Tugas dan artikel

Thursday, August 08, 2019

METODE PENELITIAN DALAM SKRIPSI “ANALISIS MANFAAT DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PERIKANAN ISM MITRA KARYA BAHARI DI KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG” OLEH NIKEN WIANDHANI


 (Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial Ekonomi)



Oleh : Cindy Hosiani D.P.S., Eka Wahyu R., Ishmah Nurhidayati, Rica Silvia A., Siska Aprilia  
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2018.



PEMBAHASAN



1.    Teori Singkat

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Metode penelitian kualitatif lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998).

a.    Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.

b.    Observasi
Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981). Metode observasi adalah suatu  usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar.

c.    Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Faisal, 1990).

d.   Kuisioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab. Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).

e.    Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya  menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.


2.    Ringkasan Singkat Skripsi yang Ditelaah

Judul skripsi yang ditelaah dalam paper ini yaitu “Analisis Manfaat Koperasi dan Partisipasi Anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari di Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung” karya Niken Wiandhani (2015) yang diterbitkan oleh Jurusan Agrbinisnis, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Tujuan penelitian dalam skripsi ini antara lain menganalisis manfaat ekonomi yang diterima anggota, manfaat non-ekonomi yang dirasakan anggota, dan tingkat partisipasi anggota Koperasi Perikanan Ikhtiar Swadaya Masyarakat (ISM) Mitra Karya Bahari.

Koperasi Perikanan Ikhtiar Swadaya Masyarakat (ISM) Mitra Karya Bahari merupakan koperasi yang berdiri pada tahun 2011 atas binaan dari Bank Indonesia yang terletak di Pulau Pasaran, tepatnya di Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Usaha utama yang dimiliki koperasi ini adalah unit usaha waserda (warung serba ada). Anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari adalah kelompok usaha masyarakat, antara lain kelompok pengolah ikan, kelompok pengolah produk turunan teri, nelayan, dan buruh pengasin. Koperasi ini terus mengalami pengembangan dalam melaksanakan kegiatan usaha dilihat dari makin berkembangnya usaha yang ada dan bertambahnya jumlah anggota. Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari terpilih menjadi salah satu koperasi berprestasi tahun 2014 di Kota Bandar Lampung menurut Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandar Lampung.

Menurut Niken (2015), partisipasi anggota di Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari berjalan dengan baik karena bisa menjadi salah satu koperasi berprestasi di Kota Bandar Lampung pada tahun 2014, namun fenomena yang terjadi di lapangan masih ada anggota yang belum berpartisipasi secara aktif yaitu adanya penurunan anggota yang menghadiri RAT sebesar 10 persen, adanya keterlambatan membayar simpanan wajib sebesar 90 persen dan tidak memanfaatkan pelayanan dengan baik. Anggota yang belum berpartisipasi dengan aktif akan mempengaruhi manfaat yang diberikan koperasi kepada anggota. Manfaat yang diterima anggota baik manfaat ekonomi atau manfaat non ekonomi dari koperasi akan berkurang. Faktor–faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota harus diperhatikan agar tingkat partisipasi dapat tetap tinggi sehingga diharapkan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.


3.    Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Jenis jenis metode penelitian terkait dengan jenis penelitiannya sendiri sebagai berikut.

a.    Metode Historis
Metode historis merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma penjelasan.

Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

b.   Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Dengan demikian metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.

c.    Metode Korelasional
Metode korelasional merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode korelasional merupakan kelanjutan metode deskriptif. Pada metode deskriptif, data dihimpun, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, namun tidak dijelaskan hubungan diantara variabel, tidak melakukan uji hipotesis atau prediksi. Pada metode korelasional, hubungan antara variabel dteliti dan dijelaskan. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi. Jadi, metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.

Tujuan metode korelasi yaitu untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu vektor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya. Jika pada metode ini, hanya dua variabel yang dihubungkan, maka disebut korelasi sederhana dan jika lebih dari dua variabel dihubungkan disebut korelasi berganda. Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi atau koefisien determinasi.

d.   Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode eksperimental merupakan metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan.

Metode eksperimental bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan.

e.    Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari jenis jenis metode penelitian. Metode kuasai eksperimental hampir menyerupai metode ekperimental, hanya pada metode ini, peneliti tidak dapat mengatur sekehendak hati variabel bebasnya.

Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri, yaitu sebagai berikut : (1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas. (2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan dan kepada siapa saja yang dikendakinya.

f.     Metode Survai
Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Karakteristik dari penelitian survei, yaitu:
1.    Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan statistik, deskriptif kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang berbagai aspek populasi yang diteliti.
2.    Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang akan dianalisis.
3.    Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi atau sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota populasi.

Pada skripsi ANALISIS MANFAAT KOPERASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PERIKANAN ISM MITRA KARYA BAHARI DI KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Unit analisa yang digunakan dalam penelitian survei adalah individu. Penelitian ini mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner dalam mengumpulkan data, serta unit analisa yang digunakan adalah anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari.



4.    Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh data yang diperlukan melalui suatu prosedur secara sistematis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi di lapangan, melakukan wawancara dengan narasumber (responden) dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner). Jenis pertanyaan pada kuesioner tersebut merupakan pertanyaan terstruktur dan pertanyaan tidak berstruktur untuk memperoleh deskripsi yang jelas mengenai gambaran Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari.


5.    Skala Pengukuran Data

Jenis data statistik jika ditinjau dari skalanya dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
a.    Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang hanya menunjukkan pengelompokan objek, individu-individu, peristiwa/kejadian dalam suatu populasi. Skala ini tidak begitu bermakna matematis karena hanya menunjukkan hanya dapat menunjukkan frekuensi dari masing-masing objek. Kita tidak membandingkan kualitas antara satu objek dengan objek lainnya.

Misalnya di dalam sebuah kelas terdapat 20 buah bangku, 18 buah meja, 4 buah sapu, dan 1 buah lemari. Secara skala, posisi benda-benda tersebut setara, bangku tidak lebih baik dari pada meja, sapu tidak lebih indah dari pada lemari, dan sebagainya (Kamal, 2016).

b.    Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang digunakan untuk menunjukkan perbandingan sekelompok objek dari tinggi ke rendah atau sebaliknya. Posisi antar objek atau kategori tidak setara sehingga kita dapat mebandingkan anatara satu dengan yang lainnya lebih tinggi ,lebih baik dsb.

Contoh data dengan skala ordinal yaitu tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan terhadap layanan perpustakaan. Skalanya dapat dibagi menjadi 4 skor yaitu :
5  : sangat puas
4  : puas
3  : cukup puas
2  : kurang puas
1  : sangat tidak puas

Dari skala tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baik tingkat kepuasan yang dihasilkan (Kamal, 2016).

c.    Skala Interval
Skala interval memiliki semua sifat skala ordinal. Namun, skala ini mampu memperlihatkan jarak yang sama antara ukuran yang satu dengan yang lain. Seperti halnya pada contoh skala ordinal di atas, kita tidak dapat mengetahui ukuran yang pasti jarak antara puas dan sangat puas. Pada skala interval ini sudah memiliki jarak yang teratur dan dapat diukur secara matematis, namun hanya sebatas penjumlahan dan pengurangan saja.

Sebagai contoh suhu air dalam panci sebelum dipanaskan yaitu 15oC. Setelah dipanasi selama 5 menit suhunya berubah menjadi 47oC. Hal ini dapat disimpulkan bahwa suhu air meningkat 32oC setelah dipanaskan selama 5 menit. Hal lain yang perlu diketahui dari skala interval adalah, skala ini tidak memiliki nilai nol yang mutlak. Misalnya suhu ruangan 0oC bukan berarti ruangan tersebut tidak memiliki suhu (Kamal, 2016).

d.   Skala Rasio
Skala rasio memiliki semua sifat yang dimiliki oleh skala interval. Namun, skala rasio memiliki nilai nol yang mutrak (absolut).
Sebagai contoh :
Jumlah sepatu = 5 pasang berarti terdapat sepatu sebanyak 5 pasang
Jumlah sepatu = 0 pasang berati tidak ada sepatu (Kamal, 2016).

Pada skripsi “Analisis Manfaat Koperasi dan Partisipasi Anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari di Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung”. Skala pengukuran data yang digunakan adalah:

A.  Skala Nominal
Hal ini dapat dilihat pada definisi operasional berikut.
a.    Jenis kelamin adalah petanda gender seseorang yaitu laki–laki atau perempuan, diukur dalam variabel dummy DJk = 1 apabila laki–laki dan DJk = 0 apabila perempuan.

b.    Kepuasan anggota atas pelayanan dalam pemanfaatan unit usaha koperasi adalah perasaan yang dirasakan anggota setelah memperoleh pelayanan dalam pemanfaatan unit usaha koperasi, diukur dengan variabel dummy, apabila kepuasan anggota tinggi maka DpUU= 1 dan kepuasan anggota rendah maka DpUU= 0.

c.    Kepuasan anggota atas pelayanan dalam RAT adalah perasaan yang dirasakan anggota setelah memperoleh pelayanan dalam RAT, diukur dengan variabel dummy, apabila kepuasan anggota tinggi, maka DpRAT= 1 dan kepuasan anggota rendah, maka DpRAT= 0.

B.  Skala Ordinal
Hal ini dapat dilihat pada definisi operasional berikut.
a.       Rasa aman adanya kepastian usaha (P1) adalah perasaan yang dirasakan anggota koperasi karena memperoleh kepastian usaha karena hadirnya koperasi, diukur dengan menggunakan skala Likert (skor 1= tidak memuaskan, 2= kurang memuaskan, 3= cukup memuaskan, 4= memuaskan, 5= sangat memuaskan).
b.      Rasa puas ikut menentukan kebijakan (P2) adalah perasaan puas yang dirasakan anggota koperasi karena dirinya bisa ikut serta menentukan kebijakan–kebijakan yang ada di koperasi, diukur dengan menggunakan skala Likert (skor 1= tidak memuaskan, 2= kurang memuaskan, 3= cukup memuaskan, 4= memuaskan, 5= sangat memuaskan).
c.       Rasa puas dapat saling membantu (P3) adalah perasaan puas yang dirasakan anggota koperasi karena dirinya dapat saling membantu dengan sesama anggota koperasi, diukur dengan menggunakan skala Likert (skor 1= tidak memuaskan, 2= kurang memuaskan, 3= cukup memuaskan, 4= memuaskan, 5= sangat memuaskan).
d.      Rasa puas dapat meningkatkan hubungan dengan sesama (P4) adalah perasaan puas yang dirasakan anggota koperasi karena dirinya bisa menjalin hubungan dengan sesama setelah menjadi anggota koperasi, diukur dengan menggunakan skala Likert (skor 1= tidak memuaskan, 2= kurang memuaskan, 3= cukup memuaskan, 4= memuaskan, 5= sangat memuaskan).
e.       Rasa puas dapat meningkatkan pengetahuan (P5) adalah perasaan puas yang dirasakan anggota koperasi karena mendapatkan pengetahuan dan informasi baru setelah menjadi anggota koperasi, diukur dengan menggunakan skala Likert (skor 1= tidak memuaskan, 2= kurang memuaskan, 3= cukup memuaskan, 4= memuaskan, 5= sangat memuaskan), dst.

C.  Skala Interval
Hal ini dapat dilihat pada definisi operasional berikut.
a.    Selisih harga beli adalah besarnya nilai yang menunjukkan perbedaan antara harga barang yang dibeli oleh anggota di koperasi dan di luar koperasi, diukur dalam waktu satu tahun terakhir dan dinyatakan dalam rupiah per tahun (Rp/tahun).
b.    Selisih harga jual adalah besarnya nilai yang menunjukkan perbedaan antara harga barang yang dijual oleh anggota di koperasi dan di luar koperasi, diukur dalam waktu satu tahun terakhir dan dinyatakan dalam rupiah per tahun (Rp/tahun).



D.  Skala Rasio
Hal ini dapat dilihat pada definisi operasional berikut.
                  a.     Jumlah tanggungan dalam keluarga adalah jumlah orang yang sedang dibiayai dalam suatu keluarga anggota koperasi, diukur dalam satuan orang.
                  b.     Pengalaman berkoperasi adalah pengalaman anggota koperasi bergabung dalam suatu koperasi, diukur dalam satuan tahun.
                  c.     Jarak rumah anggota koperasi adalah jarak yang ditempuh anggota koperasi untuk mencapai koperasi, diukur dalam satuan meter.









DAFTAR PUSTAKA



Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Rajawali Pers. Jakarta.

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi. Yayasan  Asah Asih Asuh (YA3 Malang). Malang.

Kamal, M.N. 2016. Skala Pengukuran Data. http://eijuntwenty.blogspot.co.id /2016/02/skala-pengukuran-data.html Diakses pada 10 Mei 2018 pukul 22.17 WIB.

Sapriya. 2007. Pendidikan IPS. Rosda Karya. Bandung.

Wiandhani, N. 2015. Analisis Manfaat Koperasi dan Partisipasi Anggota Koperasi Perikanan ISM Mitra Karya Bahari di Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Lampung



0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

125,217
Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © 2025 Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com