Tugas dan artikel

Monday, April 03, 2017

PENGENALAN METAMORFOSIS PADA SERANGGA (HOLOMETABOLA)

Tugas : Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
Oleh   : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2016




I.PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang


Kehidupan serangga adalah proses perkembangan atau berubahnya bentuk dan ukuran tubuhnya yang tidak akan kembali lagi ke bentuk semula dengan berbagai kegiatannya. Dimana serangga tersebut melakukan berbagai gerakan, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap lingkungan dan mengadakan proses metabolisme.

Keberadaan serangga sebagai salah satu komponen biotik dalam suatu ekosistem mutlak diperlukan. Keberadaanya dalam ekosistem mengakibatkan berlangsungnya interaksi antara serangga dengan komponen biotik lainnya.Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya


1.2.  Tujuan Praktikum


Tujuan Penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui ordo serangga yang mengalami metamorfosis holometabola.
2.    Mengetahui peranan serangga yang mengalami metamorfosis holometabola.




II. METODOLOGI PRAKTIKUM



1.1.  Bahan dan Alat


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pensil, pulpen, kertas dan cawan.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tubuh serangga (penggulung daun pisang, kumbang kubah, kumbang moncong, kumbang badak, lalat parasit, lalat buah, semut, lebah madu, Rhacanotus sp, Ellasmus sp dan kupu-kupu) yang sudah diawetkan.


1.2.  Prosedur Kerja


Pada praktikum ini, prosedur kerja yang digunakan yaitu:.
1.    Mengamati bagian-bagian tubuh serangga yang sudah diawetkan.
2.    Mencatat hasil pengamatan.
.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1.  Tabel pengamatan


No
Gambar
Keterangan
1.

Nama umum:
Penggulung daun pisang
Nama ilmiah :
Erionota thrax
Peranan:
Hama


2.

Nama umum:
Kumbang Kubah
Nama ilmiah :
Epilachna sparsa
Peranan:
Predator


3.

Nama umum:
Kumbang Moncong
Nama ilmiah :
Rhynchophorus ferrugineus
Peranan:
Hama Gudang
4.

Nama umum:
Kumbang Badak
Nama ilmiah :
Oryctes rhinoceros
Peranan:
Hama


5.

Nama umum:
Lalat parasit
Nama ilmiah :
Leptogaster miegan.
Peranan:
Parasitoid


6.

Nama umum:
Lalat buah
Nama ilmiah :
Drosophila melanogaster
Peranan:
Hama

7.

Nama umum:
Semut
Nama ilmiah :
Oecophylla smaragdina
Peranan:
Predator


8.

Nama umum:
Lebah Madu
Nama ilmiah :
Apis andreniformis
Peranan:
Penyerbuk


9.

Nama umum:
Rhacanotus
Nama ilmiah :
Rhacanotus sp
Peranan:
Parasitoid


10.

Nama umum:
Ellasmus
Nama ilmiah :
Ellasmus sp.
Peranan:
Parasitoid


11.

Nama umum:
Kupu-kupu
Nama ilmiah :
Cethosia myrina
Peranan:
Penyerbuk


3.2.  Pembahasan

3.2.1.      Penggulung Daun Pisang

A.  Klasifikasi

Ulat penggulung daun pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Lepidoptera
Famili              : Hesperiidae
Genus              : Erionota
Spesies             : Erionota thrax L (Ariyanti, 2014)

B.  Peranan

Ulat penggulung daun berperan sebagai hama. Daun yang diserang ulat biasanya digulung, sehingga menyerupai tabung dan apabila dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya. Ulat yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil. Di dalam gulungan tersebut ulat akan memakan daun.Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Apabila terjadi serangan berat, daun bisa habis dan tinggal pelepah daun yang penuh dengan gulungan daun (Ariyanti, 2014).

C.  Daur Hidup

Kupu-kupu mengisap madu bunga pisang dan melakukan kopulasi sambil berterbangan pada waktu sore dan pagi hari serta bertelur pada malam hari.Telur diletakkan berkelompok sebanyak ± 25 butir pada daun pisang yang masih utuh.Ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin. Pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa lebih kurang 6 cm dan mempunyai belalai (probosis). Siklus hidup di Bogor berkisar antara 5 – 6 minggu (Ariyanti, 2014).

3.2.2.      Kumbang Kubah

A.  Klasifikasi

Kumbang kubah termasuk ordo Coleptera, famili Coccinellidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia. Kumbang kubah diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Class
                : Insecta
Ordo
                : Coleoptera
Family
             : Coccilinedae
Genus
              : Epilachna
Spesies
             : Epilachna sparsa (Ariyanti, 2014).

B.  Peranan

Kumbang kubah berperan sebagai predator. Kumbang kubah ini aktif sepanjang hari di setengah bagian atas tajuk daun padi pada habitat padi kering maupun padi basah. Baik Kumbang kubah. dewasa maupun larvanya yang berwarna gelap memakan wereng batang yang kecil, memangsa baik pada larva kecil maupun telur yang tersembunyi (Cybext Cyber Extension,2016).

C.  Daur Hidup

Telur E. sparsa diletakkan pada daun yang masih much. Larva berukuran panjang 10 mm den mullah terlillat karena pada bagian dorsal terdapat driri-duri lunak. Larva ini memakan daun kentang. Kumbangnnya berukuran panjang 10 mm, berwarna merah dengan spot hitam. Banyaknya spot hiram ini membedakan species yang satu dengan yang lainnya. Daur hidup kumbang 7-10 rninggu (Ariyanti, 2014).

3.2.3.      Kumbang Moncong

A.  Klasifikasi

Klasifikasi kumbang moncong adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insekta
Ordo                 : Coleoptera
Famili              Curculionidae
Genus              Rhynchophorus
Spesies             Rhynchophorus ferrugineus O (Ariyanti, 2014).

B.  Peranan

Kumbang moncong berperan sebagai hama. Pada tanaman muda kumbang moncong ini mulai menggerek dari bagian samping bonggol pada ketiak pelepah terbawah, langsung ke arah titik tumbuh kelapa sawit. Panjang lubang gerekan dapat mencapai 4,2 cm dalam sehari. Apabila gerekan sampai ke titik tumbuh, kemungkinan tanaman akan mati. Pucuk kelapa sawit yang terserang, apabila nantinya membuka pelepah daunnya akan kelihatan seperti kipas atau bentuk lain yang tidak normal atau berbentuk segitiga atau seperti huruf V (Ariyanti, 2014).

C.  Daur Hidup

Siklus hidup kumbang moncong bervariasi tergantung pada habitat dan kondisi lingkungannya. Musim kemarau yang panjang dengan jumlah makanan yang sedikit akan memperlambat perkembangan larva serta ukuran dewasa yang lebih kecil dari ukuran normal. Suhu perkembangan larva yang sesuai adalah 27°C-29°C dengan kelembaban relatif 85-95%. Satu siklus hidup hama ini dari telur sampai dewasa sekitar 6-9 bulan (Ariyanti, 2014).

3.2.4.      Kumbang Badak

A.  Klasifikasi

Kumbang badak diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Insecta
Ordo                : Coleoptera
Family             : Scarabaeidae
Genus              : Oryctes
Species                        Oryctes rhinoceros L (Ariyanti, 2014).

B.  Peranan

Oryctes Rhinoceros menyerang tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah dewasa. Kumbang dewasa terbang ke tajuk kelapa pada malam hari dan mulai bergerak ke bagian salah satu ketiak pelepah daun paling atas. Kumbang merusak pelepah daun yang belum terbuka dan dapat menyebabkan pelepah patah. Kerusakan pada tanaman baru terlihat jelas setelah daun membuka 1-2 bulan kemudian berupa guntingan segitiga seperti huruf ”V”. Gejala ini merupakan ciri khas kumbang O. rhinoceros. Serangan hama O. rhinoceros dapat menurunkan produksi tandan buah segar pada panen tahun pertama hingga 60 % dan menimbulkan kematian tanaman muda hingga 25 % (Umiarsih, 2011).

C.  Daur Hidup

Telur disimpan ke dalam tanah oleh betina selama musim panas. Setelah satu bulan telur menetas, dan memasuki tahap larva. Pada tahap larva bisa bertahan beberapa tahun, tergantung pada jenisnya. Larva akan tetap bawah tanah selama enam bulan sampai satu tahun. Mereka berada di sana untuk tumbuh dan berganti bulu dua kali sebelum memasuki tahap pupa. Tahap Kepompong tidak bertahan lama. Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu. Begitu mereka tumbuh menjadi dewasa mereka masih tetap di tanah sampai musim semi. Kumbang Betina akan mulai melepaskan feromon untuk kumbang jantan dan setelah musim kawin, kumbang betina akan menggali tanah dan meletakkan telur disana (Thata, 2011).

3.2.5.      Lalat Parasit

A.  Klasifikasi

Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthopoda
Kelas               : Insekta
Subkelas          : Pterygota
Ordo                : Diptera
Famili              : Asilidae
Genus              : Leptogaster
Spesies             : Leptogaster miegan. (Afif, 2014).

B.  Peranan

Lalat parasit berperan sebagai parasitoid. Lalat betina bertelur di atas permukaan daun di dekat ulat yang sedang makan atau di atas badan ulat. Telur menetas di atas atau di dalam badan ulat. Larva lalat kemudian menjadi parasitoid yang memakan badan ulat dari dalam hingga ulat tersebut tidak bisa jadi kepompong atau dewasa. Sedangkan larva lalat berubah menjadi kepompong yang jatuh ke tanah. Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari inang lagi (Restsindo, 2013).

C.  Daur Hidup

Siklus hidup dari serangga ini yakni Lalat dewasa meletakkan telur di dalam kolam air atau kayu lapuk. Larva dapat hidup di air, kayu lapuk, batang rumput-rumputan, di bawah kayu dan juga ada yang bersifat parasit. Setelah larva berganti kulit beberapa kali, dia menjadi kepompong. Akhirnya dewasa keluar dari kepompong untuk kawin dan mencari mangsa (Afif, 2014).

3.2.6.      Lalat buah

A.  Klasifikasi

Lalat buah diklasifikasikan sebgai berikut:
Kingdom         :Animalia 
Phyllum
           :Arthropoda 
Kelas
               :Insecta 
Ordo
                :Diptera 
Famili
              :Drosophilidae 
Genus
              :Drosophila 
Spesies
             :Drosophila melanogaster (Ariyanti, 2014).

B.  Peranan

Lalat buah berperan sebagai hama. Lalat betina menusuk buah atau sayur mengunakan ovipositornya untuk meletakkan telurnya dalam lapisan epidermis. Setelah telur menetas, larva akan menggerek buah dan menyebabkan buah membusuk di bagian dalam. Bila diamati, pada buah yang terserang akan tampak lubang kecil kehitaman bekas tusukan. Buah menjadi rusak, lembek, busuk dan akhirnya rontok (Tohir, 2013).

C.  Daur Hidup

Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Siklus hidup drosophila terdiri atas stadium telur, larva, pupa, dan imago. Telur Drosophila sp. Telur Drosophila berukuran kira-kira 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian anterodorsal terdapat sepasang filament yang fungsinya yang melekatkan diri pada permukaan, agar telur tidak tenggelam pada medium. Pada bagian ujung anterior terdapat lubang kecil yang disebut micropyle, yaitu tempat masuknya spermatozoa (Ariyanti, 2014).

Telur yang dikeluarkan dari tubuh biasanya sudah dalam tahap blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang menetas ini akan mengalami 2 kali pergantian kulit, sehingga periode stadium yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan yang relative kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari bergantung pada spesies dan suhu lingkungan. Dewasa pada Drosophila sp dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari (Ariyanti, 2014).

3.2.7.      Semut Rangrang

A.  Klasifikasi

Semut Rangrang atau kerangga (Oecophylla) adalah semut berukuran agak besar yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya. Semut rangrang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthopoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Hymenoptera
Famili              : Formicidae
Genus              : Oecophyla
Species                        : Oecophylla smaragdina (Wikipedia, 2016).


B.  Peranan

Semut Rangrang dapat erperan sebagai predator. Sebagian besar makanan semut arboreal bersumber dari nektar bunga dan eksudat serangga. Eksudat atau cairan manis serangga diperoleh dari simbiosis dengan serangga yang berasal dari famili Coccidae, Membracidae dan Aphidae. Sumber protein dan lemak diperoleh semut dari memangsa serangga. Terkadang semut secara selektif memangsa aphid yang dipeliharanya untuk mendapatkan kandungan protein. Hal ini terjadi jika aphid sudah tidak menghasilkan cairan gula. Serangga dan aphid akan disimpan dalam sarang sebagai cadangan makanan (Setyolaksono, 2013).

C.  Daur Hidup

Semut rang rang adalah salah satu jenis serangga yang berkembang biak dengan cara bermetamorfose sempurna. Yaitu dengan siklus dari telur - larva - pupa - imago - adult atau dewasa. Siklus perkembang biakan semut tersebut terjadi dalam kurun waktu 15 - 20 hari (Gema Pertanian, 2015).

3.2.8.      Lebah Madu

A.  Klasifikasi

Klasifikasi lebah madu adalah sebagai berikut.
Kingdom   : Animalia
Filum         : Arthopoda
Kelas         : Insecta
Ordo          : Hymenoptera
Famili        : Apidae
Genus        : Apis
Species            : Apis Andreniformis

B.  Peranan

Membantu dalam proses penyerbukan tanaman,hal ini sangat membantu dalam bidang pertanian untuk pengembangbiakan tanaman (Cholifah, 2012).

C.  Daur Hidup

Lebah menjalani metamorfosis lengkap (holometabola) sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan. Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah (Wahyuni, 2015).

3.2.9.      Rahcanotus sp

A.  Klasifikasi

Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Hymenoptera
Family             : Braconidae
Genus              : Rachonotus
Spesies             : Rachonotus scirpophagae (Adrianndii, 2012).

B.  Peranan

Merupakan parasit larva penggerek pucuk tebu (Adrianndii, 2012).

C.  Daur Hidup

Larva hidup sebagai ektoparasit pada larva instar terakhir dan prapupa inang. Imago betina berukuran panjang 1,6-2 mm, sedangkan yang jantan 1,4 mm (Adrianndii, 2012).
Imago meletakkan telur pada prapupa inang bagian ventral dan pada pupa inang bagian dorso-abdominal. Imago memakan telur, larva, pupa, dan imago inang. Telur parasitoid berukuran 0,4 x 0,2 mm. Larva berwarna putih, berukuran panjang 2,1 mm, bentuk tubuh bengkok dan meruncing ke bagian ekor, tidak berkaki dan berbulu. Pupa berada di dalam kokon berwarna putih, pupa memiliki tipe bebas (liberal), mula-mula berwarna putih kemudian berubah menjadi coklat (Adrianndii, 2012).

3.2.10.  Ellasmus Zehntneri

A.  Klasifikasi

Kingdom   : Animalia
Filum         : Arthopoda
Kelas         : Insecta
Ordo          : Hymenoptera
Famili        : Elasmidae
Genus        : Elasmus
Species            : Elasmus Zehntneri

B.  Peranan

Imago Elasmus Zehntneri merupakan parasit larva. Dapat mematikan ulat/larva penggerek hingga 5% populasi. E. zehntneri. F. merupakan ektoparasit dan bersifat gregarius. Mempunyai siklus hidup 17,5 hari. Tanpa parasitoid jantan, parasitoid betina mampu menghasilkan keturunan jantan dan betina atau bersifat partenogenesis. Pakan tambahan cenderung meningkatkan daya parasitasi dengan rata-rata tertinggi yaitu larutan gula 20% dan madu 100%. Daya parasitasi dipengaruhi sex ratio dengan basil tertinggi pada rasio 1:6. Di laboratorium parasitoid mampu memarasit sampai 36,66% (Adrianndii, 2012).

C.  Daur Hidup

Merupakan parasit larva. Ukuran tubuh 9-13 mm. Parasitoid betina memiliki ovipositor berukuran 2 kali panjang tubuhnya. Alat ini dimasukkan ke larva penggerek saat oviposisi untuk memasukkan sebutir telurnya. Seekor larva penggerek cukup untuk menghidupi seekor parasitoid hingga dewasa. Parasitoid ini ditemukan di lingkungan yang kering (Adrianndii, 2012)..

3.2.11.  Kupu-Kupu

A.  Klasifikasi

Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Insecta
Order               : Lepidoptera
Family             : Nymphalidae
Genus              : Cethosia
Species                        : Cethosia myrina

B.  Peranan

Membantu dalam proses penyerbukan tanaman,hal ini sangat membantu dalam bidang pertanian untuk pengembangbiakan tanaman (Cholifah, 2012).

C.  Daur Hidup

Kupu-kupu betina dewasa biasanya akan terbang kesana-kemari untuk mencari tempat atau daun tertentu yang kaya akan nutrisi yang digunakan untuk menempatkan telur, seperti daun jeruk, daun jambu, daun pari, batang sorgum atau daun-daun lain yang dipercaya mempunyai sumber makanan yang lain.

Setelah itu telur diletakkan pada bagian bawah daun, dan beberapa induk kupu-kupu akan meletakkan lebih dari satu telur. Telur kupu-kupu berkuran sangat kecil dan berwarna putih. Telur kupu-kupu akan menetas antara 3 hingga 5 hari kemudian. Setelah telur kupu-kupu menetas maka keluarlah bayi larva, atau sering kita sebut dengan Ulat. Ulat yang baru saja menetas akan langsung memakan cangkangnya, karena kaya akan nutrisi. Dan selanjutnya mereka akan memakan daun- daunan dimana mereka hidup.

Semasa hidupnya ulat akan berganti kulit setiap kali mereka akan tumbuh besar  sebanyak 4 hingga 6 kali. Selama fase menjadi ulat kegiatannya sehari-hari adalah makan terus. Hal ini di lakukan untuk mempersiapkan diri menjadi kepompong, karena pada fase ini, kepompong akan istirahat. Setelah ulat mencapai perubahan ukuran yang paling besar maka ulat akan berubah menjadi kepompong. Dalam fase ini ulat (larva) akan melepas delapan pasang kakinya, dan kapsul kepalanya yang memiliki 6 mata. Lalu kulit ulat berganti  dan berubah warna seperti batu giok, dan itu lah yang disebut dengan kepompong.

Ulat membuat cangkang atau kepompong dari daun yang dililitkan pada tubuhnya dengan menggunakan benang khusus dari dalam tubuhnya yang biasanya mengandung sutera. Perubahan dari kepompong menjadi kupu-kupu bisa berlangsung selama seminggu sebulan atau lebih. Sel-sel yang dimiliki oleh larva perlahan-lahan akan berubah menjadi bagian dari tubuh kupu-kupu. Ada yang menjadi sayap, kaki, mata dan mulut yang semula berfungsi untuk mengunyah, akan berubah menjadi belalai yang berguna untuk menghisap.




IV. KESIMPULAN



Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Ordo serangga yang mengalami metamorfosis holometabola yaitu Neuroptera, Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera
2.      Peranan serangga yang mengalami metamorfosis holometabola yaitu sebagai hama, parasitoid dan penyerbuk.



DAFTAR PUSTAKA



Adrianndii. 2012. Pengendalian Hayati. https://adrianndii.wordpress.com/2012 /10/08/pengendalian-hayati/ Diakses pada 10 November 2016 pukul 12.15 WIB

Afif, Muhammad. 2014. Ordo Serangga Predator dan Parasit. http://insanjiyad.blogspot.co.id/2014/06/laporan-ordo-serangga-predator-dan.html Diakses pada 9 November 2016 pukul 20.56 WIB

Ariyanti, Yuana. 2014. Pengenalan Ordo Serangga. http://yuanaayo.blogspot.co.id /2014/08/laporan-bht-pengenalan-ordo-serangga-i.html. Diakses pada 9 November 2016 pukul 06.15 WIB

Cholifah, Siti. 2012. Lebah Madu yang Memiliki Banyak manfaat.  http://sitichholifah.blogspot.co.id/2012/04/lebah-madu-yang-memiliki-banyak-manfaat.html Diakses pada 10 November 2016 pukul 12.08 WIB

Cybext Cyber Extension. 2016. Predator-Kumbang Kubah, Kumbang Tanah, Jengkerik. http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/10650/ predator-kumbang-kubah-kumbang-tanah-jengkerik Diakses pada 9 November 2016 pukul 20.04 WIB

Gema Pertanian. 2015. Siklus Hidup Semut Rangrang Penghasil Kroto. http://www.gemaperta.com/2015/03/siklus-hidup-semut-rang-rang-penghasil-kroto.html. Diakses pada 10 November 2016 pukul 05.31 WIB

Restsindo. 2013. Parasitoid. http://hpt-pertanian.blogspot.co.id/2013/04/ parasitoid.html Diakses pada 10 November 2016 pukul 05.21 WIB

Setyolaksono. 2013. Mengenal Lebih Dekat Semut Rangrang Oecophylla smaragdina Sebagai Predator. http://ditjenbun.pertanian.go.id/ bbpptpambon/berita-257-mengenal-lebih-dekat-semut-rangrang-oecophylla-smaragdina-sebagai-predator-.html Diakses pada 10 November 2016 pukul 05.43 WIB

Thata. 2011. Siklus Hidup Kumbang Badak.  http://haryati-1992.blogspot.co.id/2011/12/siklus-hidup-kumbang-badak.html Diakses pada 9 November 2016 pukul 20.11 WIB

Tohir. 2013. Lalat Buah Termasuk 8 Hama Paling dibenci Petani.  http://chyrun.com/cara-pengendalian-hama-tanaman-lalat-buah/. Diakses pada 10 November 2016 pukul 05.25 WIB

Umiarsih, 2011. Hama Kumbang Badak pada Tanaman Sawit di Indonesia. https://umiarsih.wordpress.com/2011/12/21/hama-kumbang-badak-oryctes-rhinoceros-l-pada-tanaman-kelapa-sawit-elaeis-guinensis-jacq-di-indonesia/ Diakses pada 9 November 2016 pukul 20.31WIB

Wahyuni, Dina Suci. 2015. Siklus Hidup Lebah Madu dan Cara Reproduksinya. http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/02/siklus-hidup-lebah-madu-dan-cara.html Diakses pada 10 November 2016 pukul 05.49 WIB

Wikipedia. 2016. Rangrang.  https://id.wikipedia.org/wiki/Rangrang. Diakses pada 9 November 2016 pukul 20.43 WIB.


0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com