Tugas dan artikel

Wednesday, March 21, 2018

SULFUR, FERRUM, DAN MANGAN

Tugas : Mata Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Oleh   : Eka Wahyu R., Hikmah Awaliyah, Ishmah Nurhidayati, Muhammad Sofiansyah.
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2017.




PEMBAHASAN



1.    Unsur Hara Sulfur

1.1. Sumber Unsur Hara
Sulfur (S) merupakan unsur makro tumbuhan yang paling berlimpah di semesta alam. Unsur S merupakan unsur non logam berwarna kuning dan tidak berbau. Sebagian besar sulfur bumi di simpan di bawah tanah di batuan dan mineral, termasuk sebagai garam sulfat yang terkubur di dalam sedimen laut. Selain itu sulfur juga bersumber dari perombakan bahan organik tanah, karena 90% S dalam tanah berada dalam bentuk organik tersebut, rabuk, kompos, biosolid, sulfat yang terjerap pada tapak pertukaran anion dari oksida Al dan Fe, mineral S: pada musim kering sulfida dalam bentuk anaerob pengendapan atmosfer dari inudstri, hujan asam serta pupuk S (Lahuddin, 2007).

1.2. Siklus Unsur Hara
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam (Lahuddin, 2007).

Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulfat oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfide (Lahuddin, 2007).


1.3. Bentuk Unsur Hara dalam Tanah
Sulfur di alam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral. Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 )  Sebagian besar sulfur di dalam tanah berasal dari bahan organik yang telah mengalami dekomposisi dan sulfur elemental ( bubuk/ batu belerang ) dari aktivitas vulkanis. Sulfur yang larut dalam air akan segera diserap tanaman, karena unsur ini sangat dibutuhkan tanaman terutama pada tanaman-tanaman muda (Lahuddin, 2007).

1.4. Bentuk Unsur Hara Tesedia
Sulfur pada tanaman 90% tersedia dalam bentuk asam amino. Selain itu diperoleh dari pupuk kandang, penambahan pupuk buatan ZA (Lahuddin, 2007).

1.5. Peranan Unsur Hara
Sulfur berfungsi untuk membantu proses pembentukan asam amino, membantu pertumbuhan tunas dan berperan dalam pembentukkan klorofil (Lahuddin, 2007).

1.6. Gejala Kekurangan Unsur Hara
Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus (Lahuddin, 2007).


2.    Unsur Hara Ferum

2.1.   Sumber Unsur Hara
Sumber Fe (Besi) dapat juga diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik), sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma (Lahuddin, 2007).

2.2.   Siklus Unsur Hara
a)         Pada kondisi lingkungan dan aktivitas mikroba tertentu. Besi teroksidasi menjadi Fe3+ dalam kondisi aerobik, atau oleh mikroba bawah pH asam, dan direduksi menjadi Fe2+ dalam kondisi anaerobik. Besi dapat diangkut ke laut
Fe2+  —-> Fe3+ + e

b)        Sebagai debu atau abu vulkanik. Partikel kasar akan tenggelam dengan cepat, sementara yang lebih kecil (koloid) partikel akan melakukan perjalanan jauh dan tinggal di permukaan laut, hal ini meningkatkan jumlah persidiaan zat besi  hayati
c)         Timbul agen chelating yang disekresi oleh mikroorganisme di bawah tekanan besi yang rendah. Mikroorganisme mengambil Fe dari lingkungan dan membentuk kompleks Fe (III)-siderophore, membuat besi jika tidak larut, sehingga tersedia untuk penyerapan bakteri.Kompleks ini dapat di photolisis, mengakibatkan reduksi Fe (II) dan ligan, sehingga menjadi tersedia bagi komunitas plankton (Lahuddin, 2007).

2.3.   Bentuk Unsur Hara dalam Tanah
Mineral Fe sangat melimpah di kerak bumi, juga dalam tanah dalam bentuk mineral primer, bagian dari lempung, oksida dan hidroksida. Kelarutan mineral Fe sangat rendah, mineral amorf Fe(OH)3 mengatur kadar Fe dalam larutan tanah. Pada tanah dengan drainase baik, kondisinya teroksidasi kadar Fe3+ > Fe2+. Sebaliknya pada tanah jenuh air Fe3+ mengalami reduksi menjadi Fe2+ (Lahuddin, 2007).

2.4.   Bentuk Unsur Hara Tesedia
Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma (Lahuddin, 2007).


2.5.   Peranan Unsur Hara
Peranan Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Peranan lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat (Lahuddin, 2007).

2.6.   Gejala Kekurangan Unsur Hara
Kekurangan unsur hara Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim (Lahuddin, 2007).


3.    Unsur Hara Mangan

3.1.   Sumber Unsur Hara
Unsur hara Mn termasuk dalam golongan unsur hara makro.Unsur hara makro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang cukup banyak. Salah satu unsure hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak adalah unsure hara Mn.Mn di dalam tanah berasal dari dekomposisi batuan yang berisi mineral, antara lain biotit, dolomit, serpentin, klorit, danolivin (Lakitan. 2008).

3.2.   Siklus Unsur Hara
Mangan diserap dalam bentuk ion Mn++, seperti unsure hara lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusite (MnO2), manganite (MnO(OH)), rhododhirosite (MnCO3) dan rhodoinite (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder, terutama pyrolusite (MnO2) dan mangannite (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300-2000 ppm.Bentuk Mn dapat berupa kation Mn2+ atau manganoksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat (Kuswandi. 2005).


3.3.   Bentuk Unsur Hara dalam Tanah
Unsur hara Mn dalam tanah berupa mineral primer, lempung, oksida dan hidroksida. Kelarutan Mn dikontrol oleh pH tanah, kondisi redoks dan adsorpsi pada permukaan organik; sejumlah Mn2+dijerap dalam bentuk tertukar pada permukaan lempung; kebanyakan yang berada dalam larutan tanah berbentuk khelat.Kelarutan MnO2, lebih terlarut pada pH yang rendah dan potensi redoks rendah, MnO2 + 4H+ + 2e- –>  Mn2+ + 2H2O, kelarutan menurun 100 kali jika pH naik 1 unit, kenaikan pH meningkatkan kompleksasi pada permukaan bahan organik padat (Foth H. 2000).

3.4.   Bentuk Unsur Hara Tesedia
Mangan diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++ dan seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat. Ion mangan mengaktifkan beberapa enzim dalam sel tanaman. Secara khusus, decarboxylases dan dehidrogenases terlibat dalam siklus asam trikarboksilat (siklus Krebs) secara khusus diaktikan oleh Mn (Utomo, 2016).

3.5.   Peranan Unsur Hara
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi (Darmawan. 1982).

3.6.   Gejala Kekurangan Unsur Hara
Gejala kekurangan unsure hara Mn ditandai dengan daun mengalami  klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mongering adakalanya yang terus mengeriput da nada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi tersedianya Mn berakibat pada pembentukan biji-bijian yang kurang baik (Darmawan. 1982).



DAFTAR PUSTAKA


Darmawan, J. 1982. Dasar-DasarIlmuFisiologiTanamanJakarta: Erlangga.

Foth H.2000. Dasar–DasarIlmuTanah . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kuswandi. 2005. Pengapuran Tanah Pertanian. Yogyakarta : Kanisisus

Lahuddin. 2007. Jurnal Aspek Unsur Makro dan Mikro dalam Kesuburan Tanah. Universitas Sumatera Utara. Medan

Lakitan, B. 2008.Dasar-DasarFisiologiTumbuhan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Utomo, Muhajir. 2016. Ilmu Tanah, Dasar-Dasar dan Pengelolaan. Prenada Media Group Jakarta





"Kenapa sih kalo mau ngerjain tugas itu harus mager dulu? whaaaayy oh whaaaayyy. By the way thank you for visited my blog. Wish the content is helping you."




yang mager mau buat laporan keuangan

Ishmah N 🐳

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com