Tugas : Responsi Kewirausahaan
Oleh : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.2017.
CATATAN PENULIS:
Oleh : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.2017.
PEMBAHASAN
1.
Sinopsis
Tak hanya hadir
di pasar-pasar tradisional, sekarang ini bisnis aneka camilan mulai merambah
pusat perbelanjaan di kalangan masyarakat kelas atas. Hendra Gunawan, merupakan salah satu pemain bisnis camilan yang membidik konsumen kelas atas untuk
mengembangkan roda usahanya. Mengawali
bisnisnya sejak tahun 1979 silam, cikal bakal bisnis Hendra diawali dari usaha
sang ayah yakni Suhaili Gunawan yang saat itu menjual kerupuk Bangka di lantai
basement Plaza Hayam Wuruk. Dari bisnis
kerupuk yang diberi nama Rotary Snack tersebut, kini Hendra bisa sukses
membangun lebih dari 7 gerai bisnis camilan di mall-mall besar yang ada di
seputaran kota Jakarta.
Jika dulunya
bisnis keluarga yang dibangun sang ayah hanya menjajakan kerupuk Bangka dengan
konsep yang sederhana, sekarang ini Hendra mulai mengusung konsep bisnis yang
baru untuk membidik pangsa pasar yang lebih luas. Melihat perkembangan bisnis camilan
keluarganya mengalami perkembangan yang cukup pesat, Hendra mulai menawarkan
sesuatu yang berbeda dengan melengkapi aneka macam camilan dari berbagai daerah
di Nusantara.
Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang semakin modern, Hendra sengaja mengubah nama Rotary
Snack menjadi Snack Zone yang mengusung konsep bisnis lebih menarik. Dengan jargon utamanya “Your One Stop
Snack Outlet”, Hendra mulai memperluas pangsa pasarnya yang dulunya hanya
di dominasi oleh ibu-ibu, sekarang ini Ia mulai membidik anak muda yang pada
dasarnya juga menyukai aneka macam makanan ringan.
Meskipun
sekarang ini pelaku bisnis camilan sudah mewabah di berbagai daerah, namun
Hendra cukup pintar untuk melakukan diferensiasi sehingga tidak heran bila
konsep Snack Zone yang diusung Hendra tersebut cukup menyita perhatian konsumen
kelas atas. Beberapa diferensiasi yang
dilakukan Hendra antara lain menyediakan ragam camilan yang sangat bervariasi,
yaitu lebih dari 500 jenis camilan seperti misalnya kerupuk ikan, rempeyek
kacang, keripik pisang, keripik singkong, abon sapi, aneka kue kering, manisan, permen, dan lain sebagainya.
Bahkan tak
hanya itu saja pelayanan yang ditawarkan Hendra untuk memanjakan para
konsumennya, Ia juga sengaja menggandeng para produsen camilan di berbagai
daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumen kelas atas yang menginginkan ragam
camilan khas daerah tertentu. Contohnya
saja seperti kacang sangrai Manado, kue lapis mandarin dari Solo, bagelen,
intip gula, manisan pala, lanting, serta aneka makanan ringan khas nusantara
yang dikemas secara eksklusif di setiap gerai Snack Zone.
Keunikan inilah
yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga tidak perlu diragukan lagi bila
Hendra mematok target penjualan yang cukup tinggi untuk setiap gerai camilan
yang Ia miliki. Luas setiap gerai Snack
Zone kurang lebih 30-60 m2, dan setiap m2 dari tokonya
ditargetkan bisa menghasilkan omzet sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta per
bulan dengan profit sekitar 30%-40% dari omzet.
Tentunya angka tersebut terbilang cukup menggiurkan untuk sebuah gerai
bisnis camilan.
Sampai hari ini, perkembangan Snack
Zone sendiri terbilang sangat signifikan.
Lelaki alumni S-1 Manajemen Keuangan lulusan Ukrida, Jakarta,
serta S-2 Akunting dan Finansial dari University of Technology Sydney,
Australia ini menggurita ke beberapa pusat perbelanjaan yang ada di ibu kota
negara (Jakarta). Sebut saja seperti
gerai Snack Zone di Plaza Indonesia, Mega Mall Pluit, Mall Kelapa Gading, Plaza
Semanggi, Senayan City, food court Bank Indonesia, serta menitipkan beberapa
jenis barang dagangannya di Giant supermarket.
2.
Pendapat
Saya tentang Riwayat Pengusaha
Awalnya, hal yang ada dipikiran saya ketika membaca riwayat hidup
dan perjalanan usaha dari Hendra Gunawan adalah tokoh tersebut membangun
bisnisnya dengan mudah, kerena hanya meneruskan bisnis orang tuanya. Namun ketika saya pikirkan kembali, tak ada
perjalanan bisnis yang mudah. Semuanya
pasti membutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit. Mengumpulkan berbagai jenis makanan ringan
yang ada di Indonesia juga bukanlah hal yang mudah. Sehingga akhirnya saya berkesimpulan bahwa
Hendra Gunawan adalah sosok pekerja keras yang mampu menemukan ide-ide
cemerlang untuk usaha yang dijalaninya.
3.
Pelajaran
yang bisa Dipetik.
Menurut saya, pelajaran yang bisa di
petik setelah membaca riwayat hidup dan usaha dari Hendra Gunawan yaitu, kita
harus jeli melihat peluang yang ada, lalu menjadikan peluang tersebut sebagai
keunikan dari usaha yang kita miliki. Seperti
halnya Hendra Setiawan yang mampun mendiferensiasikan produknya sehingga
produknya memiliki keunikan dan mampu bersaing di pasaran. Sebuah usaha tidak harus menciptakan sebuah
produk baru, namun bisa juga menjadi wadah bagi produk-produk yang telah ada,
dan mengemasnya dengan cara yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian
konsumen.
4.
Gagasan
Usaha yang Muncul.
Setelah membaca perjalanan hidup serta
usaha dari Hendra Gunawan, saya terinspirasi untuk membuat usaha:
a.
Rumah
Makan Sabang Merauke
Usaha ini memiliki ide yang sama
dengan tokoh tersebut, yaitu mengumpulkan berbagai jenis makanan yang ada di
Idnonesia dari sabang sampai merauke. Namun
jika Hendra Gunawan mewujudkannya dalam bentuk makanan ringan atau snack, saya
ingin mewujudkannya dalam bentuk menu makanan.
Jadi, rumah makan ini akan menyajikan menu makanan tradisional khas dari
masing-masing provinsi di Indonesia.
b.
Keripik
Sabu
Keripik Sabu (Sayur dan Buah) adalah
gagasan lain yang datang setelah membaca riwayat hidup Hendra Gunawan. Keripik sabu ini akan menyediakan berbagai
jenis keripik yang berbahan utama sayur dan buah, seperti bayam, wortel,
kentang, apel, dan lain sebagainya. Dengan
membangun citra keripik sehat karena berbahan utama sayur dan buah, keripik
sabu ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan sukses di pasaran.
"Nggak tau kenapa, gue suka amazed kalo baca tulisan gue di masa lalu. Biasanya respon gue terbagi menjadi dua. Pertama, kagum sama diri gue sendiri, bukan sombong, just like "Oh my God, dulu gue punya ide seperti ini" or kalo baca karya fiksi, "oh my, dulu gue bisa nulis kata-kata sepuitis ini (iya, ini menurut gue doang)." Kedua, gue bakal istighfar karena tulisan gue so alay. Biasanya respon ini muncul kalo gue abis baca fiksi yang gue tulis atau buku diary gue (iya, gue suka nulis diary, lumayan bagus buat manajemen emosi katanya, ga tau gue denger or baca dimana wkwk). Ngomong-ngomog soal diary, gue kadang suka... apa ya, amazed sama diri gue di masa lalu, bahwa gue pernah sayang setulus itu sama seseorang, atau ketawa kalo baca target atau cita-cita gue yang ga kesampean wkwk. udah ah. Laptop gue mau lobet masaaaa. Padahal gue masi semangat 45 mode on buat posting di blog. Thank you for visited my blog. Wish the content is helping you."
Yang ga bisa ngecas karena mati lampu
Ishmah N 🐳
0 comments:
Post a Comment