Tugas : Responsi Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Oleh : Cindy Hosiani D.P.S., Ishmah Nurhidayati, M.Hary Panuju, Rica Silvia Anggraini
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2018)
b. Regulasi
c. Pajak
pigouvian
d. Subsidi
Oleh : Cindy Hosiani D.P.S., Ishmah Nurhidayati, M.Hary Panuju, Rica Silvia Anggraini
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2018)
PEMBAHASAN
1.
Berikan contoh eksternalitas positif dan negatif untuk a) dampak produsen
terhadap produsen lain, b) dampak produsen terhadap konsumen, c) dampak
konsumen terhadap konsumen lain, d) dampak konsumen terhadap produsen
Jawab
a. Dampak
produsen terhadap produsen lain
Tindakan produsen dimana kegiatannya itu
mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari
produsen lain. Contohnya:
·
Sebuah pabrik yang
menimbulkan polusi air, akan mengakibatkan peningkatan biaya produksi
perusahaan lain yang juga memanfaatkan air tersebut dalam proses produksinya.
·
Suatu proses produksi
(misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah produk sisa yang beracun dan
masuk ke aliran sungai, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan
produsen lain yakni nelayan. Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut
mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan.
b. Dampak
produsen terhadap konsumen
Aktivitas produsen yang merubah atau
menggeser fungsi utilitas rumah tangga (konsumen). Contohnya:
·
Pencemaran sungai yang
diakibatkan limbah suatu pabrik akan mengganggu kesejahteraan masyarakat yang
memanfaatkan air sungai tersebut.
·
Kepuasan konsumen terhadap
pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi udara
yang ditimbulkan oleh sebuah industri yang menghasilkan limbah gas.
c. Dampak
konsumen terhadap konsumen lain
Aktivitas seseorang atau kelompok
tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen yang lain.
Contoh:
·
Seorang penumpanh yang
merokok dalam angkot akan mengganggu kenyamanan penumpang lainnya
·
Kebisingan bunyi radio
atau musik dari tetangga akan mengganggu ketentraman tetangga sekitarnya.
d. Dampak
konsumen terhadap produsen
Dampak konsumen terhadap produsen
terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau
kelompok produsen tertentu. Contoh:
·
Limbah rumah tangga
terbuang ke aliran sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan
tertentu yang memanfaatkan air baik oleh penangkap ikan (nelayan) atau
perusahaan yang memanfaatkan air bersih.
2. Bagaimana
solusi terhadap eksternalitas dan apa akibatnya terhadap keseimbangan pasar.
Jawab:
Solusi
Terhadap Eksternalitas
A. Kebijakan Pemerintah
Mengatasi Eksternalitas
a. Kebijakan
rencana tata ruang wilayah/kota
Penyusunan kebijakan rencana tata ruang wilayah/kota merupakan
bentuk intervensi pemerintah guna meminimalkan eksternalitas negatif akibat
pemanfaatan ruang perkotaan secara berlebihan. Pemerintah berasumsi bahwa
apabila kebijakan tata ruang dipatuhi, maka dapat meminimalkan eksternalitas
negatif seperti banjir, kemacetan, dll.
b. Regulasi
Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau
masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi pemerintah dapat
melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan, mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh untuk dilakukan pihak-pihak tertentu dalam rangka mengatasi
eksternalitas. Contohnya pemerintah mengeluarkan PP No.82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air atau PP No.41 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
c. Pajak
pigouvian
Pajak pigouvian merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan
eksternalitas harus membayar pajak sama dengan dampak marginal dari
eksternalitas yang dibuat. Hal itu membuat konsumen atau perusahaan
memperhitungkan berapa banyak manfaat dan dampak dari jumlah barang yang
diproduksi atau dikonsumsi perusahaan ataupun konsumen. Artinya dengan
diterapkannya pajak akan memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk
sebanyak-banyaknya mengurangi polusinya. Semakin tinggi tingkat pajak yang
dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi. Pemerintah harus
campur tangan untuk mengatasi eksternalitas negatif.
d. Subsidi
Ketika manfaat sosial melebihi manfaat pribadi maka subsidi harus
diberikan kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah pada penurunan dalam
harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak
eksternalitas. Keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan
keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas
yang ditimbulkan perusahaan. Kelemahan dari subsidi adalah
perusahaan-perusahaan condong untuk melakukan eksternalitas karena dengan
melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.
B. Solusi Pihak
Swasta Terhadap Eksternalitas
Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat
mengatasi eksternalitas, melainkan juga pihak-pihak non pemerintah, baik itu
pribadi/kelompok maupun perusahaan/organisasi kemasyarakatan. Pada dasarnya,
tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan
kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu adalah untuk
mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara
sosial. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak swasta (private solutions) dalam
mengatasi persoalan eksternalitas, antara lain salah satunya melalui konsep CSR
(Corporate Social Responsibility) yang dimaksudkan sebagai upaya perusahaan
untuk meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Contohnya, PT. Tjiwi Kimia setelah diketahui melakukan pencemaran lingkungan
dengan membuah limbah berbahaya ke sungai mulai melakukan pemulihan sungai
sebagai bentuk tangung jawab terhadap pencemaran yang terjadi. Dibantu LSM dan
masyarakat sekitar, perusahaan melakukan berbagai macam program pemulihan
kondisi ekosistem sungai dan melakukan rehabilitasi kondisi air sehingga air
itu layak digunakan.
Pengaruh Eksternalitas Terhadap Keseimbangan Pasar
Pasar dapat
menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi,
antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar
berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat.
Namun
kenyataannya, asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi. Akibatnya,
terjadilah kegagalan pasar dimana mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara
efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat
dan diantaranya disebabkan oleh eksternalitas. Ketika terjadi eksternalitas,
harga pasar tidak mencerminkan biaya sosial marjinal (marginal social cost)
ataupun manfaat sosial marjinal (marginal social benefit) sehingga menimbulkan
inefisiensi dalam alokasi sumber daya.
Pencemaran adalah salah satu external cost dari produk. External
cost secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau jasa, tetapi tidak
dibebankan langsung oleh produsen. Ketika external cost muncul karena biaya
lingkungan yang tidak dibayar, dapat mengakibatkan kegagalan pasar dan
inefisiensi ekonomi.
3. Untuk
mengatasi eksternalitas dikenal Teorema Coase. Jelaskan, dan jelaskan teorema
ini dengan penyebab gagalnya solusi swasta!
Jawab
Teorema Coase
Pakar
ekonom, Ronald Coase (1960) menyampaikan pemberian hak milik yang tepat
terhadap suatu barang, walaupun tetap akan ada eksternalitas tetapi bisa
menimbulkan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terkait sehingga pihak-pihak
yang terkait bisa bersama-sama mencari solusi yang terbaik ini dikenal dengan
teorema coase. Teorema coase adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak
swasta dapat melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa
harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas
mereka sendirinya. Teorema coase sangat penting untuk memahami implikasi
kebijakan dari eksternalitas. Aturan hukum dan hak milik menjadi pusat dari
teorema coase. Teorema coase menunjukkan bahwa agen-agen ekonomi dapat
mengatasi masalah eksternalitas sendiri tanpa perlu intervensi pemerintah,
artinya jika pihak-pihak yang terkait dalam melakukan tawar-menawar mengenai
alokasi sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat
menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendiri. Teorema coase menyatakan
bahwa jika pasar diperbolehkan untuk berfungsi secara bebas maka akan tercapai
alokasi sumber daya yang efisien.
Penyebab Gagalnya Solusi Swasta
Dalam
prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat mengatasi
eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak nonpemerintah, baik itu
pribadi/kelompok maupun perusahaan/organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya,
kita sebut saja pihak-pihak nonpemerintah tersebut sebagai pihak “pribadi” atau
“swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun
pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan
eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar
mendekati kondisi yang optimum secara sosial.
Logika
teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai dengan kenyataan
yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku ekonomi
swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas suatu
masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya
berlaku, jika pihak-pihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala
untuk mencapai dan melaksanakan kesepakatan. Itu berarti, peluang kesepakatan
memang selalu terbuka, namun hal itu tidak selalu bisa diwujudkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ariani,
Muthia Safira. 2013. Ekonomi Publik : Eksternalitas. (Online). http://muthiafirariani.blogspot.com/2013/11/ekonomi-publik-eksternalitas.html,
diakses tanggal 24 April 2018.
Budivera,
Wasat Sryam. 2016. Eksternalitas. http://kampus4u.blogspot.co.id
/2016/04/eksternalitas.html Diakses pada 25 April 2018 pukul 19.59
WIB.
0 comments:
Post a Comment