayaan tradisional adalah
kebutuhan material yang bersahaja. Ini dapat terlihat dari kebanyakan petani
yang mempertahankan hidup dengan cara mengonsumsi hasil panen tanaman sendiri
atau disebut dengan subsisten (subsistence). Selain itu adaptasinya yang
pasif juga mempengaruhi cara pandang para petani. Contohnya pada saat petani
diberi penyuluhan tentang inovasi baru dalam bidang pertanian, adaptasi yang
pasif dari petani tersebut menyebabkan ia sulit menerima inovasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli.html# diakses pada 23 Maret 2016 pukul 19:23 WIB
http://lugito-center.blogspot.co.id/2012/12/pola-pola-kebudayaan-masyarakat.html diakses pada 23 Maret 2016 pukul 19:24 WIB
0 comments:
Post a Comment