Tugas dan artikel

Wednesday, March 21, 2018

TUGAS KEWIRAUSAHAAN (GAGASAN USAHA PART 1)

Tugas : Responsi Kewirausahaan
Oleh   : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.2017.





PEMBAHASAN



1.    Sinopsis

Tak hanya hadir di pasar-pasar tradisional, sekarang ini bisnis aneka camilan mulai merambah pusat perbelanjaan di kalangan masyarakat kelas atas.  Hendra Gunawan, merupakan salah satu pemain bisnis camilan yang membidik konsumen kelas atas untuk mengembangkan roda usahanya.  Mengawali bisnisnya sejak tahun 1979 silam, cikal bakal bisnis Hendra diawali dari usaha sang ayah yakni Suhaili Gunawan yang saat itu menjual kerupuk Bangka di lantai basement Plaza Hayam Wuruk.  Dari bisnis kerupuk yang diberi nama Rotary Snack tersebut, kini Hendra bisa sukses membangun lebih dari 7 gerai bisnis camilan di mall-mall besar yang ada di seputaran kota Jakarta.

Jika dulunya bisnis keluarga yang dibangun sang ayah hanya menjajakan kerupuk Bangka dengan konsep yang sederhana, sekarang ini Hendra mulai mengusung konsep bisnis yang baru  untuk membidik pangsa pasar yang lebih luas.  Melihat perkembangan bisnis camilan keluarganya mengalami perkembangan yang cukup pesat, Hendra mulai menawarkan sesuatu yang berbeda dengan melengkapi aneka macam camilan dari berbagai daerah di Nusantara.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin modern, Hendra sengaja mengubah nama Rotary Snack menjadi Snack Zone yang mengusung konsep bisnis lebih menarik.  Dengan jargon utamanya “Your One Stop Snack Outlet”, Hendra mulai memperluas pangsa pasarnya yang dulunya hanya di dominasi oleh ibu-ibu, sekarang ini Ia mulai membidik anak muda yang pada dasarnya juga menyukai aneka macam makanan ringan.

Meskipun sekarang ini pelaku bisnis camilan sudah mewabah di berbagai daerah, namun Hendra cukup pintar untuk melakukan diferensiasi sehingga tidak heran bila konsep Snack Zone yang diusung Hendra tersebut cukup menyita perhatian konsumen kelas atas.  Beberapa diferensiasi yang dilakukan Hendra antara lain menyediakan ragam camilan yang sangat bervariasi, yaitu lebih dari 500 jenis camilan seperti misalnya kerupuk ikan, rempeyek kacang, keripik pisang, keripik singkong, abon sapi, aneka kue kering, manisan, permen, dan lain sebagainya.

Bahkan tak hanya itu saja pelayanan yang ditawarkan Hendra untuk memanjakan para konsumennya, Ia juga sengaja menggandeng para produsen camilan di berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumen kelas atas yang menginginkan ragam camilan khas daerah tertentu.  Contohnya saja seperti kacang sangrai Manado, kue lapis mandarin dari Solo, bagelen, intip gula, manisan pala, lanting, serta aneka makanan ringan khas nusantara yang dikemas secara eksklusif di setiap gerai Snack Zone.

Keunikan inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.  Sehingga tidak perlu diragukan lagi bila Hendra mematok target penjualan yang cukup tinggi untuk setiap gerai camilan yang Ia miliki.  Luas setiap gerai Snack Zone kurang lebih 30-60 m2, dan setiap m2 dari tokonya ditargetkan bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta per bulan dengan profit sekitar 30%-40% dari omzet.  Tentunya angka tersebut terbilang cukup menggiurkan untuk sebuah gerai bisnis camilan.

Sampai hari ini, perkembangan Snack Zone sendiri terbilang sangat signifikan.  Lelaki alumni  S-1 Manajemen Keuangan lulusan Ukrida, Jakarta, serta S-2 Akunting dan Finansial dari University of Technology Sydney, Australia ini menggurita ke beberapa pusat perbelanjaan yang ada di ibu kota negara (Jakarta).  Sebut saja seperti gerai Snack Zone di Plaza Indonesia, Mega Mall Pluit, Mall Kelapa Gading, Plaza Semanggi, Senayan City, food court Bank Indonesia, serta menitipkan beberapa jenis barang dagangannya di Giant supermarket.


2.    Pendapat Saya tentang Riwayat Pengusaha

Awalnya, hal yang ada dipikiran saya ketika membaca riwayat hidup dan perjalanan usaha dari Hendra Gunawan adalah tokoh tersebut membangun bisnisnya dengan mudah, kerena hanya meneruskan bisnis orang tuanya.  Namun ketika saya pikirkan kembali, tak ada perjalanan bisnis yang mudah.  Semuanya pasti membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit.  Mengumpulkan berbagai jenis makanan ringan yang ada di Indonesia juga bukanlah hal yang mudah.  Sehingga akhirnya saya berkesimpulan bahwa Hendra Gunawan adalah sosok pekerja keras yang mampu menemukan ide-ide cemerlang untuk usaha yang dijalaninya.


3.    Pelajaran yang bisa Dipetik.

Menurut saya, pelajaran yang bisa di petik setelah membaca riwayat hidup dan usaha dari Hendra Gunawan yaitu, kita harus jeli melihat peluang yang ada, lalu menjadikan peluang tersebut sebagai keunikan dari usaha yang kita miliki.  Seperti halnya Hendra Setiawan yang mampun mendiferensiasikan produknya sehingga produknya memiliki keunikan dan mampu bersaing di pasaran.  Sebuah usaha tidak harus menciptakan sebuah produk baru, namun bisa juga menjadi wadah bagi produk-produk yang telah ada, dan mengemasnya dengan cara yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian konsumen.


4.    Gagasan Usaha yang Muncul.

Setelah membaca perjalanan hidup serta usaha dari Hendra Gunawan, saya terinspirasi untuk membuat usaha:

a.    Rumah Makan Sabang Merauke
Usaha ini memiliki ide yang sama dengan tokoh tersebut, yaitu mengumpulkan berbagai jenis makanan yang ada di Idnonesia dari sabang sampai merauke.  Namun jika Hendra Gunawan mewujudkannya dalam bentuk makanan ringan atau snack, saya ingin mewujudkannya dalam bentuk menu makanan.  Jadi, rumah makan ini akan menyajikan menu makanan tradisional khas dari masing-masing provinsi di Indonesia. 

b.    Keripik Sabu
Keripik Sabu (Sayur dan Buah) adalah gagasan lain yang datang setelah membaca riwayat hidup Hendra Gunawan.  Keripik sabu ini akan menyediakan berbagai jenis keripik yang berbahan utama sayur dan buah, seperti bayam, wortel, kentang, apel, dan lain sebagainya.  Dengan membangun citra keripik sehat karena berbahan utama sayur dan buah, keripik sabu ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan sukses di pasaran.





CATATAN PENULIS:

"Nggak tau kenapa, gue suka amazed kalo baca tulisan gue di masa lalu. Biasanya respon gue terbagi menjadi dua. Pertama, kagum sama diri gue sendiri, bukan sombong, just like "Oh my God, dulu gue punya ide seperti ini" or kalo baca karya fiksi, "oh my, dulu gue bisa nulis kata-kata sepuitis ini (iya, ini menurut gue doang)." Kedua, gue bakal istighfar karena tulisan gue so alay. Biasanya respon ini muncul kalo gue abis baca fiksi yang gue tulis atau buku diary gue (iya, gue suka nulis diary, lumayan bagus buat manajemen emosi katanya, ga tau gue denger or baca dimana wkwk). Ngomong-ngomog soal diary, gue kadang suka... apa ya, amazed sama diri gue di masa lalu, bahwa gue pernah sayang setulus itu sama seseorang, atau ketawa kalo baca target atau cita-cita gue yang ga kesampean wkwk. udah ah. Laptop gue mau lobet masaaaa. Padahal gue masi semangat 45 mode on buat posting di blog. Thank you for visited my blog. Wish the content is helping you."

Yang ga bisa ngecas karena mati lampu

Ishmah N 🐳

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com