Tugas dan artikel

Sunday, August 25, 2019

KETERKAITAN ANTARA PERMASALAHAN PANGAN, KEMISKINAN, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Oleh : Aji Prayoga Wibowo, Arum Sri Lestari, Ishmah Nurhidayati
Tugas Responsi  Pembangunan Pertanian
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2017.




PEMBAHASAN



1.    Pengertian Ketahanan Pangan

Tidak ada definisi yang disepakati mengenai terminologi ketahanan pangan meskipun banyak tulisan akademik yang membahas dan proposal kebijakan yang dibuat untuk mengatasi isu ketahanan pangan ini. Perdebatan isu ini berkembang menjadi beberapa arus utama, dimana arus utama pertama berpendapat bahwa ketahanan pangan adalah suatu kondisi dimana berkurangnya kelaparan di dunia. Sementara itu, arus utama yang lain mendefiniskan ketahanan pangan sebagai hadirnya stabilitas harga beras, ketersediaan suplai beras dunia yang berlimpah, swasembada pangan, dan ketersediaan devisa untuk sebagai persyaratan untuk memenuhi impor beras.

Namun demikian, Departemen Pertanian Amerika Serikat dalam Konferensi Pangan Dunia 1996 memberikan definisi standar dimana ketahanan pangan akan eksis ketika semua orang dalam setiap waktu memiliki akses fisik dan ekonomi terhadap kecukupan pangan untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka untuk kehidupan yang produktif dan sehat. Ketahanan pangan memiliki tiga dimensi yang saling berkait, yaitu: pertama, ketersediaan kuantitas pangan dengan kualitas yang baik yang disuplai baik melalui produksi domestik dan importasi. Kedua, aksesibilitas masyarakat terhadap sumberdaya untuk memperoleh kecukupan pangan dan gizi. Ketiga, utilisasi makanan melalui kecukupan pangan, air, sanitasi dan kesehatan


2.    Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju. . Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern. Berdasarkan jenisnya kemiskinan secara umum dapat dibagi menjadi dua: (1) Kemiskinan absolut terjadi apabila tingkat pendapatan seseorang di bawah garis kemiskinan absolut yang telah ditetapkan, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum yang antara lain terdiri dari kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, perumahan dan pendidikan. (2) kemiskinan relatif kemiskinan yang di bandingkan dengan rata-rata atau ukuran dimana ia tinggal sehingga walaupun ia secara absolut tidak miskin apabila tinggal di wilayah yang sangat kaya (pondok indah) maka dinamakan miskin.


3.    Pengertian Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara. Distribusi pendapatan yang merata kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu negara seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya. Sebaliknya, jika distribusi pendapatan nasional tidak merata, maka perubahan atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai, hal seperti ini yang akan menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan.


4.    Keterkaitan antara Permasalahan Pangan, Kemiskinan, dan Distribusi Pendapatan

Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan.Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik.
Perpaduan tingkat pendapatan perkapita yang rendah dan distribusi pendapatan yang sangat tidak merata akan menghasilkan kemiskinan absolut yang parah. Jelas bahwa pada tingkat distribusi pendapatan tertentu, semakin tinggi  pendapatan perkapita yang ada, akan semakin rendah jumlah kemiskinan absolut. Akan tetapi, tingginya tingkat pendapatan perkapita tidak menjamin lebih randahnya tingkat kemiskinan absolut. Namun penggambaran kemiskinan absolut secara garis besar  saja tidaklah cukup. Sebelum kita memuaskan program dan kebijakan-kebijakan yang efektif untuk memerangi sumber-sumber kemiskinan, perlu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai siapa yang termasuk dalam kelompok miskin itu, dan apa saja karakteristik ekonomi mereka.

Karena kemiskinan, sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh penduduk miskin di negara-negara berkembang dialokasikan untuk makanan. Konsumen di negara-negara miskin selalu dalam resiko akan kelaparan dan kerapuhan terhadap guncanan-guncangan harga yang berujung terhadap kelangkaan pangan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, sejumlah negara miskin mengambil langkah aksi publik (public action) untuk meningkatkan ketahanan pangannya. Umumnya tipikal pendekatan yang diambil bertujuan mengurangi jumlah populasi yang mengalami kelaparan dengan meningkatkan pendapatan kaum miskin dan secara simultan mengelola ekonomi pangan dalam rangka meminimalkan guncangan-guncangan yang akan memicu kelangkaan pangan. Hukum Engel menyatakan bahwa keberhasilan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang melibatkan kaum miskin adalah solusi jangka panjang dalam mencapai ketahanan pangan.

Sementara itu, stabilisasi harga pangan di negara-negara Asia memperlihatkan bahwa fluktuasi harga pangan dalam jangka pendek tidak akan membuat kaum miskin menjadi lebih rapuh terhadap ketidakcukupan pangan, akan tetapi fluktuasi harga tersebut lebih berpengaruh terhadap pendapatan yang diperlukan dalam memperoleh pangan. Hubungan erat yang bersifat historis yang dapat dilihat di negara-negara Asia Timur dan Tenggara dalam hal ketahanan pangan dan kemiskinan adalah hubungan antara upaya peningkatan ketahanan pangan dan upaya untuk mengurangi kemiskinan yang merupakan integrasi dari upaya-upaya pemerintah untuk menghubungkan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh pasar (market-led economic growth) dengan intervensi-intervensi yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan baik pada level rumah tangga (mikro) maupun nasional (makro).

Upaya pemerintah mengatasi persoalan pembangunan, khususnya masalah kemiskinan dan perbedaan distribusi pendapatan, bukanlah merupakan hal yang baru. Negara-negara berkembang yang memperoleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ternyata belum member pengaruh yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat, bahkan terjadi penurunan tingkat kehidupan riil.pengangguran meningkat di daerah pendesaan dan perkotaan, ketidakseimbangan distribusi pendapatan antara kaum yang kaya dengan kaum yang miskin dan lain-lain.

Ada beberapa yang menjadi fokus perhatian bagi upaya penanggulangan kemiskinan, yakni sebagai berikut:
a.    Upaya penanggulangan kemiskinan harus bersifat local specific, maksudnya penanggulangan tersebut dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat local sesuai dengan kondisi di daerah tersebut.
b.   Upaya penanggulangan kemiskinan dalam era otonomi daerah harus diikuti dengan perbaikan faktor produksi.
c.    Upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dengan pendekatan pembangunan ekonomi rumah tangga.
d.   Program penanggulangan kemiskinan harus merupakan program pembangunan yang produktif.
e.    Agenda penanggulangan kemiskinan harus menjadi agenda nasional dengan dua area sasaran aksi.
f.     Penanggulangan kemiskinan merupakan gerakan masyarakat yang dilakukan sendiri oleh masyarakat itu sendiri.
g.    Dalam suasana demokratisasi dan desentralisasi, upaya penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan tidak dapat lepas dari berbagai hal yang terkait.






DAFTAR PUSTAKA



Budiantoro, Risanda Alirasta. 2013. Pertumbuhan, Kemiskinan, dan Distribusi Pendapatan. http://abe-21.blogspot.co.id/2013/11/pertumbuhan-kemiskinan-dan-distribusi.html Diakses pada 25 Oktober 2017 pukul 04.16 WIB.

Ikamaiyastri. 2012. Pengaruh Distribusi Pendapatan terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia. https://ikamaiyastri.wordpress.com/tag/pengaruh-distribusi-pendapatan-terhadap-tingkat-kemiskinan-di-indonesia/ Diakses pada 25 Oktober 2017 pukul 04.17 WIB.

Lesmana, Teddy. 2007. Ketahanan Pangan dan Pemberantasan Kemiskinan. https://orenzpunya.wordpress.com/2007/07/05/ketahanan-pangan-dan-pemberantasan-kemiskinan/ Diakses pada 25 Oktober 2017 pukul 04.18 WIB.

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com