Tugas dan artikel

Thursday, December 10, 2020

KOMUNIKASI BISNIS DI PT. SEMEN INDONESIA Tbk

Tugas : Komunikasi Bisnis
Oleh   : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2018)
Note:
yokkk semangat yokkk

 

I.PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang

 

Semen merupakan komuditas utama dalam pembangunan manusia modern, sehingga menjadi sesuatu yang muntlak yang dibutuhkan dalam pembangunan. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa perusahaan semen di Indonesia, diantaranya PT Semen Gresik Tbk, PT Indocement Tunggal Perkasa dan PT Holcim Tbk. PT Semen Gresik Tbk merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. PT Semen Gresik mulai berganti nama menjadi PT Semen Indonesia Tbk sejak pertengahan Desember 2013. Pada tahun 2011 konsumsi semen mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun kenaikan konsumsi semen tersebut pernah mencapai hal yang sama pada tahun 2000.

 

Karena adanya persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya baik berupa produk maupun jasa. Untuk itu perusahaan membutuhkan tenaga manajemen untuk bertindak sebagai jembatan antara perusahaan dan pelanggan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan mendayagunakan produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap peluang yang memungkinkan. Salah satu upaya suatu perusahaan untuk memberi pelayanan kepada pelanggan adalah dengan membangun komunikasi yang lebih luas. Dengan komunikasi maka akan terjadi interaksi secara langsung antara perusahaan dan pelanggan.

 

Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Pesan dalam kegiatan komunikasi bisnis hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana komunikasi bisnis dilakukan di sebuah perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengambil judul makalah “Komunikasi Bisnis di PT Semen Indonesia Tbk”

 

 

1.2.  Tujuan

 

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.    Untuk mengetahui proses komunikasi bisnis internal di PT Semen Indonesia Tbk.

2.    Untuk mengetahui proses komunikasi bisnis eksternal di PT Semen Indonesia Tbk.

 

 

II.PEMBAHASAN

 

 

2.1.  Gambaran Umum Perusahaan

 

PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public

dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.

 

Saat ini kapasitas terpasang Semen Gresik Group (SGG) sebesar 16,92 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 46% pangsa pasar. Lokasi pabrik yang sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.

 

Visi PT Semen Indonesia adalah” Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan (stakeholders)”. Sedangkan misinya yaitu:

1.    Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggnakan teknologi yang ramah lingkungan.

2.    Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.

3.    Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan internasional.

4.    Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

5.    Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.

 

 

2.2.  Komunikasi Internal Perusahaan

 

A.  Internal Public Relation

 

Pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Memiliki kegiatan di dalam perusahaan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan / atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Keserasian hubungan di antara para pegawai, baik vertical maupun horizontal diharapkan akan memperkuat team kerja dalam perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, baik kuantitatif maupun kualitatif.

 

PT Semen Indonesia mempunyai pengawasan dan evaluasi yang ketat kepada para karyawannya karena mereka menganggap bahwa karyawan yang semakin baik kualitasnya akan lebih meningkatkan produktivitas perusahaan. Sehingga para karyawan bersungguh-sungguh dalam kerjanya agar dia semakin dapat reward dan nilai baik dari perusahaan sehingga karyawan akan semakin dipercaya. Hal tersebut terbukti dari seringnya PT. Semen Indonesia melakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawannya seperti Indocement Value and Leadership Styles.

 

PT Semen Indonesia memperhatikan kenyamanan. Hal itu terlihat dari cara perusahaan dalam menghadapi keluhan kerja, karyawan diperbolehkan bahkan diharuskan mengatakan keluhan-keluhan yang dirasakan seperti perlakuan standar keselamatan dan keamanan ataupun ketidakpuasan dengan kondisi kerja kepada atasan, manajer, Departement Head Personalia, atau Corporate Human Resource Development di setiap unit operasionalnya tetapi tetap sesuai dengan alur yang sudah ditentukan. Hal tersebut akan menciptakan iklim organisasi yang baik. Jika iklim organisasi yang baik dapat membuat karyawan betah, maka para kinerja karyawan akan semakin baik.

 

 

B.  Simplikasi SPPD dan Service Desk

 

Dalam rangka memperkuat komunikasi internal, PT Semen Indonesia menyediakan service desk yang dapat digunakan karyawan sebagai wadah untuk mengetahui informasi terkait pengelolaan dan pengembangan SDM. Selain itu, PT Semen Indonesia juga mengembangkan program SPPD Simplification untuk memudahkan karyawan dalam melakukan proses SPPD. Memotong jalur SPPD agar lebih cepat prosesnya.

 

 

C.  Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

 

Peningkatan kualitas dilakukan melalui pengembangan peran Teknologi Informasi sebagai katalis yang dapat secara langsung mempercepat pertumbuhan bisnis PT Semen Indonesia. Oleh karenanya, sejalan dengan penyusunan strategi dan roadmap pengembangan bisnis, PT Semen Indonesia secara konsisten menjalankan inisiatif-inisiatif yang tertuang dalam master plan teknologi informasi dan komunikasi (ICT Master plan) agar dapat menunjang strategi bisnis serta memperkuat daya saing di industri persemenan, dimana efisiensi biaya adalah salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan. PT Semen Indonesia juga menyusun Target Operating Model ICT untuk memastikan dukungan IT dalam implementasi strategi bisnis dengan berprinsip pada adanya:

1.    Standarisasi Proses Bisnis dan Sistem di seluruh group Semen Indonesia

2.    Peningkatan level otomasi proses

3.    Peningkatan kontrol



2.3.  Komunikasi Eksternal Perusahaan

 

A.  Komunikasi dalam Proses Pembangunan Pabrik Perusahaan

 

Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menangani proses pembangunan pabrik semen (Contoh kasus; kabupaten Rembang) yaitu:

 

Pertama yaitu perencanaan (planning), perencanaan merupakan sebuah susunan langkah- langkah yang secara sistematis atau teratur teratur yang bertujuan untuk mencapai apa yang diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam upaya perencanaan yang baik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penelitian-penelitian. Penelitian ini dilakukan oleh Lembaga Penelitian Dan Pemberdayaan Indonesia (LPPI) yang berjudul “Studi Pemetaan Pemangku Kepentingan Dan Esesmen” ini menjelaskan bahwa

penelitian ini memetakan bagamana keadaan seluruh indonesia yang berdasarkan riset-riset bagaimana keadaaan kabupaten Rembang sampai ke desa-desa.

 

Selain itu juga pihak semen mengadakan pertemuan dengan Kades-kades yang berada di lingkungan pabrik dan memberrikan informasi dengan sejelas-jelasnya mengenai dampak-dampak positif keberadaan pabrik di wilayah mereka. Dan yang tidak kalah penting yaitu mengadakan pertemuan dan dengar pendapat dengan para akademisi dan para pakar yang ahli dibidangnya seperti pakar komunikasi, pakar lingkungan untuk memberikan pandangan mereka mengenai keberadaan pabrik semen dan manfaat yang ditimbulkan dari keberadaan pabrik semen.

 

Kedua yaitu kelembagaan (organizing), Dalam upanya membangun pabrik semen di wilayah Rembang pihak pabrik melakukan pendekatan dengan warga sekitar, pihak dari semen juga mengadakan pendekatan yang sangat intensif kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemerintah kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Selain itu dari internal juga membentuk sebuah tim yang khusu menangani proyek pembangunan pabrik semen yang berada di Rembang.

Ketiga yaitu pelaksanaan (actuating), Penolakan pembangunan pabrik semen di wilayah Rembang yang dilakukan oleh warga sekitar yang menamakan diri Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) dikarenakan ketakutan-ketakutan warga mengenai sumber mata air yang hilang yang digunakan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, selain itu rusaknya ekosistem hutan dan tidak kalah pentingnya yaitu polusi udara yang ditimbulkan dari keberadaan pabrik semen tersebut. Namun apa yang ditakutkan oleh warga sekitar terbantahkan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak semen. Usaha yang paling awal dilakukan oleh pihak semen yaitu:

 

a.    Sosialisasi. Melalui tim yang dibentuk oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan sosialisasi kepada Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) yang menolak mengenai multiplyer effect dari keberadaan pabrik semen yang berada di daerah mereka, seperti penerimaan pajak Pemkab sebelum dan sesudah keberadaan pabrik.

b.    Selain itu untuk mengatasi ketakutan masyarakat yang menolak keberadaan semen di wilayahnya mengenai sumber mata air yang akan hilang, dari pihak perusahaan menggagalkan argumentasi masyarakat tersebut dengan mengajak masyarakat yang menolak ke pabrik semen yang berada di Tuban untuk melihat langsung pabrik, bahwa disana ada sumur pantai yang memantau level ketinggian air, dimana level air tidak ada penurunan sedikitpun dari level semula dengan kata lain volume airtetap stabil dengan keberadaan pabrik semen. Bahkan disitu ada embung penampungan air yang justru meningkatkan volume airnya.

c.    Kemudian mengenai polusi udara seperti debu yang ditimbulkan dari pabrik, pihak pabrik mematahkan ketakutan warga sekitar tersebut dengan sebuah alat yang dinamakan platgester dan teskolektor, dan yang paling penting terdapat alat yang digunakan untuk penangkap debu yang bernama elektrostika presibilator (EP).

d.   Mengenai rusaknya ekosistem hutan pihak semen mengupayakan adanya reboisasi dimana tempat penambangan bahan baku pembuatan semen. Dari hasil penambangan bahan baku pembuatan semen yang berupa lubang-lubang galian pihak semen mengubahnya menjadi kawasan pariwisata seperti dipakai untuk permainan air, perumahan, rumah sakit dan lain-lain.

 

Selain mengadakan kegiatan dan aktivitas diatas pihak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk juga mengadakan kunjungan ke pabrik semen yang berada di Tuban. Sebanyak 60 warga yang menolak pembangunan pabrik semen di Rembang diajak ke Tuban untuk melihat-lihat pabrik semen yang berada disana seperti pengolahan atau pembuatan semen dari tahap bahan mentah menjadi semen, penanganan efek yang ditimbulkan dari keberadaan semen.

 

Empat yaitu pengawasan (controlling), Dalam proses pengawasan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membangun kantor perwakilan pembangunan pabrik yang berada di Kabupaten Rembang.

 

Lima yaitu evaluasi mengenai ketakutan warga yang menolak pembangunan pabrik semen di Rembang, seperti kekhawatiran hilangnya sumber mata air yang hilang. Pihak perusahaan telah mengupayakan upaya dengan adanya bendungan, selain itu ketakutan adanya polusi udara yang ditimbulkan pihak perusahaan juga telah mengupayakan dengan adanya sebuah alat yang menyaring debu, dan yang terakhir kekhawatiran dengan rusaknya ekosistem hutan pihak perusahaan juga berupaya melakukan reboisasi.

 

 

B.  Komunikasi Pemasaran

 

Komunikasi Pemasaran memegang peranan dalam hal menjaga kelangsungan interaksi  antara prinsipal dan customer, sebagai upaya  membentuk, memperluas, serta meningkatkan awareness , sebagai awal dari upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Komunikasi pemasaran juga merupakan salah satu tools untuk menjaga dan mempertahankan brand equity.

PT Semen Indonesia yang saat ini terdiri dari 3 merk produk semen domestik dan 1 merk produk semen di kawasan regional. PT Semen Indonesia menargetkan seluruh merk produknya dikenal di seluruh kawasan regional. Untuk mencapai tujuan tersebut PT Semen Indonesia mengoptimalkan perkembangan teknologi terkini, yakni menggunakan aplikasi online.

 

Selain pengembangan aktivitas komunikasi melalui media online dan digital, PT Semen Indonesia tetap menjalankan aktivitas program temu pelanggan, pelayanan pelanggan, pemberian penghargaan, pelatihan dan sertifikasi bagi komunitas tukang, untuk peningkatan loyalitas pelanggan sekaligus untuk menjaring pelanggan potensial. Pemanfaatan media konvensional tetap dijalankan terutama dalam hal penyampaian tagline untuk komunikasi merk, dilakukan melalui media luar ruang (billboard dan papan nama distributor/toko) dan media cetak termasuk aktivitas yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan dan citra korporasi.

 

Selama tahun 2016, PT Semen Indonesia melakukan berbagai program komunikasi pemasaran sebagai berikut :

1.      Melakukan edukasi kepada masyarakat melalui media cetak, mencakup komunikasi produk ke masyarakat luas di majalah nasional, tabloid maupun surat kabar.

2.      Pemasangan media luar ruang dan pemasangan papan nama untuk toko-toko di wilayah pemasaran PT Semen Indonesia.

3.      Program sales promo untuk mendukung peningkatan penjualan

4.      Program loyalitas berupa point reward, program wisata, gathering, merchandising dan pelatihan komunitas tukang.

 

 

C.  Corporate Social Responsibility sebagai Komunikasi Perusahaan yang Ditujukan kepada masyarakat.

 

Beberapa realisasi kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Semen Indonesia, meliputi:

1.    Bantuan Bencana Alam. PT Semen Indonesia telah memberikan bantuan Semen Indonesia Peduli pada korban bencana alam senilai Rp1,30 milyar. Bantuan diberikan untuk bencana banjir, bencana kekeringan yang ada di Gresik dan Rembang, banjir dalam bentuk logistik. PT Semen Indonesia juga berkontribusi dalam tanggap darurat Gempa Bumi di Kabupate Pidie Jaya Propensi Aceh dengan menerjunkan Team Reaksi Cepat (TRC)

2.      Bantuan Pendidikan/Pelatihan. Total bantuan bidang pendidikan senilai Rp11,18 milyar rupiah dalam bentuk beasiswa diberikan kepada 2.653 pelajar mulai SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Penerima beasiswa tersebut berasal dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik di Jawa Timur, serta Kota Padang di Sumatra Barat, dan Kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan.

3.    Bantuan Peningkatan Kesehatan. Kegiatan bantuan kesehatan yang rutin dilakukan adalah pengobatan masal, pembinaan posyandu dan operasi katarak. Selain itu, kami juga melakukan pembangunan rumah layak huni. Selain program rutin tersebut, PT Semen Indonesia melaksanakan program bedah rumah bagi warga sekitar Pabrik Rembang sebanyak 30 unit. Program bedah rumah ditujukan bagi warga kurang mampu dan proses pendataan penerima bantuan dilakukan bekerjasama dengan aparat desa sehingga tepat sasaran.

 

 

 

 

III. KESIMPULAN

 

 

Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

1.      Komunikasi bisnis internal terjadi pada PT Semen Indonesia melalui Internal Public Relation, dan didukung oleh simpliksi SPPD dan Service Desk, serta pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

2.      Contoh komunikasi bisnis di PT Semen Indonesia yaitu terjadi pada proses pembangunan pabrik perusahaan, pemasaran dan Corporate Social Responsibility (CSR)

 

  

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 


 

Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Tahunan PT Semen Indonesia Tahun 2016. http://idx.co.id/ Diakses pada 30 Maret 2018 pukul 02.23 WIB

 Sultoni, Muhammad. 2014. Komunikasi Internal. https://muhammadsultonikomunikasiinternalrabu.wordpress.com/ Diakses pada 30 Maret 2018 pukul 02.28 WIB

 Utomo, Setyo Novita. 2015. Manajemen Komunikasi Eksternal (Manajemen Komunikasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam Proses Pembangunan Pabrik Semen di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang). Komu

0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com