Oleh : Ishmah Nurhidayati
Note:
GUYS DATA SKRIPSI GW GINI AMAT SIH T-T
Note:
GUYS DATA SKRIPSI GW GINI AMAT SIH T-T
KEUNGGULAN
BERSAING DAN DEFINISI MULTIMEDIA
A. Definisi Multimedia
Multimedia
adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,
audio, gambar, video, dan animasi dengan menggabungkan link dan tool yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi. Definisi lain mengatakan bahwa multimedia adalah kombinasi
paling sedikit 2 media input atau output dari data, media ini dapat berupa
audio, animasi, video, teks, grafik dan gambar (turban dan kawan-kawan).
Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video
(Misgiantoro, 2014).
B. Sejarah Multimedia
Istilah
multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan
lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan
multimedia mencakup monitor video, synthesizes band, dan karya seni manusia
sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem Multimedia dimulai pada akhir 1980-an
dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman
oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC)
dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap
pemasok perangat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada 1994,
diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran
(Suyanto, 2005).
Citra
visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari paket perangkat lunak yang
menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video dan scanner
optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset dan compact
disk. Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di monitor televisi
yang tersambung. Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker
stereo, dan headset. Pada 1990, harga sistem multimedia yang lengkap berkisar
$10.000, tapi harganya sejak itu menurun, membuat teknologi itu dalam jangkauan
perusahaan kecil yang benar-benar membutuhkan (Suyanto, 2005).
Output
multimedia sekarang dapat kita jumpai dimana-mana, antara lain di cover
majalah, CD-ROM, video game dan film. Multimedia digunakan sebagai alat untuk
bersaing antara lain untuk mengiklankan sepatu, pakaian, kosmetik, gaya rambut,
obat-obatan, mobil, komputer, asuransi, softdrink, televisi, handphone, kulkas,
perbankan, dan lain sebagainya. Bahkan produk yang tidak ada kaitannya dengan
multimedia, memakainya untuk menarik perhatian. Namun demikian diperlukan
kombinasi peralatan produksi yang canggih dan profesional komunikasi, ditambah
spesialis informasi. Karena biaya pengembangan yang mungkin besar, perusahaan
yang tertarik memanfaatkan kekuatan multimedia harus sangat berhati-hati dalam
memilih dan merancang aplikasi (Suyanto, 2005).
C. Pentingnya Multimedia
Pada
abad 21 ini multimedia segera menjadi keterampilan dasar yang sama pentingnya
dengan keterampilan membaca. Sesungguhnya multimedia mengubah hakikat membaca
itu sendiri. multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberi
dimensi baru pada kata-kata. Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata
dalam aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas
cakupan teks untuk memeriksa suatu topik tertentu secara lebih luas. Multimedia
melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks melainkan
juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi dan
video (Suyanto, 2005).
Kelebihan
multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan
antara pandangan, suara dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer,
yaitu Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya
mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang
dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 30% dari yang dilihat,
didengar dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangatlah efektif. Multmedia
menjadi tool yang ampuh untuk pengajaran dan pendidikan serta untuk
meraih keunggulan bersaing perusahaan (Suyanto, 2005).
D. Persaingan dan Keunggulan Bersaing Perusahaan.
Dalam industri manapun, baik
industri domestik atau internasional, menghasilkan barang atau jasa, aturan
persaingan tercakup dalam lima faktor, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman
produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar-menawar pemasok dan
persaingan diantara para pesaing yang ada (Suyanto, 2005).
Jika kelima kekuatan dan faktor
penentu mereka semata-mata hanya fungsi dari karakteristik industri instrinsik,
strategi bersaing tentunya akan sangat tergantung pada pemilihan industri yang
tepat dan pemahaman tentang kelima
faktor ini secara lebih baik daripada para pesaing. Dengan demikian keunggulan
bersaing tidak dapat dipahami jika kita tidak melihat suatu perusahaan sebagai
suatu keseluruhan (Suyanto, 2005).
Keunggulan bersaing menurut Porter
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba
yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan
yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam
memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang
efektif (Misgiantoro,
2014).
E. Strategi Keunggulan Bersaing
Menurut
Tjiptono, strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang menerapkan
strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di
pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi berikut ini.
a. Diferensiasi
Produk.
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik,
sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan,
dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen
bandingkan dengan produk pesaing lainnya.
b. Diferensiasi
Kualitas Pelayanan. Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan
unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people,
packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh
konsumen melebihi harapan.
c. Diferensiasi
Citra.
Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau
pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran
yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses
pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan
kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu
memiliki prospek yang baik secara terus- menerus (Misgiantoro, 2014).
Keungulan bersaing perusahaan,
sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing
adalah masalah dalam berkomunikasi. Strategi positioning sesungguhnya adalah
strategi komunikasi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi dari sudut pandang
penerima. Jika berhasil dalam periklanan, kemungkinan akan berhasil dalam
bidang bisnis atau aktifitas lain yang membutuhkan komunikasi massa. Dan
multimedia berperan penting dalam periklanan. Untuk menguasai multimedia harus
dimulai dengan definisi multimedia. Dalam industri elektronika, multimedia adalah
kombinasi 3 elemen, yaitu audio, picture, dan teks (Misgiantoro,
2014).
DAFTAR PUSTAKA
Misgiantoro,
Riki. 2014. Keunggulan Bersaing dan Definisi Multimedia. http://info2rm.blogspot.co.id/2013/12/teknologiinformasi-dan-multimedia-oleh.html Diakses
pada 14 November 2016 pukul 22.38 WIB
Suyanto. 2005. Multimedia
Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. ANDI. Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment