Tugas dan artikel

Monday, May 09, 2016

PROSES-PROSES SOSIAL

Tugas : Responsi Mata Kuliah Sosiologi Pertanian
Oleh : M.Hary Panuju, Ishmah Nurhidayati, Laely Savitry, Yuli Dwi Sulistyoningrum, Eka Wahyu R
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2016).



I.      PENDAHULUAN


1.1          Latar Belakang



Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.  Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut.

 Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.  Dalam laporan ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai proses sosial, ciri-ciri dan bentuk-bentuknya dan menganalisis berupa artikel mengenai proses sosial.



1.2         Tujuan Penulisan



Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian proses sosial secara umum dan menurut para ahli sosiologi;
2.      Untuk mempelajari proses terjadinya proses sosial dan bentuk-bentuk sosial ;
3.      Agar dapat memahami isi dari artikel proses sosial dan membandingkannya dengan teori yang akan dijelaskan dalam tinjauan pustaka.





II.       TINJAUAN PUSTAKA




Proses sosial adalah cara–cara berhubungan yang di lihat jika individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk – bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola – pola kehidupan yang telah ada. Proses sosial juga dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antar pelbagai segi kehidupan bersama atau di dalam kehidupan sosial, misalnya saling memengaruhi antara sosial dan politik, politik dan ekonomi, ekonomi dan hukum, dan seterusnya. (Anonim,2013).



Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.  Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses social

a.         Adham Nasution;

proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.

b.        Abu Ahmadi;

Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.
c.          Soerdjono Dirdjosisworo;

mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1.      Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
2.      Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama. (Anonim,2014).



Didalam kajian sosiologi, bentuk-bentuk proses sosial secara garis besar dibagi dalam dua bentuk, proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif.

a.    Proses sosial yang asosiatif

Proses sosial yang asosiatif adalah proses sosial yang di dalam realita sosial anggota-anggota masyarakatnya dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerjasama. Harmoni sosial ini menciptakan kondisi sosial yang teratur atau disebut social order.
1.    Kerja sama (Co-operation)

Kerja sama dapat terjadi karena didorong oleh kesamaan tujuan atau manfaat yang akan diperoleh dalam kelompok tersebut. Kerjasama timbul jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan ini melalui kerjasama.

2.    Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi merupakan upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai yang mengarah pada kondisi atau keadaan selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut.

3.    Asimilasi (Asimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial yang di tandai oleh adanya upaya – upaya menggurangi perbedaan – perbedaan yang terdapat diantara orang perorangan atau antar kelompok sosial yang diikuti pula usaha – usaha untuk mencapai kesatuan tindakan,sikap,dan proses – proses mental dengan memperhatikan kepentingan bersama.

b.        Proses Sosial Disosiatif

Proses sosial disosiatif ialah keadaan realitas sosial dalam keadaan diharmoni sebagai akibat adanya pertentangan  antar-anggota masyarakat.

1.         Persaingan (Competition)

Persaingan merupakan proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia yang terlibat dalam proses tersebut saling berebut untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian publik (khalayak) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan  mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

2.         Kontravensi (Contravention)

Kontravensi merupakan proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentangan atau pertikaian yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian tentang diri seseorang atau rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.

3.         Pertentangan atau Pertikaian (Conflict)

Konflik merupakan proses sosial di mana masing-masing pihak yang berinteraksi berusaha untuk saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena berbagai alasan seperti rasa benci atau rasa permusuhan. Adapun akar permasalahan atau sebab musabab konflik diantaranya : Pertama, perbedaan antar-perorangan atau antar kelompok., Kedua, perbedaan kebudayaan, Ketiga, bentrokan antar-kepentingan dan yang Keempat, perubahan-perubahan social. (Anonim,2014).



Penyebab Terjadinya Proses Sosial dapat disebabkan karena Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok. Interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan.

Bentuk umum  proses sosial adalah interaksi social (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem interaksinya. (Anonim,2014).



Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi Sosial Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :

a)      Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b)      Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang
c)      Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang
d)     Adanya tujuan yang hendak dicapai.

Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosial adalah sebagai berikut :
1.        Faktor Internal

Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :
1)
  Dorongan untuk meneruskan keturunan
2)
  Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
3)  Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
4)
  Dorongan untuk berkomunikasi

2.        Faktor Eksternal
1)      Faktor Imitasi

Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.

2)      Faktor Sugesti

Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

3)      Faktor Identifikasi

Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.

4)      Faktor Simpati

Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.

5)      Faktor Motivasi

Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.

6)      Faktor Empati

Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens)
. (Anonim,2013).



Syarat-Syarat Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

a.         Kontak Sosial (Social Contact)

Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.

b.      Komunikasi (Communication)

Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami.
(Anonim,2013).




III.    PEMBAHASAN




3.1              Artikel



Diposkan oleh             : Liputan6
Pada                            : 15 Desember 2014


Kemiskinan, Pangkal Masalah Sosial di Indonesia

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Kemiskinan yang kian tinggi tak mengurungkan niat mereka untuk menjadikan kolong jembatan sebagai tempat tinggal, Jakarta, Senin (16/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani).  Kemiskinan adalah pangkal masalah sosial di Indonesia. Untuk menjangkau masalah itu, Kementerian Sosial menggelar Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2014.  “Selain melakukan penjangkauan masalah sosial, tim LBKS juga melakukan upaya sebagai bagian dari solusi permasalahan tersebut,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Lampung, Senin (15/12/2014).
Saat ini, Tim LBKS sampai di Kalianda, Provinsi Lampung, setelah sebelumnya secara resmi dilepas oleh Mensos di Silang Monas Selatan, Jakarta, pada Sabtu (13/12/2014) dan melanjutkan ke Pandeglang, Banten.  Tim LBKS melanjutkan penjangkauan ke Lahat, Sumatera Selatan, sebelum berakhir di Jambi sebagai rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), yang diperingati setiap tanggal 20 Desember. “Tahun ini, HKSN bakal digelar di Provinsi Jambi,” tandasnya.
Pemilihan tempat tersebut, berdasarkan analisis peta masalah sosial yang paling beresiko dan perlu penanganan segera, seperti pemasangan kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas, santunan dan bantuan sembako bagi kelompok marjinal, donor darah, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, serta penyuluhan sosial.  “Tim LBKS bisa menjadi bagian dari solusi terhadap berbagai permasalah bangsa dan meneguhkan peran negara hadir. Juga, pengungkit lahirnya kecintaan terhadap jati diri bangsa,” harapnya.
Maraknya konflik sosial membuat miris semua pihak. Konflik sosial bisa berujung pada bencana sosial dan dampaknya tidak main-main, bahkan jauh lebih berat dibandingkan bencana alam.   “Konflik sosial bisa berujung pada bencana sosial, tidak hanya menimbulkan korban jiwa, harta benda, tapi juga bisa menjadi awal kemiskinan baru,” katanya.  Peduli, berbagi dan toleransi adalah sikap yang harus dikuatkan dengan pendampingan dan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal. Misalnya, rukun agawe santoso di Jawa Tengah; silih asih, silih asah, silih asuh di Jawa Barat; tuah tanah sakato di Sumatera Barat; dan pela gandong di Maluku.
Kondisi dari nilai-nilai kearifan lokal yang memudar, krisis saling percaya, rentannya komunikasi dan kohesivitas sosial antarwarga menjadi tugas bersama untuk mengatasinya.  “LBKS juga merupakan upaya merekatkan integrasi sosial antarwarga menuju integrasi bangsa,” tandas Mensos.



3.2              Tanggapan



Setelah membaca artikel dan membandingkannya dengan teori yang telah disampaikan, didapatkan hasil diskusi kelompok kami yaitu Kemiskinan adalah pangkal masalah sosial di Indonesia.  Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. 

Masalah sosial juga bisa menimbulkan Konflik social yang berujung pada bencana sosial dan dampaknya tidak main-main, bahkan jauh lebih berat dibandingkan bencana alam.  Konflik sosial juga akan menimbulkan proses sosial disosiatif yang berupa bentrokan dan pertentangan antar kelompok.  Untuk menghindari masalah sosial tersebut, pemerintah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang berstatus miskin.

Kementerian Sosial menggelar Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial dan memilih tempat yang merupakan peta masalah sosial yang paling beresiko dan perlu penanganan segera. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat penting dalam pengatasan masalah kemiskinan masyarakat di Indonesia.  Selain masalah kemiskinan masyarakatnya, ditekankan pula agar masyarakatnya juga dapat bekerja sama dalam hal pemecahan masalah tersebut dan menghindari proses sosial disosiatif berupa konflik dan pertentangan.









IV.           KESIMPULAN




Adapun kesimpulan yang didapat dari penjelasan teori diatas adalah sebagai berikut :
1.      Proses sosial adalah cara–cara berhubungan yang di lihat jika individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk – bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada.  Terdapat beberapa ahli yang mengungkapkan arti dari proses sosial, diantaranya Adham Nasution; Abu Ahmadi; dan Soerdjono Dirdjosisworo.
2.      Penyebab Terjadinya Proses Sosial dapat disebabkan karena Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial.  Didalam kajian sosiologi, bentuk-bentuk proses sosial secara garis besar dibagi dalam dua bentuk, proses sosial asosiatif dan proses sosial disosiatif. 
3.      Didalam artikel telah disebutkan bahwa kemiskinan merupakan pangkal masalah sosial di Indonesia.  Masalah sosial akan mengakibatkan konflik sosial dan proses sosial disosiatif yang dampaknya tidak main.  Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah berperan dalam melakukan kegiatan melalui instansi-instansi resmi di peta masalah sosial yang beresiko dan perlu penanganan segera.  Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan agar dapat berkurangnya masalah tersebut dan tidak muncul proses sosial disosiatif berupa konflik dan pertentangan, akan tetapi diharapkan munculnya kerjasama masyarakat di Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut bersama pemerintah.








DAFTAR PUSTAKA




Anonim.  2013.  http://khampenkkhan.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-proses-sosial.html.  Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.10 WIB.

Suwardi, Arya.  2014.  http://aryasuwardi08.blogspot.co.id/2014/10/proses-proses-sosial.html.  Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.00 WIB.

Anonim.  2010.  http://pratiwi08.blogspot.com/2010/11/artikel-pengangguran.html. Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.15 WIB.

Anonim. .2014.  http://health.liputan6.com/read/2147848/kemiskinan-pangkal-masalah-sosial-di-indonesia.. Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.20 WIB.

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com