Tugas dan artikel

Monday, April 03, 2017

PENGENALAN HAMA TANAMAN (SELAIN KELOMPOK ARTHOPODA)



Oleh : Ishmah Nurhidayati

Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas lampung (2016)
Note : Gambar hewannya adalah hasil tangan gw sendiri karena tugasnya emang disuruh gambar wkwkwk



I.PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang


Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman. Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan obat – obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.

Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara hati – hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu pengguna obat – obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.

Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya. Namun, karena ulah manusia, sering kali musuh alamiah hama hilang. Akibat hama tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah hama tikus. Sesungguhnya, secara ilmiah, tikus mempunyai musuh yang memamngsanya. Musuh alami tikus ini dapat mengendalikan jumlah populasi tikus. Musuhnya tikus itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang. Sayangnya binatang – binatang tersebut ditangkapi oleh manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami. Akibatnya, jumlah tikus menjadi sangat banyak dan menjadi hama pertanian.


1.2.  Tujuan Praktikum


Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui dan mengenal hama-hama tanaman selain kelompok arthopoda



II. METODOLOGI PRAKTIKUM



1.1.  Bahan dan Alat


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pensil, pulpen, kertas, mikroskop, dan cawan.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tubuh hama (keong sawah, tikus, dan ular sawah) yang sudah diawetkan.


1.2.  Prosedur Kerja


Pada praktikum ini, prosedur kerja yang digunakan yaitu:.
1.    Mengamati bagian-bagian tubuh hama yang sudah diawetkan.
2.    Mencatat hasil pengamatan.
.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1.  Tabel pengamatan


No
Gambar
Keterangan
1.

Nama umum:
Keong sawah
Nama ilmiah :
Pila ampullacea
Peranan:
Hama


2.

Nama umum:
Tikus sawah
Nama ilmiah :
Rattus argentiventer
Peranan:
Hama


3.

Nama umum:
Bajing
Nama ilmiah :
Callosciutus nonatus
Peranan:
Hama pada tanaman kakao
4.

Nama umum:
Ular Sawah
Nama ilmiah :
Malayopython reticulatus
Peranan:
Predator

5.

Nama umum:
Tungau
Nama ilmiah :
Brevipalpus phoenicis
Peranan:
Hama


6.

Nama umum:
Burung gereja
Nama ilmiah :
Passer montonus Oates
Peranan:
Hama




3.2.  Pembahasan

3.2.1.    Keong Sawah

A.  Klasifikasi

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar Asia tropis, seperti di sawah, aliran parit, serta danau. Hewan bercangkang ini dikenal pula sebagai Keong gondang, siput sawah, siput air, atau tutut. Bentuk keong sawah agak menyerupai siput murbai, masih berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau pekat sampai hitam. Klasifikasi keong sawah adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Mollusca
Kelas         : Gastropoda
Ordo          : Ampullariini
Famili        : Ampullariinae
Genus        : Pila
Species      : Pila ampullacea (Wikipedia, 2016)

B.  Peranan

Keong sawah bersifat herbivor yang pemakan segala dan sangat rakus, tanaman yang disukai tanaman yang masih muda dan lunak seperti bibit padi, tanaman sayuran, dan enceng gondok. Apabila habitatnya dalam keadaan kekurangan air maka keong sawah akan membenamkan diri pada lumpur yang dalam, hal ini dapat bertahan selama 6 bulan. Bila habitatnya sudah ada airnya maka keong sawah akan muncul kembali pada saat pengolahan lahan. Keong sawah mempunyai jenis kelamin yaitu jantan dan betina, tidak seperti jenis siput yang lain. Keong sawah siap melakukan kopulasi pada saat kondisi air terpenuhi pada areal persawahan (Dinas Pertanian Provinsi DIY,


3.2.2.    Tikus Sawah

A.  Klasifikasi

Tikus sawah, Rattus argentiventer, adalah tikus yang mudah dijumpai di pedesaan dan perkotaan di penjuru Asia Tenggara dan Asia.Klasifikasi keong sawah adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Mammalia
Ordo          : Rodentia
Famili        : Muridae
Genus        : Rattus
Species       : Rattus argentiventer (Wikipedia, 2016).

B.  Peranan

Hewan ini adalah jenis hama pengganggu pertanian tanaman utama dan sulit dikendalikan karena ia mampu "belajar" dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Hewan ini diketahui cerdas dan sering digunakan dalam penelitian perilaku hewan. Pengendalian biasanya dengan pemberian umpan beracun atau pengasapan yang dikombinasi dengan "penggeropyokan". Cara yang dianggap alami adalah dengan menggunakan burung hantu atau ular sawah, namun biasanya dianggap kurang efektif (Wikipedia, 2016).

3.2.3.    Bajing

A.  Klasifikasi

Bajing adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pengerat dari suku Sciuridae. Kata yang berpadanan dalam bahasa Inggris adalah squirrel. Dalam ilmu biologi, bajing tidak sama dengan tupai.
Kelompok ini adalah kelompok besar mamalia kecil, yang di Indonesia mencakup jenis-jenis jelarang, bajing terbang dan bajing pohon pada umumnya. Juga jenis-jenis bajing tanah, anjing prairi dan chipmunk. Dua golongan terakhir ini tidak didapati di Indonesia. Klasifikasi bajing (Callosciurus notatus Buddaert) adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Mammalia
Ordo          : Rodentia
Famili        : Sciuridae
Genus        : Callosciurus
Species            : Callosciurus notatus (Wikipedia, 2016)

B.  Peranan

Bajing kelapa aktif di siang hari (diurnal). Seperti namanya, bajing ini sering ditemukan berkeliaran di cabang dan ranting pohon, atau melompat di antara pelepah daun di kebun-kebun kelapa dan juga kebun-kebun lainnya. Ia melubangi dan memakan buah kelapa, yang muda maupun yang tua, dan menjadi hama kebun yang cukup serius. Di samping itu, bajing kelapa juga memakan berbagai buah-buahan, pucuk, pepagan, dan aneka serangga yang ditemuinya. Dilaporkan pula bahwa bajing ini kadang-kadang merusak kulit ranting karet untuk menjilati getahnya (Wikipedia, 2016).


3.2.4.    Ular Sawah

A.  Klasifikasi

Klasifikasi ular sawah (Malayopython reticulatus) adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Reptilia
Ordo          : Squamata
Famili        : Pythonidae
Genus        : Malayopython
Species      : Malayopython reticulates (Wikipedia, 2016).

B.  Peranan

Ular merupakan konsumen tingkat 3 di sawah. Habitat dari ular adalah sawah sedangkan relungnya adalah di dalam tanah. Bila masih banyak ular di sawah dan ladang, kita tidak usah berburu tikus karena mereka akan bisa membunuh sekitar 10.000 ekor tikus setahun. Peran ular ini sangat membantu, karena dapat menekan jumlah populasi tikus yang menyerang padi (Amril, 2012).


3.2.5.    Tungau

A.  Klasifikasi

Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.Hewan ini merupakan salah satu avertebrata yang paling beraneka ragam dan sukses beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan. Ukurannya kebanyakan sangat kecil sehingga kurang menarik perhatian hewan pemangsa besar dan mengakibatkan ia mudah menyebar. Klasifikasi tungau adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Arthopoda
Kelas         : Arachnica
Ordo          : Trombidiformes
Famili        : Tenuipalpidae
Genus        : Brevipalpus
Species      : Brevipalpus phoenicis (Wikipedia, 2016).

B.  Peranan

Tungau biasanya terlihat pada permukaan bawah dari pucuk muda dan juga di tunas. Tungau ini muncul pada pucuk muda, khususnya di pohon teh yang baru dipangkas. Tungau menggali lobang di permukaan tanah dan masuk ke lobang itu hingga hanya dapat terlihat atas badannya. Serangannya lebih umum terjadi pada musim hujan. Tungau ini dimangsa oleh musuh alami efektif. Musuh alami itu juga semacam tungau kuning. Tungau kuning musuh alami itu berkaki lebih panjang dan larinya lebih cepat daripada tungau kuning hama tersebut (Yana, 2014).


3.2.6.    Burung Gereja

1.    Klasifikasi

Burung-gereja erasia (Passer montanus) atau dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai Eurasian Tree Sparrow adalah spesies burung pengicau dalam famili Passeridae. Panjang tubuh sekitar 14 cm. Pada jantan, bagian atas kepala berwarna merah bata, tenggorakan berwarna hitam dengan tepi leher berwarna putih. Bagian perut putih kebu-abuan. Pada betina mirip jantan, namun kesuluruhan warnanya sedikit pucat. Klasifikasi burung gereja adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Aves
Ordo          : Passriformes
Famili        : Passeridae
Genus        : Passer
Species            : Passer montanus (Wikipedia, 2016).

2.    Peranan

Burung gereja dipandang sebagai hama di beberapa daerah. Di Australia, kerusakan biji-bijian dan buah-buahan hasil panen yang disebabkan oleh burung gereja menyebabkan adanya peraturan yang melarang pengangkutan spesies ini ke dataran Australia. Di Cina, burung ini mampu merusak 4,5 kg (9,9 lb) gabah per burung setiap tahun. Hal tersebut ditanggapi oleh pemerintah Cina dengan memobilisasi tiga juta orang dan banyak burung hantu untuk mengusir burung-burung gereja tersebut (Jimmi, 2011).




IV. KESIMPULAN



Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Hama tanaman selain kelompok arthopoda yaitu keong sawah, tikus sawah, bajing dan burung gereja. Predator dari beberapa hama tersebut adalah ular sawah.




DAFTAR PUSTAKA



Amril, Reizky. 2012. Ekosistem Sawah. http://reizkyamril.blogspot.co.id /2012/10/ekosistem-sawah.html Diakses pada 16 November 2016 pukul 13.58 WIB

Dinas Pertanian Provinsi DIY, 2015. Teknik Mengendalikan Keong Mas Pada Tanaman Padi. http://distan.jogjaprov.go.id/index.php?option=com_ content&view=article&id=8446:tekhnik-mengendalikan-keong-mas-pada-tanaman-padi&catid=41:artikel&Itemid=514 Diakses pada 16 November 2016 pukul 12.08 WIB

Jimmi. 2011. Klasifikasi Burung Gereja. http://jimmi-loveyourlive.blogspot.co.id /2011/05/klasifikasi-burung-gereja.html Diakses pada 16 November 2016 pukul 14.40 WIB

Wikipedia. 2016. Bajing Kelapa. https://id.wikipedia.org/wiki/Bajing_kelapa Diakses pada 16 November 2016 pukul 13.36 WIB

Wikipedia. 2016. Brevipalpus phoenicis. https://en.wikipedia.org/wiki/ Brevipalpus_phoenicis Diakses pada 16 November 2016 pukul 14.09 WIB

Wikipedia. 2016. Burung Gereja Erasia. https://id.wikipedia.org/wiki/Burung-gereja_erasia Diakses pada 16 November 2016 pukul 14.27 WIB

Wikipedia. 2016. Keong Sawah. https://id.wikipedia.org/wiki/Keong_sawah Diakses pada 16 November 2016 pukul 11.53 WIB.

Wikipedia. 2016. Sanca Kembang. https://id.wikipedia.org/wiki/Sanca_kembang Diakses pada 16 November 2016 Pukul 14.32 WIB

Wikipedia. 2016. Tikus sawah.  https://id.wikipedia.org/wiki/Tikus_sawah Diakses pada 16 November 2016 pukul 11.53 WIB.

Yana. 2014. Mengenal Hama dan Penyakit pada Tanaman Teh. http://budidayatanaman-perkebunan.blogspot.co.id/2014/09/mengenal-hama-dan-penyakit-pada-tanaman.html Diakses pada 16 November 2016 pukul 14.14 WIB

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com