Tugas : Responsi Mata Kuliah Sosiologi Pertanian
Oleh : M.Hary Panuju, Ishmah Nurhidayati, Laely Savitry, Yuli Dwi Sulistyoningrum, Eka Wahyu R
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2016).
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Proses sosial adalah setiap interaksi
sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga
menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan
masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena
tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan
dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan
dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut
situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan
sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian
nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi
semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan
pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan
masing-masing pihak dalam hubungan tersebut.
Misalnya saling berbicara (komunikasi),
bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu
pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses
sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan
masyarakat. Dalam laporan
ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai proses sosial, ciri-ciri dan
bentuk-bentuknya dan menganalisis berupa artikel mengenai proses sosial.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian proses sosial secara umum dan
menurut para ahli sosiologi;
2.
Untuk mempelajari proses terjadinya proses sosial dan bentuk-bentuk
sosial ;
3.
Agar dapat memahami isi dari artikel proses sosial dan membandingkannya
dengan teori yang akan dijelaskan dalam tinjauan pustaka.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Proses sosial adalah cara–cara berhubungan yang di lihat
jika individu dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk – bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan yang menyebabkan goyahnya pola – pola kehidupan yang telah ada.
Proses sosial juga dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antar pelbagai
segi kehidupan bersama atau di dalam kehidupan sosial, misalnya saling
memengaruhi antara sosial dan politik, politik dan ekonomi, ekonomi dan hukum,
dan seterusnya. (Anonim,2013).
Proses sosial
adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang
sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Berikut ini adalah beberapa pendapat
para ahli mengenai pengertian proses social
a.
Adham Nasution;
proses
sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling
berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang
nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan
hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah
rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi
atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.
b.
Abu Ahmadi;
Dengan
proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat
diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada.
Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai
pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk
memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai
tujuannya.
c.
Soerdjono
Dirdjosisworo;
mengartikan
proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama. Ia kemudian memperinci
pengertian rumusan ini sebagai berikut :
1. Pengaruh timbal balik sebagai akibat
hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan
kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi,
sosial budaya dan keamanan.
2. Berbagai segi kehidupan tersebut
adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan
menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama. (Anonim,2014).
Didalam kajian sosiologi, bentuk-bentuk proses sosial
secara garis besar dibagi dalam dua bentuk, proses sosial asosiatif dan proses
sosial disosiatif.
a.
Proses sosial
yang asosiatif
Proses sosial
yang asosiatif adalah proses sosial yang di dalam realita sosial
anggota-anggota masyarakatnya dalam keadaan harmoni yang mengarah pada
pola-pola kerjasama. Harmoni sosial ini menciptakan kondisi sosial yang teratur
atau disebut social order.
1. Kerja sama (Co-operation)
Kerja sama dapat terjadi karena
didorong oleh kesamaan tujuan atau manfaat yang akan diperoleh dalam kelompok
tersebut. Kerjasama timbul jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan
dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan ini melalui
kerjasama.
2.
Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan upaya untuk
mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang
bertikai yang mengarah pada kondisi atau keadaan selesainya suatu konflik atau
pertikaian tersebut.
3.
Asimilasi (Asimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial yang
di tandai oleh adanya upaya – upaya menggurangi perbedaan – perbedaan yang
terdapat diantara orang perorangan atau antar kelompok sosial yang diikuti pula
usaha – usaha untuk mencapai kesatuan tindakan,sikap,dan proses – proses mental
dengan memperhatikan kepentingan bersama.
b.
Proses Sosial Disosiatif
Proses
sosial disosiatif ialah keadaan realitas sosial dalam keadaan diharmoni sebagai
akibat adanya pertentangan antar-anggota masyarakat.
1.
Persaingan (Competition)
Persaingan
merupakan proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia yang
terlibat dalam proses tersebut saling berebut untuk mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian publik
(khalayak) dengan cara menarik
perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan.
2.
Kontravensi (Contravention)
Kontravensi
merupakan proses sosial yang berada di antara persaingan dengan pertentangan
atau pertikaian yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian tentang
diri seseorang atau rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan,
kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.
3.
Pertentangan atau Pertikaian
(Conflict)
Konflik
merupakan proses sosial di mana masing-masing pihak yang berinteraksi berusaha
untuk saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena berbagai alasan
seperti rasa benci atau rasa permusuhan. Adapun akar permasalahan atau sebab
musabab konflik diantaranya : Pertama, perbedaan antar-perorangan atau antar
kelompok., Kedua, perbedaan kebudayaan, Ketiga, bentrokan antar-kepentingan dan yang Keempat,
perubahan-perubahan social. (Anonim,2014).
Penyebab
Terjadinya Proses Sosial dapat disebabkan karena Interaksi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas sosial. Selain itu interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang
perorangan, kelompok dengan kelompok atau orang perorangan dengan kelompok.
Interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan adanya pihak
lain yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf
orang-orang yang bersangkutan.
Bentuk
umum proses sosial adalah interaksi
social (yang juga dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok
manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya
tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Interaksi
sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat.
Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara kepentingan
perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya berlangsung
antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak. Interaksi
sosial tidak akan mungkin terjadi apabila manusia mengadakan hubungan yang
langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap sistem
interaksinya. (Anonim,2014).
Ciri-Ciri dan Tujuan Interaksi
Sosial Menurut Charles P. Loomis, sebuah hubungan itu bisa dikatakan interaksi
sosial jika memiliki ciri-ciri hubungan sebagai berikut :
a)
Jumlah pelakunya adalah dua orang atau lebih
b)
Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol
atau lambang-lambang
c)
Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa
kini dan masa yang akan datang
d)
Adanya
tujuan yang hendak dicapai.
Faktor-Faktor yang Mendasari Proses
Terbentuknya Interaksi Sosial adalah sebagai berikut :
1.
Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :
1) Dorongan untuk meneruskan keturunan
2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
3) Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
4) Dorongan untuk berkomunikasi
2.
Faktor Eksternal
1) Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.
2) Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
3) Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
4) Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
5) Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
6) Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens). (Anonim,2013).
Syarat-Syarat Terjadinya interaksi sosial
sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan
masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat
dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai
aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.
a.
Kontak Sosial (Social Contact)
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain.
b. Komunikasi (Communication)
Menurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami. (Anonim,2013).
III. PEMBAHASAN
3.1
Artikel
Diposkan oleh : Liputan6
Pada : 15 Desember 2014
Kemiskinan,
Pangkal Masalah Sosial di Indonesia
Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial
dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Kemiskinan yang kian tinggi tak
mengurungkan niat mereka untuk menjadikan kolong jembatan sebagai tempat
tinggal, Jakarta, Senin (16/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani). Kemiskinan adalah pangkal masalah sosial di Indonesia. Untuk
menjangkau masalah itu, Kementerian Sosial menggelar Lintas Batas
Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2014.
“Selain melakukan penjangkauan
masalah sosial, tim LBKS juga melakukan upaya sebagai bagian dari solusi permasalahan tersebut,” kata Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawansa di Lampung, Senin (15/12/2014).
Saat ini, Tim LBKS sampai di Kalianda, Provinsi Lampung,
setelah sebelumnya secara resmi dilepas oleh Mensos di Silang Monas Selatan,
Jakarta, pada Sabtu (13/12/2014) dan melanjutkan ke Pandeglang, Banten. Tim LBKS melanjutkan penjangkauan ke Lahat, Sumatera
Selatan, sebelum berakhir di Jambi sebagai rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial
Nasional (HKSN), yang diperingati setiap tanggal 20 Desember. “Tahun ini, HKSN
bakal digelar di Provinsi Jambi,” tandasnya.
Pemilihan tempat tersebut, berdasarkan analisis peta masalah
sosial yang paling beresiko dan perlu penanganan segera, seperti pemasangan
kaki dan tangan palsu bagi penyandang disabilitas, santunan dan bantuan sembako
bagi kelompok marjinal, donor darah, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak
Huni, serta penyuluhan sosial.
“Tim LBKS bisa menjadi bagian dari
solusi terhadap berbagai permasalah bangsa dan meneguhkan peran negara hadir.
Juga, pengungkit lahirnya kecintaan terhadap jati diri bangsa,” harapnya.
Maraknya konflik sosial membuat miris semua pihak. Konflik
sosial bisa berujung pada bencana sosial dan dampaknya tidak main-main, bahkan
jauh lebih berat dibandingkan bencana alam. “Konflik sosial bisa berujung pada bencana
sosial, tidak hanya menimbulkan korban jiwa, harta benda, tapi juga bisa
menjadi awal kemiskinan baru,” katanya. Peduli, berbagi dan toleransi adalah
sikap yang harus dikuatkan dengan pendampingan dan revitalisasi nilai-nilai
kearifan lokal. Misalnya, rukun agawe santoso di Jawa Tengah; silih asih, silih
asah, silih asuh di Jawa Barat; tuah tanah sakato di Sumatera Barat; dan pela
gandong di Maluku.
Kondisi dari nilai-nilai kearifan lokal yang memudar, krisis
saling percaya, rentannya komunikasi dan kohesivitas sosial antarwarga menjadi
tugas bersama untuk mengatasinya.
“LBKS juga merupakan upaya
merekatkan integrasi sosial antarwarga menuju integrasi bangsa,” tandas Mensos.
3.2
Tanggapan
Setelah membaca artikel dan membandingkannya dengan teori
yang telah disampaikan, didapatkan hasil diskusi kelompok kami yaitu Kemiskinan adalah pangkal masalah
sosial di Indonesia. Masalah sosial muncul akibat
terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita
yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial
dan bencana alam.
Masalah sosial juga bisa menimbulkan Konflik social yang berujung pada bencana sosial dan
dampaknya tidak main-main, bahkan jauh lebih berat dibandingkan bencana alam. Konflik sosial juga akan menimbulkan proses
sosial disosiatif yang berupa bentrokan dan pertentangan antar kelompok. Untuk menghindari masalah sosial tersebut,
pemerintah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang berstatus
miskin.
Kementerian
Sosial menggelar Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial dan memilih
tempat yang merupakan peta masalah sosial yang paling beresiko dan perlu penanganan segera. Dalam hal
ini, peran pemerintah sangat penting dalam pengatasan masalah kemiskinan
masyarakat di Indonesia. Selain masalah
kemiskinan masyarakatnya, ditekankan pula agar masyarakatnya juga dapat bekerja
sama dalam hal pemecahan masalah tersebut dan menghindari proses sosial
disosiatif berupa konflik dan pertentangan.
IV.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari penjelasan teori
diatas adalah sebagai berikut :
1.
Proses sosial
adalah cara–cara berhubungan yang di lihat jika individu dan kelompok sosial
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk – bentuk hubungan tersebut
atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya
pola-pola kehidupan yang telah ada.
Terdapat beberapa ahli yang mengungkapkan arti dari proses sosial,
diantaranya Adham
Nasution; Abu Ahmadi; dan Soerdjono Dirdjosisworo.
2.
Penyebab Terjadinya Proses Sosial dapat disebabkan
karena Interaksi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas sosial. Didalam kajian sosiologi, bentuk-bentuk proses sosial secara garis
besar dibagi dalam dua bentuk, proses sosial asosiatif dan proses sosial
disosiatif.
3. Didalam artikel telah disebutkan bahwa kemiskinan
merupakan pangkal masalah sosial di Indonesia.
Masalah sosial akan mengakibatkan konflik sosial dan proses sosial
disosiatif yang dampaknya tidak main.
Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah berperan
dalam melakukan kegiatan melalui instansi-instansi resmi di peta masalah sosial
yang beresiko dan perlu penanganan segera.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan agar dapat berkurangnya
masalah tersebut dan tidak muncul proses sosial disosiatif berupa konflik dan
pertentangan, akan tetapi diharapkan munculnya kerjasama masyarakat di
Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut bersama pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. http://khampenkkhan.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-proses-sosial.html. Diakses
pada 11 April 2016 pukul 13.10 WIB.
Suwardi, Arya.
2014. http://aryasuwardi08.blogspot.co.id/2014/10/proses-proses-sosial.html. Diakses pada 11
April 2016 pukul 13.00 WIB.
Anonim. 2010. http://pratiwi08.blogspot.com/2010/11/artikel-pengangguran.html. Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.15 WIB.
Anonim. .2014. http://health.liputan6.com/read/2147848/kemiskinan-pangkal-masalah-sosial-di-indonesia.. Diakses pada 11 April 2016 pukul 13.20 WIB.
0 comments:
Post a Comment