Oleh : Ishmah Nurhidayati
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2018)
I.PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Semen
merupakan komuditas utama dalam pembangunan manusia modern, sehingga menjadi
sesuatu yang muntlak yang dibutuhkan dalam pembangunan. Hal ini mengakibatkan munculnya
beberapa perusahaan semen di Indonesia, diantaranya PT Semen Gresik Tbk, PT Indocement
Tunggal Perkasa dan PT Holcim Tbk. PT Semen Gresik Tbk merupakan produsen semen
terbesar di Indonesia. PT Semen Gresik mulai berganti nama menjadi PT Semen Indonesia
Tbk sejak pertengahan Desember 2013. Pada tahun 2011 konsumsi semen mengalami kenaikan
yang cukup signifikan, namun kenaikan konsumsi semen tersebut pernah mencapai
hal yang sama pada tahun 2000.
Karena
adanya persaingan antara perusahaan maka setiap perusahaan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
pelanggannya baik berupa produk maupun jasa. Untuk itu
perusahaan membutuhkan tenaga manajemen untuk bertindak
sebagai jembatan antara perusahaan dan pelanggan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pelanggan dan mendayagunakan
produk dan jasa yang diberikan perusahaan pada setiap
peluang yang memungkinkan. Salah satu upaya suatu
perusahaan untuk memberi pelayanan kepada pelanggan adalah
dengan membangun komunikasi yang lebih luas. Dengan komunikasi
maka akan terjadi interaksi secara langsung antara perusahaan dan pelanggan.
Dalam
dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para pelaku bisnis
tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi
merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Komunikasi
bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang
dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara
keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Pesan dalam kegiatan komunikasi bisnis hendaknya tidak hanya sekedar informatif
tetapi juga haruslah persuasif agar pihak lain bersedia menerima suatu paham
atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Oleh karena itu
perlu diketahui bagaimana komunikasi bisnis dilakukan di sebuah perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mengambil judul makalah “Komunikasi Bisnis di
PT Semen Indonesia Tbk”
1.2.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui proses komunikasi bisnis internal di PT Semen Indonesia Tbk.
2.
Untuk
mengetahui proses komunikasi bisnis eksternal di PT Semen Indonesia Tbk.
II.PEMBAHASAN
2.1.
Gambaran Umum
Perusahaan
PT Semen Gresik
(Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Diresmikan
di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas
terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN
pertama yang go public
dengan menjual
40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Saat ini
kapasitas terpasang Semen Gresik Group (SGG) sebesar 16,92 juta ton semen per tahun,
dan menguasai sekitar 46% pangsa pasar. Lokasi pabrik yang sangat strategis di
Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu memasok
kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub
distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, SGG juga
mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam,
Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary
Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.
Visi PT Semen Indonesia adalah” Menjadi
perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka dan mampu
meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan (stakeholders)”.
Sedangkan misinya yaitu:
1.
Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk
terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggnakan
teknologi yang ramah lingkungan.
2.
Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar
internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan
bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.
3.
Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen
domestik dan internasional.
4.
Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha
strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
5.
Memiliki komitmen terhadap peningkatan
kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama pemegang
saham, karyawan dan masyarakat sekitar.
2.2.
Komunikasi
Internal Perusahaan
A.
Internal Public
Relation
Pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Memiliki kegiatan di dalam perusahaan untuk memupuk adanya suasana yang
menyenangkan di antara para pegawainya, komunikasi antara bawahan dan pimpinan
/ atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta masing-masing meyakini
rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan. Keserasian hubungan
di antara para pegawai, baik vertical maupun horizontal diharapkan akan
memperkuat team kerja dalam perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, baik
kuantitatif maupun kualitatif.
PT Semen
Indonesia mempunyai pengawasan dan evaluasi yang ketat kepada para karyawannya
karena mereka menganggap bahwa karyawan yang semakin baik kualitasnya akan
lebih meningkatkan produktivitas perusahaan. Sehingga para karyawan bersungguh-sungguh
dalam kerjanya agar dia semakin dapat reward dan nilai baik dari perusahaan
sehingga karyawan akan semakin dipercaya. Hal tersebut terbukti dari seringnya
PT. Semen Indonesia melakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawannya seperti Indocement
Value and Leadership Styles.
PT Semen Indonesia memperhatikan kenyamanan.
Hal itu terlihat dari cara perusahaan dalam menghadapi keluhan kerja, karyawan
diperbolehkan bahkan diharuskan mengatakan keluhan-keluhan yang dirasakan
seperti perlakuan standar keselamatan dan keamanan ataupun ketidakpuasan dengan
kondisi kerja kepada atasan, manajer, Departement Head Personalia, atau Corporate
Human Resource Development di setiap unit operasionalnya tetapi tetap
sesuai dengan alur yang sudah ditentukan. Hal tersebut akan menciptakan iklim
organisasi yang baik. Jika iklim organisasi yang baik dapat membuat karyawan
betah, maka para kinerja karyawan akan semakin baik.
B.
Simplikasi SPPD
dan Service Desk
Dalam
rangka memperkuat komunikasi internal, PT Semen Indonesia menyediakan service
desk yang dapat digunakan karyawan sebagai wadah untuk mengetahui informasi
terkait pengelolaan dan pengembangan SDM. Selain itu, PT Semen Indonesia juga
mengembangkan program SPPD Simplification untuk memudahkan karyawan
dalam melakukan proses SPPD. Memotong jalur SPPD agar lebih cepat prosesnya.
C.
Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Peningkatan
kualitas dilakukan melalui pengembangan peran Teknologi Informasi sebagai
katalis yang dapat secara langsung mempercepat pertumbuhan bisnis PT Semen
Indonesia. Oleh karenanya, sejalan dengan penyusunan strategi dan roadmap
pengembangan bisnis, PT Semen Indonesia secara konsisten menjalankan
inisiatif-inisiatif yang tertuang dalam master plan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT Master plan) agar dapat menunjang strategi bisnis
serta memperkuat daya saing di industri persemenan, dimana efisiensi biaya
adalah salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan. PT Semen Indonesia
juga menyusun Target Operating Model ICT untuk memastikan dukungan IT
dalam implementasi strategi bisnis dengan berprinsip pada adanya:
1.
Standarisasi
Proses Bisnis dan Sistem di seluruh group Semen Indonesia
2.
Peningkatan
level otomasi proses
3.
Peningkatan
kontrol
2.3.
Komunikasi
Eksternal Perusahaan
A.
Komunikasi
dalam Proses Pembangunan Pabrik Perusahaan
Komunikasi
eksternal yang dilakukan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam menangani
proses pembangunan pabrik semen (Contoh kasus; kabupaten Rembang) yaitu:
Pertama yaitu perencanaan (planning), perencanaan merupakan sebuah susunan
langkah- langkah yang secara sistematis atau teratur teratur yang bertujuan
untuk mencapai apa yang diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam upaya perencanaan
yang baik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan penelitian-penelitian. Penelitian
ini dilakukan oleh Lembaga Penelitian Dan Pemberdayaan Indonesia (LPPI) yang berjudul
“Studi Pemetaan Pemangku Kepentingan Dan Esesmen” ini menjelaskan bahwa
penelitian ini
memetakan bagamana keadaan seluruh indonesia yang berdasarkan riset-riset bagaimana
keadaaan kabupaten Rembang sampai ke desa-desa.
Selain itu juga
pihak semen mengadakan pertemuan dengan Kades-kades yang berada di lingkungan
pabrik dan memberrikan informasi dengan sejelas-jelasnya mengenai dampak-dampak
positif keberadaan pabrik di wilayah mereka. Dan yang tidak kalah penting yaitu
mengadakan pertemuan dan dengar pendapat dengan para akademisi dan para pakar
yang ahli dibidangnya seperti pakar komunikasi, pakar lingkungan untuk
memberikan pandangan mereka mengenai keberadaan pabrik semen dan manfaat yang
ditimbulkan dari keberadaan pabrik semen.
Kedua yaitu kelembagaan (organizing), Dalam upanya membangun pabrik
semen di wilayah Rembang pihak pabrik melakukan pendekatan dengan warga
sekitar, pihak dari semen juga mengadakan pendekatan yang sangat intensif
kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemerintah kota, pemerintah provinsi
dan pemerintah pusat. Selain itu dari internal juga membentuk sebuah tim yang
khusu menangani proyek pembangunan pabrik semen yang berada di Rembang.
Ketiga yaitu pelaksanaan (actuating), Penolakan pembangunan pabrik semen
di wilayah Rembang yang dilakukan oleh warga sekitar yang menamakan diri
Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) dikarenakan ketakutan-ketakutan
warga mengenai sumber mata air yang hilang yang digunakan warga sekitar untuk
kebutuhan sehari-hari, selain itu rusaknya ekosistem hutan dan tidak kalah pentingnya
yaitu polusi udara yang ditimbulkan dari keberadaan pabrik semen tersebut. Namun
apa yang ditakutkan oleh warga sekitar terbantahkan dengan upaya-upaya yang
dilakukan oleh pihak semen. Usaha yang paling awal dilakukan oleh pihak semen
yaitu:
a.
Sosialisasi.
Melalui tim yang dibentuk oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan sosialisasi
kepada Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) yang menolak
mengenai multiplyer effect dari keberadaan pabrik semen yang berada di daerah
mereka, seperti penerimaan pajak Pemkab sebelum dan sesudah keberadaan pabrik.
b.
Selain
itu untuk mengatasi ketakutan masyarakat yang menolak keberadaan semen di
wilayahnya mengenai sumber mata air yang akan hilang, dari pihak perusahaan menggagalkan
argumentasi masyarakat tersebut dengan mengajak masyarakat yang menolak ke
pabrik semen yang berada di Tuban untuk melihat langsung pabrik, bahwa disana
ada sumur pantai yang memantau level ketinggian air, dimana level air tidak ada
penurunan sedikitpun dari level semula dengan kata lain volume airtetap stabil
dengan keberadaan pabrik semen. Bahkan disitu ada embung penampungan air yang
justru meningkatkan volume airnya.
c.
Kemudian
mengenai polusi udara seperti debu yang ditimbulkan dari pabrik, pihak pabrik
mematahkan ketakutan warga sekitar tersebut dengan sebuah alat yang dinamakan
platgester dan teskolektor, dan yang paling penting terdapat alat yang
digunakan untuk penangkap debu yang bernama elektrostika presibilator (EP).
d.
Mengenai
rusaknya ekosistem hutan pihak semen mengupayakan adanya reboisasi dimana
tempat penambangan bahan baku pembuatan semen. Dari hasil penambangan bahan
baku pembuatan semen yang berupa lubang-lubang galian pihak semen mengubahnya
menjadi kawasan pariwisata seperti dipakai untuk permainan air, perumahan, rumah
sakit dan lain-lain.
Selain
mengadakan kegiatan dan aktivitas diatas pihak PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
juga mengadakan kunjungan ke pabrik semen yang berada di Tuban. Sebanyak 60
warga yang menolak pembangunan pabrik semen di Rembang diajak ke Tuban untuk
melihat-lihat pabrik semen yang berada disana seperti pengolahan atau pembuatan
semen dari tahap bahan mentah menjadi semen, penanganan efek yang ditimbulkan
dari keberadaan semen.
Empat yaitu pengawasan (controlling), Dalam proses pengawasan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk membangun kantor perwakilan pembangunan pabrik yang
berada di Kabupaten Rembang.
Lima yaitu evaluasi mengenai ketakutan warga yang menolak pembangunan
pabrik semen di Rembang, seperti kekhawatiran hilangnya sumber mata air yang
hilang. Pihak perusahaan telah mengupayakan upaya dengan adanya bendungan,
selain itu ketakutan adanya polusi udara yang ditimbulkan pihak perusahaan juga
telah mengupayakan dengan adanya sebuah alat yang menyaring debu, dan yang terakhir
kekhawatiran dengan rusaknya ekosistem hutan pihak perusahaan juga berupaya melakukan
reboisasi.
B.
Komunikasi
Pemasaran
Komunikasi
Pemasaran memegang peranan dalam hal menjaga kelangsungan interaksi antara prinsipal dan customer, sebagai upaya membentuk, memperluas, serta meningkatkan awareness
, sebagai awal dari upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas
pelanggan. Komunikasi pemasaran juga merupakan salah satu tools untuk
menjaga dan mempertahankan brand equity.
PT Semen
Indonesia yang saat ini terdiri dari 3 merk produk semen domestik dan 1 merk
produk semen di kawasan regional. PT Semen Indonesia menargetkan seluruh merk
produknya dikenal di seluruh kawasan regional. Untuk mencapai tujuan tersebut PT
Semen Indonesia mengoptimalkan perkembangan teknologi terkini, yakni
menggunakan aplikasi online.
Selain
pengembangan aktivitas komunikasi melalui media online dan digital, PT Semen
Indonesia tetap menjalankan aktivitas program temu pelanggan, pelayanan
pelanggan, pemberian penghargaan, pelatihan dan sertifikasi bagi komunitas
tukang, untuk peningkatan loyalitas pelanggan sekaligus untuk menjaring
pelanggan potensial. Pemanfaatan media konvensional tetap dijalankan terutama
dalam hal penyampaian tagline untuk komunikasi merk, dilakukan melalui
media luar ruang (billboard dan papan nama distributor/toko) dan media
cetak termasuk aktivitas yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan dan citra
korporasi.
Selama tahun
2016, PT Semen Indonesia melakukan berbagai program komunikasi pemasaran
sebagai berikut :
1.
Melakukan edukasi kepada masyarakat melalui
media cetak, mencakup komunikasi produk ke masyarakat luas di majalah nasional,
tabloid maupun surat kabar.
2.
Pemasangan media luar ruang dan pemasangan
papan nama untuk toko-toko di wilayah pemasaran PT Semen Indonesia.
3.
Program sales promo untuk mendukung peningkatan
penjualan
4.
Program loyalitas berupa point reward, program
wisata, gathering, merchandising dan pelatihan komunitas tukang.
C.
Corporate
Social Responsibility sebagai
Komunikasi Perusahaan yang Ditujukan kepada masyarakat.
Beberapa
realisasi kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Semen Indonesia, meliputi:
1.
Bantuan Bencana Alam. PT Semen
Indonesia telah memberikan bantuan Semen Indonesia Peduli pada korban bencana
alam senilai Rp1,30 milyar. Bantuan diberikan untuk bencana banjir, bencana
kekeringan yang ada di Gresik dan Rembang, banjir dalam bentuk logistik. PT
Semen Indonesia juga berkontribusi dalam tanggap darurat Gempa Bumi di Kabupate
Pidie Jaya Propensi Aceh dengan menerjunkan Team Reaksi Cepat (TRC)
2.
Bantuan Pendidikan/Pelatihan. Total bantuan
bidang pendidikan senilai Rp11,18 milyar rupiah dalam bentuk beasiswa diberikan
kepada 2.653 pelajar mulai SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Penerima beasiswa
tersebut berasal dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Gresik di Jawa Timur, serta
Kota Padang di Sumatra Barat, dan Kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan.
3.
Bantuan Peningkatan Kesehatan. Kegiatan
bantuan kesehatan yang rutin dilakukan adalah pengobatan masal, pembinaan
posyandu dan operasi katarak. Selain itu, kami juga melakukan pembangunan rumah
layak huni. Selain program rutin tersebut, PT Semen Indonesia melaksanakan
program bedah rumah bagi warga sekitar Pabrik Rembang sebanyak 30 unit. Program
bedah rumah ditujukan bagi warga kurang mampu dan proses pendataan penerima
bantuan dilakukan bekerjasama dengan aparat desa sehingga tepat sasaran.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Komunikasi
bisnis internal terjadi pada PT Semen Indonesia melalui Internal Public
Relation, dan didukung oleh simpliksi SPPD dan Service Desk, serta
pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
2.
Contoh
komunikasi bisnis di PT Semen Indonesia yaitu terjadi pada proses pembangunan
pabrik perusahaan, pemasaran dan Corporate Social Responsibility (CSR)
DAFTAR PUSTAKA
Bursa Efek Indonesia. 2017. Laporan Tahunan PT Semen Indonesia
Tahun 2016. http://idx.co.id/ Diakses pada 30 Maret 2018 pukul 02.23
WIB
Sultoni, Muhammad. 2014. Komunikasi Internal. https://muhammadsultonikomunikasiinternalrabu.wordpress.com/ Diakses pada 30 Maret 2018 pukul 02.28 WIB
Utomo, Setyo Novita. 2015. Manajemen Komunikasi Eksternal (Manajemen Komunikasi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam Proses Pembangunan Pabrik Semen di Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang). Komu
0 comments:
Post a Comment