Tugas dan artikel

Monday, May 09, 2016

PENGERTIAN PENYULUHAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Tugas : Responsi Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi
Oleh   : Adi Setiawan, M.Hary Panuju, Dewi Hermania, Ishmah Nurhidayati, Novalia
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2016)



I.PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang

Banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian (termasuk di dalamnya sektor perikanan) menunjukkan demikian besar peranan sektor pertanian dalam menopang perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi ke depan. Untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM yang berkualitas. Lebih dari itu, tersedianya SDM yang berkualitas merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (aktor), penggerak pembangunan di daerah. Karena itu untuk membangun pertanian, kita harus membangun sumber daya manusianya, agar kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena merekalah yang langsung melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan usahanya. Hal ini hanya dapat dibangun melalui proses belajar dan mengajar dengan mengembangkan sistem pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan efisien di antaranya adalah melalui Penyuluhan Pertanian.

Melalui Penyuluhan Pertanian, masyarakat pertanian dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian dengan sapta usahanya, penanaman nilai-nilai atau prinsip agribisnis, mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Penyuluh Pertanian dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling efektif agar sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunujang keberhasilan Penyuluhan Pertanian.

Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing petani. Para petani yang masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan metode dialog dua arah serta pendekatan interpersonal. Terdapat korelasi positif yang nyata antara kompetensi komunikasi yang dimiliki oleh penyuluh terhadap perilaku petani dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Selain faktor keterisoliran dan kompetensi komunikasi, strategi komunikasi pun berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi.

Oleh karenanya, diperlukan sebuah kajian mendalam untuk mengetahui bagaimana seharusnya penyajian komunikasi pertanian yang efektif dalam kegiatan penyuluhan terhadap ragam petani yang tersebar di berbagai daerah agar para petani dapat tercerahkan dan berkembang cara berpikirnya


1.2.  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian penyuluhan menurut penyuluh?
2.      Bagaimanakah prses penyuluhan di lapangan?
3.      Bagaimanakah keefektifan penyuluhan di lapangan?
4.      Apa saja kendala-kendala penyuluhan?
5.      Bagaimanakah struktur organisasi lembaga penyuluhan?


1.3.  Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian penyuluhan menurut penyuluh.
2.      Mengetahui proses penyuluhan di lapangan.
3.      Mengetahui keefektifan penyuluhan di lapangan.
4.      Mengetahui kendala-kendala penyuluhan.
5.      Menetahui struktur organisasi lembaga penyuluhan.



II.TINJAUAN PUSTAKA


2.1.  Gambaran Umum Lokasi

Dinas Kelautan dan Perikanan kota Bandar lampung merupakan unsur pelaksana teknis Pemerintah provinsi Lampung di bidang kelautan dan perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan ini beralamat di Jalan Dr Warsito nomor 54, Teluk Betung, Bandar Lampung.Dinas ini memiliki tiga penyuluh PNS dan beberapa penyuluh lain yang dikoordinatori oleh bapak Legono, S.ST.Pi sebagai koordinator penyuluh..

Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kelautan dan perikanan, pembinaan dna fasilitasi bidang kelautan dan perikanan lingkup provinsi dan kabupaten/kota, pelaksanaan tugas di bidang kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, perikanan tangkap, perikanan budidaya dan usaha kelautan dan perikanan,pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kelautan dan perikanan, pelaksanaan kesekretariatan dinas, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.


2.2.  Landasan Teori

Istilah penyuluhan pertama kali di publikasikan oleh James Stuart (1867-1868)dari Trinity College (Combridge) kepada perkumpulan wanita dan pekerja pria di Inggris Utara. Pada tahun 1873 secara resmi sistem penyuluhan diterapkan di Combridge, kemudian diikuti Universitas London (1876) dan Universitas Oxford (1878) dan menjelang tahun 1880 gerakan penyulihan mulai melebarkan sayapnya keluar kampus. (Van Den Ban dan Hawkins, 1999)

Di Indonesia, penyuluhan pertanian mulai dikembangkan sejak tahun 1905 bersamaan dengan dibukanya Departemen Pertanian (Departement Van Lonbow) oleh pemerintah Hindia Belanda, Institusi yang merupakan bentuk tersebut antara lain memiliki tugas melakukan penyuluhan pertanian, sedang pelaksanaannya dilakukan oleh Pejabat Pengreh Praja (PP). pada tahun 1910 dibentuk Dinas Penyuluhan Pertanian (Lounbouw Voorlicting Dienst), tetapi baru benar-benar berperan sebagai lembaga penyuluhan pertanian yang mandiri sejak dirubah menjadi Dinas Pertanian Propinsi terlepas dari PP pada tahun1918. (Mardikanto,1993)

Penyuluhan adalah suatu upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan Edukatif diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana dan terarah dengan peran serta aktif individu maupun kelompok atau masyarakat, untuk memecahkan masalah masyarakat dengan memperhitungkan faktor sosial-ekonomi-budaya setempat. (Suhardjo, 2003).

Penyuluhan Pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang menjadi dinamis serta mampu untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri. Selanjutkan dikatakan oleh Salim,F., bahwa penyuluhan pertanian adalah upaya pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian ,agar mampu menolong dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Said, 2012).

Sasaran penyuluhan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Ada beberapa metode pendidikan yang bisa digunakan untuk penyuluhan sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1.       Ceramah : cara ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi. Cara ini menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2.       Metode Diskusi Kelompok : cara yang dipersiapkan untuk 5-20 peserta (sasaran) yang akan membahas suatu topik yang telah disiapkan dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.
3.        Metode Curah Pendapat: cara yang memungkinkan setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan dalam pemecahan masalah yang terpikir oleh masing-masing peserta dan evaluasi atas pendapat-pendapat yang telah dikemukakan.
4.       Metode Panel : cara yangdirencanakan didepan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
5.       Metode Demonstrasi : cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya (Notoatmojo,2003)


III.PEMBAHASAN


3.1.  Hasil Turun Lapang

Narasumber                      : Pak Legono S. SP. PJ
Tempat Wawancara         : Pos Penyuluhan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung, Jl. Dr. Warsito No. 54 Teluk Betung, Bandar Lampung.


3.1.1.      Pengertian Penyuluhan Menurut Penyuluh.

Penyuluhan adalah proses mengubah PKS (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap) para pelaku utama dan pelaku usaha, yang dimaksud dengan pelaku utama dalam penyuluhan adalah petani (dalam bidang pertanian), nelayan (dalam bidang perikanan) dan lain-lain. Sedangkan pelaku usaha dalam penyuluhan adalah orang-orang yang mengadakan usaha, misalnya penyedia pakan, jaring, pupuk dan lain-lain.


3.1.2.      Proses Penyuluhan di Lapangan.

Proses pelaksanaan penyuluhan di lapangan dimulai dengan proses perancangan atau sering disebut programa penyuluhan. Programa adalah sesuatu bentuk perencanaan yang dituangkan secara tertulis yang nantinya akan menjadi acuan di dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan. Programa disusun satu tahun sekali dan disusun bersama oleh pelaku utama dengan pihak pemerintah yang dipandu oleh penyuluh setempat. Programa bersifat hirarkis atau secara bertingkat, yang dimulai dari tingkat kelurahan lalu tingkat kecamatan kemudian tingkat kabupaten kota sampai ditingkat provinsi dan pusat. Pada tingkat kelurahan dan desa programa disebut dengan RKTPP ( Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Perikanan/Pertanian ).

Penyusunan programa kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kerja Kelompok. Rencana Kerja Kelompok terdiri dari 13 kolom yaitu permasalahan yang terjadi di lapangan, bagaimana pemecahan masalah tersebut, siapa yang bertanggungjawab, berapa biaya yang diperlukan, siapa pelaksananya, dan lain-lain. Misalnya, masalah yang terdapat di lapangan adalah pembudidaya ikan belum menggunakan pakan yang berkualitas karena harga pakan tersebut mahal. Pemecahan masalah tersebut adalah dengan membuat pakan secara mandiri yang kemudian direalisasikan dengan melakukan penyuluhan atau pembinaan cara memproduksi atau membuat pakan ikan.

Setelah Rencana Kerja Kelompok selasai disusun, kemudian dilakukan sistem LAKU atau Latihan dan Kunjungan. Pada tahap awal penyuluh  mengadakan pelatihan di pos penyuluhan dan membahas apa yang akan dilakukan beberapa minggu kedepan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan. Penyuluh akan datang ke wilayah sasaran yang dituju dan melakukan penyuluhan. Wilayah sasaran dalam penyuluhan disebut WKPP (Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian/Perikanan).


3.1.3.      Keefektifan Penyuluhan di Lapangan.

Efektivitas atau keberhasilan penyuluhan ditentukan oleh sifat-sifat alami yang dimiliki oleh sumberdaya alam, teknologi yang tersedia,status penguasaan lahan dan lain-lain. Penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan secara garis besar dinilai belum efektif karena fasilitas yang ada dan teknologi yang digunakan belum maksimal. Selain itu pelatihan yag bertujuan untuk pengembangan pengetahuan penyuluh jarang diadakan.


3.1.4.      Kendala-Kendala Penyuluhan.

Sesuai aturan UUD No.16 Th 2006 tentang penyelenggaraan penyuluhan terdapat personil, pembiayaan, dan sarana prasarana. Semua itu merupakan penunjang untuk dilakukannya penyuluhan. Kenyataannya sarana prasarana yang terdapat di lapangan belum memadai atau belum maksimal. Bagitu pula dari segi pembiayaan, biaya yang di dapat dari tingkat provinsi dinilai masih minim, sehingga kadang-kadang penyuluh tidak menyusun programa karena setelah mendapatkan permasalahan di lapangan telah diidentifikasi, diperlukan biaya yang cukup banyak untuk melakukan penyuluhan dalam rangka memecahkan masalah yang ada.

Kendala penyuluh yang lainnya adalah anggapan masyarakat yang salah tentang penyuluhan. Masyarakat sekarang menganggap bahwa penyuluhan atau pembinanaan berarti pemberian bantuan. Padahal pada dasarnya penyuluh hanya bertugas membina, sedangkan pemberian bantuan adalah wewenang lembaga yang memberikan bantuan. Selain itu jumlah tenaga penyuluh khusunya penyuluh perikanan yang ada masih sangat sedikit.


3.1.5.      Struktur Organisasi Lembaga Penyuluhan.

Petugas penyuluh pada dasarnya fungsional, sehingga tidak terdapat struktur organisasi di dalamnya. Namun dalam hal teknisnya terdapat kabid budidaya, kabid penangkapan, kabid pengolahan dan hasil pemasaran. Berdasarkan keterangan narasumber, tidak terdapat struktur organisasi pada pos penyuluhan tersebut.



IV. KESIMPULAN


Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Penyuluhan adalah proses mengubah PKS (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap) para pelaku utama dan pelaku usaha.
2.      Proses pelaksanaan penyuluhan di lapangan dimulai dengan proses perancangan atau sering disebut programa, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kerja Kelompok dan ditindaklanjuti dengan penerapan sistem LAKU atau Latihan dan Kunjungan oleh penyuluh.
3.      Penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan secara garis besar dinilai belum efektif karena fasilitas yang ada dan teknologi yang digunakan belum maksimal.
4.      Kendala penyuluhan yang terdapat di lapangan antara lain sarana prasarana yang belum memadai atau belum maksimal, pembiayaan dari tingkat provinsi yang masih minim, anggapan masyarakat yang salah tentang penyuluhan, dan jumlah tenaga penyuluh yang ada masih sangat sedikit.
5.      Petugas penyuluh pada dasarnya fungsional, sehingga tidak terdapat struktur organisasi di dalamnya.




DAFTAR PUSTAKA




Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT.Rineka Ciptan. Jakarta.

 

Said, Sadly Ashari. 2012. Penyuluhan Pertanian. http://sadlyasharisaid.blogspot.co.id/2012/10/makalah-penyuluhan-pertanian.html diakses pada 17 April 2016 pukul 12:00 WIB

 

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Van Den Ban. A.W. dan H.S Hawkins., 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta
 

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com