Tugas dan artikel

Monday, May 09, 2016

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER DALAM PEREKONOMIAN


Oleh        : Ishmah Nurhidayati (1514131171)
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2015)


1.      KEBIJAKAN MONETER
1.1.   Pengertian
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

1.2.   Macam-macam Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 
Ø  Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.
Ø  Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Kebijakan ini biasanya dilakukan saat perekonomian mengalami inflasi.

1.3.   Instrumen Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : 
*      Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities).
*      Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
*      Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
*      Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
*      Kredit selektif.Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
*      Politik sanering.Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1.

1.4.   Tujuan Kebijakan Moneter
Adapun tujuan ekonomi moneter adalah untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
·         Kesempatan kerja,
·         Kestabilan harga      
·         Neraca pembayaran internasional      
·         Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
·         Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
·         Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
·         Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.

1.5.   Contoh Kebijakan Moneter

BI Tahan Kebijakan Moneter Ketat Sampai Inflasi Membaik
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menjelaskan kebijakan moneter ketat yang diambil oleh bank sentral saat ini telah mempertimbangkan berbagai indikator makroekonomi, tak terkecuali pergerakan rupiah. Otoritas moneter masih akan mempertahankan kebijakan itu sampai inflasi dan neraca transaksi berjalan membaik.

"Kami ingin sampaikan bahwa kondisi (moneter) ketat yang sekarang ada, itu belum (akan) dilonggarkan apabila inflasi dan perkembangan (neraca) transaksi berjalan tidak mengarah ke kondisi yang baik," ujar Agus di Kantor Kepresidenan, Rabu (11/3) malam.  

Mantan Menteri Keuangan itu mengklaim fundamental ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang lain. Hal itu tercermin dari aliran modal asing yang masuk ke Tanah Air, terutama ke pasar obligasi negara.  

"Pada tahun 2014, dana yang mengalir masuk ke Indonesia, untuk modal asing ke pasar surat berharga, itu sampai awal Maret itu ada Rp 47 trilun," tuturnya.
BI mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah melemah 5,7 persen sejak awal Januari hingga saat ini. Pelemahan tersebut lebih baik dibandingkan kejatuhan mata uang negara berkembang lain, seperti Brazil, India, dan Afrika Selatan.

"Year to date sampai Maret ini itu rupiah terdepresiasi 57 persen, tapi itu India (negatif) 16 persen dan Turki (minus) 17 persen, dan negara-negara Asean perkembangan pelemahan nilai tukar kita juga tidak lebih buruk dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia atau Singapura," jelasnya.

Agus melihat laju inflasi sudah pada jalur yang melandai dan diyakini akan mendekati 4 persen pada 2016. (ags)

2.      KEBIJAKAN FISKAL

2.1.    Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah ini ditujukan unuk mempengaruhi jalan atau proses kehidupan ekonomi masyarakat melalu Anggaran Belanja Negara atau APBN. Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

2.2.   Instrumen Kebijakan Fiskal
Adapun instrumen-instrumen nya antara lain :
*      Pajak (Tx).
*      Pengeluaran pemerintah (G).
*      Pinjaman masyarakat dalam negeri.
*      Pinjaman masyarakat luar negeri.
     
2.3.   Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N). Biaya transfer pemerintah merupakan pengeluaran-pengeluaran pemerintah yag tidak menghasilkan balas jasa secara langsung. Contoh pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan bencana alam dan sebagainya.

2.4.    Konsep-konsep Dasar
Kebijakan fiskal memiliki beberapa konsep, adapun konsepnya adalah sebagai berikut:
*     Kebijakan fiskal : perubahan-perubahan pada belanja atau penerimaan pajak pemerintah pusat yang dimaksudkan untk mencapai penggunaan tenaga kerja-penu, stabilitas harga, dan laju pertumbuhan ekonomi yang pantas.
*     Kebijakan Fiskal Ekspansioner : peningkatan belanja pemerintah dan/atau penurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produk domestik bruto dan  menurunkan angka pengangguran.
*     Kebijakan Fiskal Kontraksioner : Pengurangan belanja pemerintah dan/atau peningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan agregat dalam perekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengontrol inflasi.
*     Efek Pengganda : dalam ilmu ekonomi, peningkatan belanja oleh konsumen, perusahaan atau pemerintah akan menjadi pendapatan bagi pihak-pihak lain. Ketika orang ini membelanjakan pendapatkannya, belanja tersebut menjadi pendapatan bagi orang lain dan seterusnya, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan produksi dalam suatu perekonomian. Efek pengganda dapat juga berdampak sebaliknya ketika belanja mengalami penurunan.
*     Kebiljakan Fiskal Sisi-penawaran : kebijakan fiskal dapat secara langsung mempengaruhi bukan saja permintaan agregat, namun juga penawaran agregat. Sebagai contoh, pemotongan tarif pajak akan memberikan insentif  bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi atau investasi barang modal karena mereka memperoleh pendapatan setelah pajak yang lebih besar yang kemudian dapat dibelanjakan.
*     Membiayai Defisit & Memanfaatkan Surplus :
§  Meminjam dari publik atau luar negeri (crowding out )
§  Mencetak uang

*     Memanfaatkan surplus
§  Mengurangi hutang
§  Disimpan
     

2.5.   Contoh Kebijakan Fiskal
Jakarta, 29/05/2015 Kemenkeu - Pemerintah akan menempuh berbagai upaya untuk mengamankan target penerimaan tahun depan, di samping meningkatkan kualitas belanjanya. Hal ini diiringi dengan mengarahkan  defisit anggaran tetap terkendali di batas aman.

Untuk mengamankan target penerimaan perpajakan, Pemerintah antara lain akan melakukan penggalian potensi penerimaan perpajakan dari sektor unggulan, ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan, selain penegakan hukum dan penyempurnaan peraturan perundangan.

Di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemerintah akan terus berupaya untuk mencapai target produksi usaha sumber daya alam, melanjutkan renegosiasi perjanjian kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara, serta melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP.

Di sisi lain, upaya peningkatan kualitas belanja negara akan ditempuh antara lain dengan pertama, meningkatkan belanja infrastruktur. Kedua, menerapkan kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran melalui pemberian subsidi langsung kepada yang membutuhkan. Ketiga, mendukung stabilitas pertahanan dan keamanan nasional.

Keempat, mengalokasikan lima persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan di bidang kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Terakhir, mendukung penguatan pelaksanaan desentralisasi fiskal melalui peningkatan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

Sementara itu, pemerintah masih akan mengarahkan kebijakan defisit tahun 2016 bersifat ekspansif tetapi terukur dan terarah, untuk peningkatan kapasitas perekonomian dan penguatan daya saing. Kebijakan fiskal ekspansif tersebut diwujudkan dengan menempuh kebijakan defisit anggaran yang terkendali, berkisar 1,7 hingga 2,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

 Sumber :
©      http://www.scribd.com/doc/32623450/Ekonomi-Kebijakan-Fiskal
©      http://id.shvoong.com/social-sciences/1997514-arti-dan-tujuan-kebijakan-fiskal/

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com