Oleh : Ishmah Nurhidayati, Ilen Tri Holivia, Karimah Khitami Aziz
Guru : Hasan Basri
X IPA 1, SMA Negeri 1 Gadingrejo (2012/2013)
1.
SITUS
PENINGGALAN PRASEJARAH
Taman
Purbakala pugung raharjo
Taman
Purbakala Pugung Raharjo merupakan peninggalan sejarah yang terletak di DesaPugung
Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur. Situs arkeologi seluas 30
hektar merupakan peninggalan zaman Hindu dan Budha. Di taman purbakala ini,
terdapat Punden Berundak, Arca, Prasasti, Batu Mayat atau Batu Kandang, Altar
Batu, Batu Berlubang, Benteng Parit Primitif sepanjang 1,2 kilometer, dan
Dolmen. Selain itu, beberapa keramik peninggalan dinasti Han, Sung, dan Ming
masih bisa ditemukan di tamanpur bakala ini. Untuk mencapai Taman Purbakala
Pugung Raharjo, Anda harus menempuh perjalanan 52 kilometer kearah Timur dari
Kota Bandar Lampung.
Taman
Purbakala Pugung Raharjo terletak di daerah datar berketinggian 80 meter dan
dikelilingi oleh tanggul bekas peninggalan perang zaman dahulu. Selain itu, ada
sebuah kolam yang sumber mata airnya di sebelah timur Taman Purbakala Pugung
Raharjo. Konon bila Anda mandi di kolamitu, Anda akan awet muda.
Batu Kepapang di Kenali
SATU peninggalan prasejarah adalah Batu
Kepapang. Situs ini terletak di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau. Meskipun tidak
ada plang nama, tidak sulit menuju petilasan ini. Asalkan bertanya pada warga
sekitar, kita dengan mudah menjangkau lokasi Batu Kepapang.
Situs ini berada di belakang SDN 1 Kenali.
Pagar semen mengelilingi areal situs yang ditumbuhi tanaman cokelat, pisang,
dan berbagai tanaman kebun. Situs ini terletak di tanah penyimbang (sai batin
dalam bahasa setempat).
Satu-satunya penjelas kalau situs ini
peninggalan purbakala hanyalah sebuah marmer bertuliskan "Situs Batu
Kepapang" yang ditandatangani Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Marmer ini
ditempel di pagar tembok yang baru dibuat. Menurut warga, situs ini nyaris
terbengkalai. Baru dipagar setelah diberi bantuan Gubernur Rp5 juta.
Di sekeliling Batu Kepapang, tertutup
tanaman, terlihat sembilan batu besar. "Masih ada sembilan batu lagi yang
belum digali. Batu-batu itu tempat duduk para petinggi Kerajaan Skalabrak,"
ujar Haidar Hadi H.S., tokoh masyarakat Kenali.
Ada dua riwayat Batu Kepapang. Pertama,
cerita yang menyatakan kalau situs ini peninggalan masyarakat Tumi--yang
merupakan nenek moyang orang Lampung yang tinggal di Kerajaan Skalabrak.
"Batu Kepapang itu tempat menyembelih orang-orang terpilih, terutama
gadis-gadis cantik. Ketika itu masyarakat belum mengenal agama, jadi mereka
masih animisme," kata Haidar.
Gadis itu yang tercantik di Skalabrak.
"Daging gadis korban itu dimakan masyarakat. Harapannya, seluruh
masyarakat Skalabrak memiliki sifat dan kecantikan yang sama," kata
Haidar.
Kisah kedua, Batu Kepapang digunakan pada
zaman kemerdekaan untuk mengadili atau memotong orang-orang. Namun, kisah ini
tidak begitu dikenal masyarakat. Masih diragukan kebenarannya.
2. Situs Sejarah Lampung
Batu Putri
Di Kenali
terdapat situs yang disebut Batu Sepadu atau Batu Putri. Menuju situs
ini harus melewati jalanan kecil beraspal, dengan turunan dan tanjakan yang
lumayan curam.
Sebuah rumah panggung kecil dari kayu
berdiri di perkebunan. Di bawahnya terdapat sebuah batu seperti perempuan
berambut panjang sedang duduk. Pagar tembok mengelilingi batu itu.
Di situs ini ada jamur yang menempel di
batu. Warga yakin, jika ditempelkan di kulit, jamur ini langsung jadi panu;
yang obatnya ada di salah satu batang pohon di lokasi ini.
Menurut Mawardi, tokoh pemuda Kenali, Batu
Sepadu ini dulunya seorang putri. Dengan janji akan memberi imbalan, sang putri
meminta seseorang memindahkan air dari Way Besohan di Krui ke Kenali. Ternyata,
setelah air dipindahkan, putri itu ingkar. Lalu, dia disumpah jadi batu.
Dalam rumah kayu itu terdapat kursi, meja,
ranjang besi lengkap dengan kasur-bantal, dan dua kayu yang sangat tua. Kayu
hitam ini terdapat pahatan motif-motif.
Sisa Buay Pernong
Sebelum sampai Liwa, tepatnya di Way
Pernong, berdiri rumah adat yang indah. Rumah ini terletak di sisi sebelah
kanan jalan menuju Liwa. Rumah adat ini dimiliki keturunan Buay Pernong.
Sebagian rumah adat ini masih asli,
beberapa bagian yang direnovasi karena rusak saat gempa 1993 lalu. Di sini
terdapat meriam besar buatan zaman Belanda yang berasal dari Krui. Selain itu,
banyak benda kuno seperti lemari dan kursi.
Di belakang rumah adat ini terdapat makam
Raja Selalau ketiga dan penerusnya. Di atas batu-batu yang menutupi makam,
terdapat berbagai tanda berbentuk seperti binatang atau lambang tertentu.
Selain makam Raja Selalau, di dekat areal
makam juga terdapat semacam benteng tanah berbentuk parit sedalam 1,5 meter.
Benteng ini mengingatkan pada benteng parit yang terdapat di situs
Pugungraharjo. Sayangnya, benteng parit ini belum dipugar instansi terkait atau
diteliti lebih lanjut.
Beguk Sakti
Tidak jauh dari Batu Kepapang, terdapat
tempat keramat yang oleh masyarakat disebut Beguk Sakti--bahasa setempat
menyebutnya "begukh". Tempat keramat ini berada di rumah kayu kecil.
Di bangunan bercat putih ini terdapat
ranjang besi, tanpa papan atau kasur. Di bawahnya terdapat batu-batu menhir
tersusun. Di sinilah makam si Beguk Sakti. Warga yakin Beguk Sakti adalah panglima
perang di Krui. Ia memiliki nama asli M. Syarifudin.
Kisahnya, sang panglima bosan perang. Dia
meminta kepalanya dipenggal dengan sembilu yang terbuat dari bambu tanpa ruas.
Lalu, kepala sang panglima dibawa pulang dan dimakamkan di Kenali. Permakaman
ini oleh masyarakat disebut keramat Beguk Sakti.Tubuh Beguk Sakti dimakamkan di Krui; yang
dikenal sebagai Keramat Slalau.
Peninggalan Sejarah Perjuangan
Bentuk sejarah perjuangan rakyat lampung
ada beberapa macam seperti benteng pertahanan , senjata dan makam. Tercatat ada
15 benteng dan beberapa neriam yang digunakan Raden Intan II ketika berjuang
melawan penjajah Belanda.Peninggalan berupa senjata-senjata dan meriam masih
dapat di lihat di Museum Negeri Lampung
Peninggalan Keratuan Balaw
Sisa-sisa peninggalan keratuan balaw ini
baru saja ditemukan(tahun 2003-2004),sehingga belum terdaftar sebagai sejarah
Provinsi Lampung. Penemunya yaitu tim peneliti dari balai Arkeologi Bandung dan
Pusat Penelitian Perkembangan Arkeologi Nasional. Situs Keratuan Balaw yang
diduga berdiri sekitar abad ke-9 ini terdapat di Kampung KEdamaian ,Kecamatan
Tanjung,Karang Timur, Kota Bandar Lampung,
Ada berbagai benda arkeologis yang bisa
menjadi bukti sejarah berdirinya Keratuan Balaw. Contohnya fragmen tembikar,
keramik, manic-manik, mata uang kepeng, fragmen genta, artefak batu. Artefak
logam, kerak besi, dan makam. Sebuah makam yang ditemukan diduga Makam Ratu
Mungkuk yang merupakan salah satu penguasa KEratuan Balaw. Pada .lokasi
tersebut ditemukan pula petilasan Ratu LEngkara,penguasa terakhir Keratuan
Balaw.
3.
PENINGGALAN SEJARAH LAINNYA
PERKAMPUNGAN
ADAT
Perkampungan
adat merupakan jejak peradaban orang Lampung masa lalu. Perkampungan adat
dibangun untuk daerah mukim sebuah kelompok (marga) dan mewujudkan keberadaan
sebuah komunitas orang lampung. Awalnya hanya sebuah pemukiman kecil, lalu
berkembang dan menyebar. Selain rumah adat, dijumpai pula kebudayaannya seperti
peralatan rumah tangga, peralatan berburu, dan peralatan pertanian.
No.
|
Lokasi
|
Bentuk
Peninggalan
|
1.
|
Kabupaten Tulang
Bawang
|
Rumah adat kuno
Desa Menggala, Perkampungan Asli Mulang Maya (Lampung Abung), dan
Perkampungan pungan Negeri Jungkarang (Lampung Sungkai).
|
2.
|
Kabupaten
Lampung Tengah
|
Perkampungan
tradisional Terbanggi Besar.
|
3.
|
Kota Bandar
Lampung
|
Rumah
tradisional Kampung Ulok Gading (rumah adat Lampung Peminggir), rumah
tradisional Kampung Kedamaian (rumah adat pemuka Pubian Telu Suku), rumah
tradisional Kedatun Keagungan.
|
MUSEUM NEGERI
LAMPUNG
Lokasi
Museum Negeri Lampung berada di Jalan Zainal Arifin Pagar Alam No.64, Bandar
Lampung. Museum yang diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 24
September 1988 ini memiliki berbagai benda peninggalan sejarah masa lalu Lampung.
Benda-benda peninggalan sejarah itu seperti benda-benda masa prasejarah,
perhiasan, uang kuno, keramik cina, arca, alat-alat rumah tangga, manik-manik
dan naskah-naskah kuno. Sementara itu, dihalaman museum terdapat jangkar kapal,
bola besi pembuka lahan, dan lampu suar yang terlempar saat Gunung Krakatau
meletus.
MONUMEM KRAKATAU
Monumen
krakatau terletak di telukbetung, bandar lampung. Monumen ini menjadi bukti
sejarah dahsyatnya letusan gunung krakatau pada tahun 1883. bukti tersebut
berupa sebuah rambu laut pelabuha telukbetung yang terhempas oleh gelombang
besar sejauh satu kilometer dari pantai. Gelombang tersebut merupakan akibat
letusan gunung krakatau . Di lokasi terhempasnya rambu laut inilah didirikan
monumen krakatau.
Itulah
sekilas kepingan-kepingan pizzle besar sejarah masa lalu lampung yang
berserakan di banyak tempat. Semuanya menunggu tangan lembut masyarakat lampung
untuk menata dan merangkainya. Dengan merangkai dengan merangkai puzzle-puzzle
sejarah masa lalu lampung bererti merangkai kembali jati diri lampung yang
semakin terkikis . sebuah tantangan besar bagi masyarakat lampung di tengah
hegemoni peradaban dunia yang semakin hinggar binar.
Daftar
Pustaka
v http://sanak-lambar.blogspot.com/2008/08/tempat-bersejarah-di-lampung-barat.html
v http://www.google.co.id/imgres?q=batu+putri+di+lampung+barat&sa=X&tbo=d&biw=1440&bih=809&tbm=isch&tbnid=JfUZ0K2BtRAltM:&imgrefurl=http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/%3Fpaged%3D3&docid=3gExznGTZVD6DM&imgurl=http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/wp-content/uploads/2011/12/Slide3.jpg&w=960&h=720&ei=lyAfUeL5IYntrQfaw4C4Dg&zoom=1&ved=1t:3588,r:11,s:0,i:111 (coklat)
v http://www.google.co.id/imgres?q=batu+putri+di+lampung+barat&sa=X&tbo=d&biw=1440&bih=809&tbm=isch&tbnid=p-diCV7HyQ5TJM:&imgrefurl=http://archive.kaskus.co.id/thread/2539023/20&docid=-OTB5P0jYNul-M&imgurl=http://infokito.wordpress.com/files/2009/07/batu-putri.jpg&w=400&h=533&ei=lyAfUeL5IYntrQfaw4C4Dg&zoom=1&ved=1t:3588,r:5,s:0,i:93&iact=rc&dur=1005&sig=107168064199907316014&page=1&tbnh=195&tbnw=146&start=0&ndsp=18&tx=51&ty=88 (putih)
v http://sanak-lambar.blogspot.com/2008/08/tempat-bersejarah-di-lampung-barat.html
v http://www.google.co.id/imgres?q=batu+putri+di+lampung+barat&sa=X&tbo=d&biw=1440&bih=809&tbm=isch&tbnid=JfUZ0K2BtRAltM:&imgrefurl=http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/%3Fpaged%3D3&docid=3gExznGTZVD6DM&imgurl=http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/wp-content/uploads/2011/12/Slide3.jpg&w=960&h=720&ei=lyAfUeL5IYntrQfaw4C4Dg&zoom=1&ved=1t:3588,r:11,s:0,i:111 (coklat)
v http://www.google.co.id/imgres?q=batu+putri+di+lampung+barat&sa=X&tbo=d&biw=1440&bih=809&tbm=isch&tbnid=p-diCV7HyQ5TJM:&imgrefurl=http://archive.kaskus.co.id/thread/2539023/20&docid=-OTB5P0jYNul-M&imgurl=http://infokito.wordpress.com/files/2009/07/batu-putri.jpg&w=400&h=533&ei=lyAfUeL5IYntrQfaw4C4Dg&zoom=1&ved=1t:3588,r:5,s:0,i:93&iact=rc&dur=1005&sig=107168064199907316014&page=1&tbnh=195&tbnw=146&start=0&ndsp=18&tx=51&ty=88 (putih)
0 comments:
Post a Comment