Tugas : Responsi Pembangunan Pertanian
Oleh : Aji Prayoga Wibowo, Arum Sri Lestari, Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2017.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Pembangunan dan Pembangunan Pertanian
Pada
hakekatnya, pengertian pembangunan secara umum adalah proses perubahan yang
terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma
tertentu. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang
bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja
diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah
lainnya, Negara satu dengan Negara lain.Namun secara umum ada suatu kesepakatan
bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Pembangunan adalah “suatu usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa”. Pada dasarnya dalam negara berkembang yang lepas landas dari suatu
keadaan taraf rendah menuju taraf yang tinggi yaitu modernisasi, dimana
variable-variabel dalam pembangunan dapat mengalami perubahan kearah yang lebih
baik. Oleh sebab itu dibutuhkan inisiatif, aktif, dan kritis bagi setiap warga
negaranya untuk dapat bertindak dengan arah yang tepat dan dengan mampu
menjadikan sumber-sumber dalam pembuatan keputusan oleh pemerintah dalam
pembangunan (Siagian, 2005).
Pembangunan di
semua negara memiliki tiga sasaran yang ingin dicapai, yaitu :
1.
Meningkatkan persediaan dan memperluas
pembagian atau pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti
makanan, perumahan, kesehatan dan perlindungan.
2.
Meningkatkan taraf hidup, termasuk manambah dan
mempertinggi penghasilan, penyediaan lapangan kerja yang memadai, pendidikan
yang lebih baik dan memperhatikan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Semua itu
bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi semata, tetapi juga untuk
meningkatkan kesadaran akan harga diri, baik individu maupun bangsa.
3.
Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial
bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari
sikap-sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya dalam hubungannya dengan
orang lain dan negara-negara lain, tetapi juga sumber-sumber kebodohan dan
penderitaan manusia (Todaro, 1993).
Pembangunan
pertanian menurut adalah bagian utuh dari pembangunan. Industri
harus menyediakan barang untuk petani. Lapangan kerja non
pertanian perlu untuk mempertahankan keluarga di daerah pedesaan. Produksi
pangan harus konsisten dengan selera konsumen (Lynn,
2003).
Sedangkan
menurut Mosher pembangunan pertanian dapat berjalan dengan adanya lima syarat
pokok, namun percepatan pembangunan pertanian diperlukan dukungan faktor-faktor
pelancar yang berhubungan dengan geraknya sumber daya manusia dan pendayagunaan
sumber daya alam secara optimal agar mencapai produktivitas yang tinggi serta
mencapai tujuan pembangunan secara jelas dan terfokus (Mosher, 1987).
2.
Tanggapan
atas Isu
Pembangunan nasional pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dalam setiap tahapan
pembangunan kesejahteraan masyarakat selalu menjadi tujuan utama. Sebagai Negara agraris dengan jumlah penduduk besar dan proporsi rumah tangga yang bekerja di pertanian dominan, maka perhatian terhadap kesejahteraan petani dinilai sangat strategis. Salah satu alat ukur kesejahteraan petani yang digunakan saat ini adalah Nilai Tukar Petani (NTP). NTP dihitung dari rasio harga yang diterima petani (HT) terhadap harga yang dibayar petani (HB).
Konsep NTP sebagai indikator kesejahteraan petani mengacu kepada kemampuan daya beli petani, yaitu kemampuan pendapatan yang diterima petani untuk dapat
memenuhi memperbaiki kebutuhan konsumsi. Peningkatan kesejahteraan identik dengan
peningkatan pendapatan untuk memperbaiki
atau meningkatkan kebutuhan konsumsi. Dengan
demikian peningkatan kesejahteraan dapat ditempuh melalui upaya untuk meningkatkan
pendapatan dan atau meningkatkan kebu tuhan
konsumsi rumah
tangga. Sejalan dengan peningkatan daya beli petani tersebut. Nilai Tukar Petani (NTP) di Indonesia dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 1. Nilai Tukar
Petani di Indonesia.
Provinsi
|
NTP
|
||||||||
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013 1
|
2014 3
|
2015
|
||
Aceh
|
98.64
|
99.76
|
104.12
|
104.30
|
104.13
|
103.13
|
98.15
|
96.64
|
|
Sumatera
Utara
|
101.79
|
100.82
|
102.36
|
103.42
|
101.71
|
99.49
|
100.08
|
98.61
|
|
Sumatera
Barat
|
105.17
|
103.71
|
105.48
|
106.25
|
105.02
|
104.14
|
100.60
|
97.73
|
|
Riau
|
101.75
|
99.07
|
104.11
|
105.07
|
104.26
|
101.40
|
96.94
|
95.23
|
|
Jambi
|
97.93
|
94.14
|
96.14
|
96.25
|
92.15
|
88.93
|
97.02
|
95.43
|
|
Sumatera
Selatan
|
101.50
|
99.70
|
104.89
|
109.63
|
110.13
|
109.95
|
100.89
|
96.86
|
|
Bengkulu
|
105.50
|
103.58
|
104.67
|
102.97
|
102.41
|
99.62
|
96.33
|
93.90
|
|
Lampung
|
104.19
|
107.96
|
115.04
|
121.49
|
125.42
|
124.70
|
104.18
|
103.18
|
|
Kep.
Bangka Belitung
|
99.08
|
94.41
|
95.77
|
99.17
|
99.17
|
100.26
|
101.56
|
104.71
|
|
Kepulauan
Riau
|
102.80
|
100.82
|
99.94
|
103.07
|
104.65
|
104.96
|
100.92
|
99.44
|
|
DKI
Jakarta
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
100.47
|
98.17
|
|
Jawa
Barat
|
96.14
|
97.22
|
99.28
|
104.92
|
108.94
|
109.53
|
104.44
|
105.08
|
|
Jawa
Tengah
|
99.77
|
98.67
|
101.62
|
104.84
|
105.35
|
105.90
|
100.65
|
100.24
|
|
DI
Yogyakarta
|
105.28
|
107.85
|
112.64
|
115.12
|
116.46
|
116.89
|
103.13
|
101.15
|
|
Jawa
Timur
|
100.47
|
98.21
|
98.74
|
101.66
|
102.17
|
102.90
|
104.75
|
104.84
|
|
Banten
|
97.31
|
97.76
|
101.83
|
104.81
|
108.45
|
110.06
|
104.75
|
104.77
|
|
Bali
|
100.69
|
103.07
|
103.80
|
106.52
|
108.28
|
107.22
|
104.87
|
104.20
|
|
Nusa
Tenggara Barat
|
98.84
|
96.45
|
95.31
|
96.14
|
95.36
|
94.23
|
99.83
|
103.66
|
|
Nusa
Tenggara Timur
|
96.03
|
101.40
|
102.00
|
102.21
|
101.80
|
99.17
|
100.28
|
101.92
|
|
Kalimantan
Barat
|
103.47
|
100.83
|
101.19
|
102.63
|
100.92
|
97.99
|
96.62
|
96.73
|
|
Kalimantan
Tengah
|
98.74
|
98.38
|
102.88
|
101.08
|
99.24
|
97.93
|
101.26
|
98.66
|
|
Kalimantan
Selatan
|
97.54
|
100.42
|
106.50
|
108.40
|
107.84
|
105.50
|
99.81
|
99.99
|
|
Kalimantan
Timur
|
101.40
|
101.05
|
99.83
|
98.74
|
98.04
|
95.07
|
99.93
|
98.61
|
|
Kalimantan
Utara 2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Sulawesi
Utara
|
101.48
|
101.40
|
101.04
|
103.22
|
101.46
|
100.56
|
99.36
|
96.47
|
|
Sulawesi
Tengah
|
101.15
|
98.58
|
97.17
|
98.86
|
97.79
|
97.01
|
102.16
|
98.12
|
|
Sulawesi
Selatan
|
100.19
|
100.65
|
101.66
|
107.09
|
108.05
|
107.43
|
105.39
|
104.73
|
|
Sulawesi
Tenggara
|
103.51
|
107.30
|
108.64
|
107.62
|
106.45
|
105.99
|
101.31
|
99.55
|
|
Gorontalo
|
102.42
|
99.47
|
101.66
|
104.07
|
102.33
|
100.66
|
101.33
|
102.29
|
|
Sulawesi
Barat
|
102.13
|
105.51
|
105.49
|
104.31
|
104.41
|
104.20
|
102.96
|
104.36
|
|
Maluku
|
103.07
|
106.62
|
103.54
|
104.81
|
104.70
|
105.48
|
100.52
|
100.8
|
|
Maluku
Utara
|
97.30
|
99.99
|
98.79
|
101.07
|
100.66
|
100.44
|
103.26
|
102.09
|
|
Papua
Barat
|
104.55
|
106.10
|
103.55
|
102.95
|
101.62
|
99.64
|
100.17
|
100.37
|
|
Papua
|
102.85
|
101.51
|
102.59
|
101.31
|
102.69
|
100.84
|
97.33
|
96.85
|
|
Indonesia
|
100.16
|
99.86
|
101.77
|
104.58
|
105.24
|
104.92
|
102.03
|
101.59
|
Sumber : bps.go.id
Dari data di atas dapat dilihat
bahwa rata-rata Nilai Tukar Petani(NTP) di Indonesia belum mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan petani
belum mengalami peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun.
Menurut Ketua Panitia Rembuk
Nasional III Firdaus Ali, dari sisi demand side, 40 persen penduduk
berpendapatan rendah sebagian besar adalah petani. Namun demikian, hingga saat
ini issu yang dikembangkan untuk reindustrialisasi lebih cenderung fokus pada supply
side namun agak melupakan demand side. Oleh karena itu, diperlukan
upaya membangun sektor pertanian, terutama sub sektor agro industri, yang mampu
memiliki keterkaitan dengan sektor industri hilir, sehingga nilai tambah yang
dihasilkan tinggi dan kesejahteraan petani meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Badan Statistik Pusat. 2015. Nilai Tukar Petani. http://bps.go.id Diakses pada 3 Oktober 2017 pukul 22.26 WIB
Binekasri, Romys. 2017. Pembangunan Sektor Pertanian Untuk Kualitaskan Kesejahteraan Petani. http://ekonomi.akurat.co/id-70345-read-pembangunan-sektor-pertanian-untuk-kualitaskan-kesejahteraan-petani Diakses pada 1 Oktober 2017 pukul 20.30 WIB.
Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi.
2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Lynn, Stuart R.
2003. Economic Development: theory and
practice for a divided world. Prentice Hall. New Jersey.
Mosher, A.T. 1987. Menggerakkan Dan Membangun Pertanian.
Yasaguna. Jakarta.
Muchjidin
Rachmat. 2013. Nilai Tukar Petani : Konsep,
Pengukuran dan Relevansinya Sebagai
Indikator
Kesejahteraan Petani. Forum Penelitian
Agro Ekonomi, 31 (2) : 117-120.
Siagian,
Sondang. P.2005. Administrasi Pembangunan, Konsep Dimensi dan Strateginya.
Bumi Aksara. Jakarta.
Todaro, M.P. 1993. Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga, Jilid Pertama. Erlangga. Jakarta
0 comments:
Post a Comment