Tugas dan artikel

Sunday, October 29, 2017

PENGENALAN INSEKTISIDA

Tugas : Dasar-dasar Perlindungan Tanaman
Oleh   : Ishmah Nurhidayati

Note: Gue males ngedit pic nyaaa. yaudahlahyaaa. 😅


I.PENDAHULUAN



1.1.  Latar Belakang


Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman. Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan obat – obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.

Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara hati – hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu pengguna obat – obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.



1.2.  Tujuan Praktikum


Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengenal jenis-jenis insektisida yang meliputi insektisida kimia, mikroba dan nabati.
.     


II. METODOLOGI PRAKTIKUM



1.1.  Bahan dan Alat


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pensil, pulpen, dan kertas.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini bermacam-macam pestisida.


1.2.  Prosedur Kerja


Pada praktikum ini, prosedur kerja yang digunakan yaitu:.
1.    Mengamati macam-macam pestisida.
2.    Mencatat hasil pengamatan.
.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1.  Tabel pengamatan

No
Gambar
Keterangan
1



1.Nama dagang : Furadan 3gr
2. Formulasi : GR (Butiran atau Granule)
3. Golongan : Insektisida/nematisida
4.Sifat bahan : Kimia
5.Nama Bahan aktif : Karborufan 3%
6.Nama Tanaman : Padi sawah, Kentang, Tomat, Cengkeh, jeruk, Lada,dll
7. Hama : Penggerek daun, lalat daun, wereng hijau, ganjur,, lundi/uret, nematda bintil akar, perusak daun, ulat grayak, dan penggerek pucuk.
Dosis Formulasi : 5-10  gr/m2 (4 kg/ 25 kg benih)
2

1.Nama. dagang : Bactospeine WO
2. Formulasi : WP (berbentuk tepung berwarna coklat)
3. Golongan :Nematisida
4. Sifat bahan: biologi
5. Nama bahan aktif: Bacillus thuringiensis
6.Nama tanaman : Kubis, kelapa sawit dan lain-lain
7.Hama : Perusak daun, Plutella xylostella, Ulat api, Thosea asigna, dan lain-lain
8.Dosis Formulasi : Penyemprotan volume tinggi = 1g/1
Volume semprot : 300-600/ha
3

20161118_085653.jpg
1.Nama dagang: Decis 2.5 EC
2. Formulasi : EC (berbentuk pekatan berwarna kuning yang diemulsikan)
3. Golongan:Insektisida
4.Sifat bahan:Biologi
5.Nama bahan aktif : Deltametrin 25g/l
6.Nama Tanaman:bawang merah, cabai, jagung, kacang hijau, kedelai, sawit, lada, dan lain-lain
7. Hama: Ulat grayak, Spodoptera exigua, hama Trips sp,
8. Dosis Formulasi: 0.5-3.2 ml
9. Volume semprot:
4

20161118_085414.jpg

1.Nama Dagang : Pestisida nabati
2. Formulasi: EC(berbentuk pekatan berwarna kuning yang diemulsikan)
3. Golongan: Herbisisda
4.Sifat bahan: Nabati
5.Nama bahan aktif ekstrak tumbuhan (sirsak, gadung daun, dan jeringau)
6.Nama Tanaman: tanaman pangan dan hortikultura.
7. Hama:wereng coklat, ulat grayak, ulat daun, belalang, trips, aphis, dan lain-lain
8. Dosis Formulasi: -
9. Volume semprot: campurkan 1 liter pestisida nabati ini dengan 15 liter air
5

20161118_085215.jpg

1.Nama Dagang : Marshal 25 ST
2. Formulasi: ST (bubuk berwarna merah muda)
3. Golongan: Insektisida
4.Sifat bahan: Kimia
5.Nama bahan aktif: Karbosulfan 25.53%
6.Nama Tanaman: Padi gogo? Gora, jangung, kedelai dan lain-lain
7. Hama: lalat bibit
8. Dosis Formulasi: 25 gram/ 1 kg benih
9. Volume semprot: -
6

20161118_085531.jpg
1.Nama Dagang : Patogen Serangga
2. Formulasi: EC
3. Golongan: Fungisida
4.Sifat bahan: Biologi
5.Nama bahan aktif: Beauveria sp
6.Nama Tanaman: mengendalikan serangga pada jamur
7. Hama: rayap, trips, kutu putih, wereng coklat, dan walang sangit
8. Dosis Formulasi:-
9. Volume semprot:-

3.2.  Pembahasan

3.2.1. Pestisida Kimia

Pestisida kimia merupakan bahan kimia yang di gunakan untuk pengendalian hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan kita. Penggunaan Pestisida Kimia secara berlebihan mempunyai dampak yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitar maupun ekosistem (Keizen, 2016)

A.    Kekurangan

a.    Hama menjadi kebal (resisten)
b.    Peledakan hama baru (resurjensi)
c.     Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
d.    Terbunuhnya musuh alami
e.     Pencemaran lingkungan (air dan tanah ) oleh residu bahan kimia
f.     Tidak ramah lingkungan 
g.     Harganya mahal 
h.    Matinya musuh alami hama tanaman 
i.      Matinya organisme yang berguna (BPK Kedungwi, 2011).

B.    Kelebihan

a.  Mudah di dapatkan di berbagai tempat 
b. Zatnya lebih cepat bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida 
c. Kemasan lebih praktis 
d. Bersifat tahan lama untuk disimpan
e. Daya racunnya tinggi ( langsung mematikan bagi serangga) (BPK Kedungwi, 2011).


3.2.2. Pestisida Alami

Secara umum pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak, karena residunya mudah hilang. Pertanian masa depan yang ideal seharusnya memadukan teknologi tradisional dan teknologi modern yang diaktualisasikan sebagai pertanian berwawasan lingkungan. Salah satu alternatif pengembangan pertanian berwawasan lingkungan adalah dengan menggunakan tanaman-tanaman penghasil pestisida alami, misalnya tanaman nimba. Pestisida asal nimba mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi dan berdampak spesifik terhadap organisme pengganggu. Bahan aktif nimba juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Selain itu, residunya mudah terurai menjadi senyawa yang tidak beracun, sehingga aman atau ramah bagi lingkungan (BPK Kedungwi, 2011).

A.  Kekurangan

a. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
b. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku 
c. Kurang praktis 
d. Tidak tahan disimpan 
e. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga) 
f.  Cara kerjanya (efek mortalitasnya) lambat 
g. Harus disemprotkan secara berulang-ulang (BPK Kedungwi, 2011).

B.  Kelebihan

a. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
b. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot 
c. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa 
d. Menghambat reproduksi serangga betina 
e. Racun syaraf bagi hama 
f.  Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga 
g. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga 
h. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri 
i.   Dapat menyebabkan gangguan dalam proses metamorfosa dan gangguan makan (anti feedant) bagi serangga (BPK Kedungwi, 2011).

3.2.3.  Pestisida Hayati

Pestisida Hayati, merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari berbagai jenis tanaman yang memiliki kandungan spesifik dalam tingkah laku dan metabolisme organisme pengganggu tanaman(OPT) serta bahan lainnya umumnya masih bersifat sederhana dan apabila masuk ke dalam tanah, air akan mudah terdegradasi secara alami dan tidak mencemari lingkungan, relatif lebih aman bagi manusia dan ternak. Pestisida hayati dapat pula berupa virus, bakteri, Nematoda patogen, serta Jamur. Dimana keempatnya mempunyai cara-cara tersendiri dalam menginfeksi inangnya (Zooserz, 2009).

A.       Kelebihan

a.  Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membahayakan serangga lain bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu.
b.  Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air alami.
c.   Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman
d.  Mudah diproduksi dengan teknik sederhana (Zooserz, 2009).

B.       Kekurangan

a.    Daya kerjanya relatif lambat
b.    Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung 
c.     Tidak tahan terhadap sinar matahari
d.    Kurang praktis
e.     Tidak tahan disimpan 
f.     Kadang-kadang harus disemprotkan berulang-ulang (Zooserz, 2009).

3.2.4. Formulasi Insektisida

a.    Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates)

Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi (Triono, 2016).

b.   Butiran (granulars)

Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule) (Triono, 2016).



c.    Debu (dust)

Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman) (Triono, 2016).

d.   Tepung (powder)

Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder) (Triono, 2016).

e.    Oli (oil)

Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas (Triono, 2016).

f.      Fumigansia (fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan



IV. KESIMPULAN


Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Jenis-jenis insektisida berdasarkan sifat bahannya meliputi insektisida kimia, mikroba dan nabati, berdasasarkan sasarannya meliputi insektisida, herbisida, nematisida, dan fungisida dan masing-masing pestisida tersebut memiliki formulasi yang berbeda-beda.



DAFTAR PUSTAKA



BPK Kedungwi. 2011. Kekurangan dan Kelebihan Pestisida Kimia dan Alami. http://bpkkedungwuni.blogspot.co.id/2011/06/kekurangan-dan-kelebihan-pestisida.html Diakses pada 26 November 2016 Pukul 03.52 WIB

Keizen. 2016. Macam Macam Pestisida Kimia dan Fungsinya. http://www.belajarbarenghidroponik.com/2016/01/macam-macam-pestisida-kimia-dan.html Diakses pada 26 November 2016 pukul 04.16WIB

Triono. 2016. Pengenalan Insektisida. http://trionoagtunila.blogspot.co.id/ 2016/10/ laporan-bht-pengenalan-insektisida.html Diakses pada 26 November 2016 pukul 03.54 WIB

Zooserz. 2009. Pestisida Hayati. http://goorganic-2010.blogspot.co.id/2009/12 /pestisida-hayati.html Diakses pada 26 November 2016 pukul 04.10 WIB


0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com