Tugas : Responsi Pembangunan Pertanian
Oleh : Aji Prayoga Wibowo, Arum Sri Lestari, Ishmah Nurhidayati.
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. 2017
PEMBAHASAN
Pembangunan Pertanian adalah suatu
proses yang ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk menambah
produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan
dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill
untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan
tumbuh-tumbuhan dan hewan (Wikipedia, 2017).
Menurut A T Mosher terdapat syarat pokok
atau utama dan syarat pelancar di dalam pembangunan pertanian. Terdapat lima syarat
pokok yang harus ada untuk adanya pembangunan pertanian. Untuk lebih jelasnya, syarat
pokok yang diperlukan dalam pembangunan pertanian tersebut akan dijabarkan
sebagai berikut :
1. Adanya Pasar untuk Hasil Usahatani
Lembaga pemasaran mempunyai banyak
fungsi tataniaga seperti, pembelian, angkutan, pengolahan, sortasi, grading,
penggudangan, paking dan penjualan. Apabila fungsi-fungsi tataniaga
berjalan efisien, maka biaya tataniaga menjadi rendah, sehingga harga jual
dapat cukup rendah. Peranan pemerintah dalam pengembangan lembaga-lembaga
pemasaran adalah penting, seperti pembuatan peraturan, pemberian
fasilitas-fasilitas, pengadaan informasi dan pelatihan tenaga-tenaga pemasaran.
Ada 3 hal yang diperlukan dalam pasar yaitu :
a. Adanya konsumen yang mau membeli
hasil, atau adanya suatu permintaan terhadap hasil tersebut.
b. Adanya seseorang atau lembaga yang
menyalurkan/membawa hasil dari tempat petani (usahatani) ke tempat konsumen.
Dengan kata lain adanya suatu sistem pemasaran atau sistem tataniaga.
c. Kepercayaan petani terhadap
kelancaran dan keberlanjutan sistem pemasaran (Nelly, 2015).
2. Teknologi yang Senantiasa Berkembang
Teknologi adalah metode atau
cara-cara budidaya pertanian dan input-input yang digunakan seperti :
bibit/benih, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat-alat dan mesin pertanian. Termasuk
juga dalam teknologi pertanian metode-metode kombinasi usaha, seperti kombinasi
tanaman dan ternak atau kombinasi tanaman-ternak-ikan, agar pemanfaatan lahan
dan tenaga kerja sebaik mungkin (optimal). Setelah suatu teknologi digunakan
akan ditemukan kemudian faktor-faktor pembatas, untuk mengatasi faktor-faktor
pembatas ini dibutuhkan kemudian teknologi baru. Dengan demikian teknologi
harus terus menerus dikembangkan untuk mengatasi faktor pembatas yang muncul (Nelly,
2015).
3. Tersedianya Sarana Produksi dan Peralatan Secara Lokal
Meskipun teknologi yang sesuai sudah
ada dan hasil teknologi berupa input produksi atau bahan-bahan produksi telah
diproduksi/dihasilkan tetapi bila petani belum dapat membelinya di lokasi
usahataninya, maka petani belum menggunakan input-input atau bahan baru
tersebut. Input-input bahan-bahan produksi dibeli petani apabila memenuhi
syarat-syarat:
a. Secara teknis dapat digunakan dengan
efektif.
b. Mutunya dapat dipercaya.
c. Harganya terjangkau petani.
d. Harus tersedia secara lokal pada
waktu dibutuhkan.
e. Paking atau ukuran yang dijual
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan petani (Nelly, 2015).
4. Adanya Perangsang Produksi bagi Petani
Meskipun petani bisa menaikkan
produksinya, tetapi kemauan/kesediaan petani untuk menaikkan produksi
tergantung pada manfaat yang akan diterimanya dari kenaikan produksi itu.
Tujuan petani dalam memproduksi hasil pertanian adalah memenuhi kebutuhan
pangan, sandang, perumahan, kemudian kebutuhan-kebutuhan lain seperti :
pendidikan, kesehatan, angkutan dan kegiatan sosial. Peningkatan pendapatan
bersih atau laba usahatani merupakan
perangsang bagi peningkatan produksi. Hal ini tercapai apabila :
a. Adanya hubungan harga yang
menguntungkan
b. Ada sistem pembagian hasil atau
system sewa yang wajar
c. Ada tersedia barang-barang dan
jasa-jasa yang diinginkan petani.
d. Harga barang-barang dan jasa-jasa
yang ingin dibeli petani juga dianggap wajar/seimbang (Nelly, 2015).
5. Pengangkutan /Transportasi
Sebagai akibat dari sifat pertanian
yang harus tersebar luas diseluruh muka bumi, maka diperlukan pengangkutan yang
sangat banyak untuk mengangkut input-input pertanian dari pasar ke usahatani
dan mengangkut hasil-hasil pertanian dari usahatani ke pasar lokal dan
seterusnya dari pasar lokal ke tempat konsumen, baik di dalam negeri atau di
luar negeri (Nelly, 2015).
Biaya pengangkutan sangat penting
bagi petani dan menentukan biaya produksi dan nilai penerimaannya. Besarnya
biaya angkutan ditentukan berbagai faktor yaitu :
a.
Jenis komoditi yang diangkut dan perlakuan yang diperlukan
b.
Jenis alat angkutan, berapa ton satu kali angkut
c.
Jarak tempuh dari angkutan
d.
Berapa kali barang di bongkar dan dimuat
e.
Keadaan prasarana jalan (Nelly, 2015).
Disamping
syarat pokok tadi terdapat 5 (lima) syarat pelancar pembangunan pertanian. Untuk
lebih jelasnya, syarat pelancar yang diperlukan dalam pembangunan pertanian
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1.
Pendidikan
Pembangunan Pertanian
Pendidikan pembangunan pertanian
yaitu pendidikan yang cocok untuk masyarakat yang ingin maju. Peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan petani secara terus menerus adalah syarat mutlak
pembangunan pertanian. Mengenai program pendidikan pembangunan untuk petani,
A.T. Mosher menyatakan harus memenuhi 8 syarat :
a. Harus diberikan di tempat petani
sendiri, di usahatani mereka dan di desa mereka.
b. Harus bersifat khas yang sesuai
dengan perhatian dan kebutuhan petani sekarang.
c. Harus memperhatikan bahwa petani
adalah orang dewasa, harus menggunakan metode-metode khusus.
d. Harus disesuaikan dengan waktu
petani.
e. Hal-hal yang diajarkan adalah
terutama cara-cara dan metode-metode baru dan metode yang telah
diperbaiki/diubah.
f. Harus disertai dan pemberian
kesempatan kepada petani untuk segera mencoba metoda-metoda baru yang
diajarkan.
g. Cara-cara baru atau yang diperbaiki
harus sehat secara teknis.
h. Para petani perlu didorong untuk
melakukan percobaan (Nelly, 2015).
2.
Kredit
Produksi
Untuk memanfaatkan semua
peluang-peluang yang terbuka dalam usahatani/ usaha pertanian maka diperlukan
lebih banyak modal. Modal dapat digunakan untuk modal kerja atau untuk
investasi dalam bibit ternak dan bibit tanaman dan pemeliharaan tanaman keras
(TBM). Maka untuk memenuhi kekurangan modal petani, perlu diberikan kredit
produksi kepada petani.Sumber-sumber kredit produksi yang dapat diperoleh
petani ada bermacam-macam :
a. Kredit dalam bentuk bahan-bahan
produksi dan input-input produksi.
b. Kredit terpimpin (supervised credit)
c. Kredit perbankan tanpa supervisi.
d. Kredit dari Koperasi Kredit (credit
union).
e. Kredit Ventura
f. Kredit Perseorangan swasta
g. Kredit dari Perusahaan Inti (Nelly,
2015).
3.
Kegiatan
Bersama Para Petani (Group Action)
Kegiatan usahatani sebagian dilaksanakan
oleh masing-masing petani secara individu, baik dalam pengambilan keputusan
maupun dalam pelaksanaannya. Dipihak lain kegiatan-kegiatan pemerintah sangat
mempengaruhi hasil dari usahatani. Antara kedua kegiatan ini ada kebutuhan
petani, untuk melaksanakan kegiatan bersama antara sesama petani. Kebutuhan ini
didasarkan atas sifat-sifat pertanian, seperti ketergantungan pada iklim,
pentingnya keamanan, perlunya mengatasi bencana alam dan untuk menghadapi
pasar. Kebutuhan-kebutuhan kerjasama dapat dilaksanakan dalam bentuk gotong
royong atau organisasi petani seperti koperasi dan Persatuan Petani Sejenis (Nelly,
2015).
4.
Perbaikan dan Perluasan Tanah/Lahan
Pertanian
Lahan-lahan pertanian yang telah
diusahakan perlu ditingkatkan produktivitasnya untuk memperoleh pertumbuhan
pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Oleh sebab itu berbagai upaya
perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu lahan-lahan pertanian. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan adalah :
a. Membangun irigasi seperti di lahan
sawah dan membangun system irigasi untuk tanaman-tanaman hortikultura sayuran
dan bunga-bungaan.
b. Membangun saluran drainase.
c. Membangun teras-teras di daerah
berbukit-bukit.
d. Membangun benteng-benteng untuk
mencegah tanah longsor.
e. Membantu benteng benteng pencegahan/penahan
banjir (Nelly, 2015).
5.
Perencanaan Nasional Untuk
Pembangunan Pertanian
Tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban
pemerintah dalam pembangunan pertanian harus direncanakan dengan baik. Untuk
itu harus dilakukan perencanaan nasional untuk mendapat masukan dan menjadi
acuan dalam perencanaan daerah (perencanaan tingkat Propinsi dan Kabupaten). Dalam
perencanaan diputuskan apa-apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membangun
dan mempercepat pembangunan pertanian. Untuk melakukan perencanaan
nasional, maka perlukan badan yang kompeten melakukan perencanaan yaitu Badan
Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Badan perencaan memperoleh masukan
dari departemen-departemen (kementerian) dan dari badan perencanaan daerah
propinsi dan kabupaten (Nelly, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Nelly,
Novi. 2015. Faktor Utama dan Faktor Pelancar dalam Pembangunan Pertanian.
http://blogspotnoviatia.blogspot.co.id/2015/03/faktor-utama-dan-faktor-pelancar-dalam.html Diakses pada 16 Oktober 2017 pukul 23:59 WIB.
Wikipedia.
2017. Pembangunan Pertanian. https://id.wikipedia.org/wiki/
Pembangunan_pertanian Diakses pada
!6 Oktober 2017 pukul 23:56 WIB.
0 comments:
Post a Comment