Tugas dan artikel

Thursday, August 08, 2019

SYARAT POKOK DAN SYARAT PELANCAR PEMBANGUNAN PERTANIAN


Tugas : Responsi Pembangunan Pertanian
Oleh   : Aji Prayoga Wibowo, Arum Sri Lestari, Ishmah Nurhidayati.
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2017


PEMBAHASAN


Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan (Wikipedia, 2017).

Menurut A T Mosher terdapat syarat pokok atau utama dan syarat pelancar di dalam pembangunan pertanian. Terdapat lima syarat pokok yang harus ada untuk adanya pembangunan pertanian. Untuk lebih jelasnya, syarat pokok yang diperlukan dalam pembangunan pertanian tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :

1.    Adanya Pasar untuk Hasil Usahatani
Lembaga pemasaran mempunyai banyak fungsi tataniaga seperti, pembelian, angkutan, pengolahan, sortasi, grading, penggudangan, paking dan penjualan.  Apabila fungsi-fungsi tataniaga berjalan efisien, maka biaya tataniaga menjadi rendah, sehingga harga jual dapat cukup rendah. Peranan pemerintah dalam pengembangan lembaga-lembaga pemasaran adalah penting, seperti pembuatan peraturan, pemberian fasilitas-fasilitas, pengadaan informasi dan pelatihan tenaga-tenaga pemasaran. Ada 3 hal yang diperlukan dalam pasar yaitu :
a.    Adanya konsumen yang mau membeli hasil, atau adanya suatu permintaan terhadap hasil tersebut.
b.    Adanya seseorang atau lembaga yang menyalurkan/membawa hasil dari tempat petani (usahatani) ke tempat konsumen. Dengan kata lain adanya suatu sistem pemasaran atau sistem tataniaga.
c.    Kepercayaan petani terhadap kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran (Nelly, 2015).

2.    Teknologi yang Senantiasa Berkembang
Teknologi adalah metode atau cara-cara budidaya pertanian dan input-input yang digunakan seperti : bibit/benih, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat-alat dan mesin pertanian. Termasuk juga dalam teknologi pertanian metode-metode kombinasi usaha, seperti kombinasi tanaman dan ternak atau kombinasi tanaman-ternak-ikan, agar pemanfaatan lahan dan tenaga kerja sebaik mungkin (optimal). Setelah suatu teknologi digunakan akan ditemukan kemudian faktor-faktor pembatas, untuk mengatasi faktor-faktor pembatas ini dibutuhkan kemudian teknologi baru. Dengan demikian teknologi harus terus menerus dikembangkan untuk mengatasi faktor pembatas yang muncul (Nelly, 2015).

3.    Tersedianya Sarana Produksi dan Peralatan Secara Lokal
Meskipun teknologi yang sesuai sudah ada dan hasil teknologi berupa input produksi atau bahan-bahan produksi telah diproduksi/dihasilkan tetapi bila petani belum dapat membelinya di lokasi usahataninya, maka petani belum menggunakan input-input atau bahan baru tersebut. Input-input bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi syarat-syarat:
a.    Secara teknis dapat digunakan dengan efektif.
b.    Mutunya dapat dipercaya.
c.    Harganya terjangkau petani.
d.   Harus tersedia secara lokal pada waktu dibutuhkan.
e.    Paking atau ukuran yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani (Nelly, 2015).

4.    Adanya Perangsang Produksi bagi Petani
Meskipun petani bisa menaikkan produksinya, tetapi kemauan/kesediaan petani untuk menaikkan produksi tergantung pada manfaat yang akan diterimanya dari kenaikan produksi itu. Tujuan petani dalam memproduksi hasil pertanian adalah memenuhi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kemudian kebutuhan-kebutuhan lain seperti : pendidikan, kesehatan, angkutan dan kegiatan sosial. Peningkatan pendapatan bersih atau laba usahatani  merupakan perangsang bagi peningkatan produksi. Hal ini tercapai apabila :
a.    Adanya hubungan  harga yang menguntungkan
b.    Ada sistem pembagian hasil atau system sewa yang wajar
c.    Ada tersedia barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan petani.
d.   Harga barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli petani juga dianggap wajar/seimbang (Nelly, 2015).

5.    Pengangkutan /Transportasi
Sebagai akibat dari sifat pertanian yang harus tersebar luas diseluruh muka bumi, maka diperlukan pengangkutan yang sangat banyak untuk mengangkut input-input pertanian dari pasar ke usahatani dan mengangkut hasil-hasil pertanian dari usahatani ke pasar lokal dan seterusnya dari pasar lokal ke tempat konsumen, baik di dalam negeri atau di luar negeri (Nelly, 2015).

Biaya pengangkutan sangat penting bagi petani dan menentukan biaya produksi dan nilai penerimaannya. Besarnya biaya angkutan ditentukan berbagai faktor yaitu :
a.    Jenis komoditi yang diangkut dan perlakuan yang diperlukan
b.    Jenis alat angkutan, berapa ton satu kali angkut
c.    Jarak tempuh dari angkutan
d.   Berapa kali barang di bongkar dan dimuat
e.    Keadaan prasarana jalan (Nelly, 2015).

Disamping syarat pokok tadi terdapat 5 (lima) syarat pelancar pembangunan pertanian. Untuk lebih jelasnya, syarat pelancar yang diperlukan dalam pembangunan pertanian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1.     Pendidikan Pembangunan Pertanian
Pendidikan pembangunan pertanian yaitu pendidikan yang cocok untuk masyarakat yang ingin maju. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani secara terus menerus adalah syarat mutlak pembangunan pertanian. Mengenai program pendidikan pembangunan untuk petani, A.T. Mosher menyatakan harus memenuhi 8 syarat :
a.    Harus diberikan di tempat petani sendiri, di usahatani mereka dan di desa mereka.
b.    Harus bersifat khas yang sesuai dengan perhatian dan kebutuhan petani sekarang.
c.    Harus memperhatikan bahwa petani adalah orang dewasa, harus menggunakan metode-metode khusus.
d.   Harus disesuaikan dengan waktu petani.
e.    Hal-hal yang diajarkan adalah terutama cara-cara dan metode-metode baru dan metode yang telah diperbaiki/diubah.
f.     Harus disertai dan pemberian kesempatan kepada petani untuk segera mencoba metoda-metoda baru yang diajarkan.
g.    Cara-cara baru atau yang diperbaiki harus sehat secara teknis.
h.    Para petani perlu didorong untuk melakukan percobaan (Nelly, 2015).

2.     Kredit Produksi
Untuk memanfaatkan semua peluang-peluang yang terbuka dalam usahatani/ usaha pertanian maka diperlukan lebih banyak modal.  Modal dapat digunakan untuk modal kerja atau untuk investasi dalam bibit ternak dan bibit tanaman dan pemeliharaan tanaman keras (TBM). Maka untuk memenuhi kekurangan modal petani, perlu diberikan kredit produksi kepada petani.Sumber-sumber kredit produksi yang dapat diperoleh petani ada bermacam-macam :
a.    Kredit dalam bentuk bahan-bahan produksi dan input-input produksi.
b.    Kredit terpimpin (supervised credit)
c.    Kredit perbankan tanpa supervisi.
d.   Kredit dari Koperasi Kredit (credit union).
e.    Kredit Ventura
f.     Kredit Perseorangan swasta
g.    Kredit dari Perusahaan Inti (Nelly, 2015).

3.     Kegiatan Bersama Para Petani (Group Action)
Kegiatan usahatani sebagian dilaksanakan oleh masing-masing petani secara individu, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam pelaksanaannya. Dipihak lain kegiatan-kegiatan pemerintah sangat mempengaruhi hasil dari usahatani. Antara kedua kegiatan ini ada kebutuhan petani, untuk melaksanakan kegiatan bersama antara sesama petani. Kebutuhan ini didasarkan atas sifat-sifat pertanian, seperti ketergantungan pada iklim, pentingnya keamanan, perlunya mengatasi bencana alam dan untuk menghadapi pasar. Kebutuhan-kebutuhan kerjasama dapat dilaksanakan dalam bentuk gotong royong atau organisasi petani seperti koperasi dan Persatuan Petani Sejenis (Nelly, 2015).

4.    Perbaikan dan Perluasan Tanah/Lahan Pertanian
Lahan-lahan pertanian yang telah diusahakan perlu ditingkatkan produktivitasnya untuk memperoleh pertumbuhan pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Oleh sebab itu berbagai upaya perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu lahan-lahan pertanian. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
a.    Membangun irigasi seperti di lahan sawah dan membangun system irigasi untuk tanaman-tanaman hortikultura sayuran dan bunga-bungaan.
b.    Membangun saluran drainase.
c.    Membangun teras-teras di daerah berbukit-bukit.
d.   Membangun benteng-benteng untuk mencegah tanah longsor.
e.    Membantu benteng benteng pencegahan/penahan banjir (Nelly, 2015).

5.    Perencanaan Nasional Untuk Pembangunan Pertanian
Tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban pemerintah dalam pembangunan pertanian harus direncanakan dengan baik. Untuk itu harus dilakukan perencanaan nasional untuk mendapat masukan dan menjadi acuan dalam perencanaan daerah (perencanaan tingkat Propinsi dan Kabupaten). Dalam perencanaan diputuskan apa-apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membangun dan mempercepat pembangunan pertanian. Untuk melakukan perencanaan nasional, maka perlukan badan yang kompeten melakukan perencanaan yaitu Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Badan perencaan memperoleh masukan dari departemen-departemen (kementerian) dan dari badan perencanaan daerah propinsi dan kabupaten (Nelly, 2015).


DAFTAR PUSTAKA

Nelly, Novi. 2015. Faktor Utama dan Faktor Pelancar dalam Pembangunan Pertanian. http://blogspotnoviatia.blogspot.co.id/2015/03/faktor-utama-dan-faktor-pelancar-dalam.html Diakses pada 16 Oktober 2017 pukul 23:59 WIB.

Wikipedia. 2017. Pembangunan Pertanian. https://id.wikipedia.org/wiki/ Pembangunan_pertanian Diakses pada !6 Oktober 2017 pukul 23:56 WIB.


0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com