Tugas dan artikel

Friday, December 01, 2017

PENGENALAN HERBISIDA

words of this post

"Ada banyak rahasia yang disembunyikan oleh waktu

tapi hatimu...
ia adalah sudut terkelam
dengan kunci yang tak pernah kutemukan"



ISI



1.    Pengertian Herbisida

Penyiang gulma atau herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma). Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua jenis tanaman pertanian. Namun tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian tumbuhan "asing" ini (Wikipedia, 2016).

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan (Wikipedia, 2016).

Pemakaian herbisida menuai kritik karena menyebarkan bahan kimia yang berbahaya bagi tumbuhan bukan sasaran. Meskipun sebagian besar herbisida masa kini tidak berbahaya bagi manusia dan hewan, herbisida yang tersebar (karena terbawa angin atau terhanyut air) berpotensi mengganggu pertumbuhan tumbuhan lainnya. Karena itu, herbisida masa kini dibuat supaya mudah terurai oleh mikroorganisme di tanah atau air (Wikipedia, 2016).

2.    Perbedaan antara Pratumbuh dan Purnatumbuh

Terdapat dua tipe herbisida menurut aplikasinya: herbisida pratumbuh (preemergence herbicide) dan herbisida pascatumbuh (postemergence herbicide). Yang pertama disebarkan pada lahan setelah diolah namun sebelum benih ditebar (atau segera setelah benih ditebar). Biasanya herbisida jenis ini bersifat nonselektif, yang berarti membunuh semua tumbuhan yang ada. Yang kedua diberikan setelah benih memunculkan daun pertamanya. Herbisida jenis ini harus selektif, dalam arti tidak mengganggu tumbuhan pokoknya (Wikipedia, 2016).

Keunggulan herbisida pra-tumbuh adalah mampu mengendalikan gulma seawal mungkin, sehingga kerugian akibat gangguan gulma bisa di minimalisir sedini mungkin. Namun disisi lain herbisida pra-tumbuh memiliki kelemahan diantaranya harganya yang biasanya lebih mahal dan juga hanya efektif untuk mengendalikan gulma yang berkembang biak dengan biji serta pada saat aplikasi membutuhkan kondisi lahan yang benar-benar bebas gulma dan dalam kondisi kelembaban tanah yang cukup (Mardianto, 2009)

Sedangkan untuk herbisida purna-tumbuh saat ini sangat populer digunakan oleh petani karena keunggulannya yang sangat efektif dan efisien dalam mengendalikan gulma. Dan apabila dilihat dari sisi biaya memiliki biaya yang cukup rendah dibandingkan dengan umumnya herbisida pra-tumbuh maupun dengan cara manual maupun secara mekanis. Selain itu kita masih bisa mengelompokkan herbisida ini berdasarkan tingkat selektifitasannya terhadapa tanaman (Mardianto, 2009)

3.    Perbedaan antara Sistemik dan Kontak

Dari cara kerjanya herbisida ada 2 macam, herbisida kontak dan herbisida sistemik. Herbisida kontak adalah herbisida yang dapat mengendalikan gulma dengan cara mematikan bagian gulma yang terkena atau terkontak langsung dengan herbisida. Herbisida kontak tidak ditranslokasikan atau tidak diserap dan dialirkan dalam tubuh gulma.  Semakin banyak bagian gulma yang berkontak langsung dengan herbisida, akan semakin baik dan efektif penggunaan herbisida kontak. Oleh sebab itulah, maka herbisida ini sering diaplikasikan dengan jumlah larutan semprot yang banyak yakni antara 600 sampai dengan 800 liter per ha dengan tujuannya adalah agar seluruh permukan gulma terbasahi. Herbisida kontak kurang efektif jika diaplikasikan untuk mengendalikan gulma yang mempunyai organ perbanyakan di dalam tanah, seperti teki dan alang-alang. Hal tersebut dikarenakan bagian tanaman di dalam tanah tidak akan mati. Herbisida kontak memiliki kelebihan berupa daya kerjanya yang lebih cepat terlihat. Herbisida kontak umumnya diaplikasikan sebagai herbisida pasca tumbuh melalui tajuk gulma (Andriansyah, 2013)

Herbisida sistemik adalah herbisida yang dialirkan atau ditranslokasikan dari bagian tubuh gulma yang terkontak pertama kali ke seluruh bagian gulma tersebut. Translokasi biasanya akan menuju titik tumbuh karena pada bagian tersebut metabolisme tumbuhan paling aktif berlangsung. Herbisida ini dapat diaplikasikan melalui tajuk atau melalui tanah (Andriansyah, 2013)

Herbisida sistemik diaplikasikan melalui tajuk seperti herbisida glifosat, sulfosat, dan 2,4-D ester berlangsung secara simplatik atau melalui jaringan hidup dengan pembuluh utama floem bersamaan dengan translokasi fotosintat. Sedangkan herbisisda sistemik yang diaplikasikan melalui tanah seperti ametrin, atrazin, metribuzin, 2,4-D amin, dan diuron, ditranslokasikan secara apoplastik atau melalui jaringan mati dengan pembuluh utama xilem bersama aliran masa gerakan air dan hara dari tanah ke daun dengan bantuan proses transpirasi. Herbisida sistemik ada yang bersifat selektif seperti ametrin, 2,4-D, diuron, dan klomazon, ada juga yang bersifat nonselektif seperti glifosat, sulfosat, dan imazapir (Andriansyah, 2013)

4.    Contoh Herbisida

A.  Herbisida Pratumbuh

a.    Nama Dagang           : TI-GOLD
Bahan Aktif              : Etil pirazosulfuron 10%
Jenis formulasi          : Tepung (10 WP)
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Selektif
Waktu Aplikasi         : Pada saat gulma belum tumbuh (Pra Tumbuh)
Tanaman Sasaran      : Tanaman padi sawah
Gulma Sasaran          : Teki (Scirpus juncoides)
Mekanisme Kerja       :Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ Pakailah semprotan punggung yang bertekanan tetap dan nosel polijet untuk mendapatkan hasil semprotan yang rata (Anonim, 2016).

b.    Nama Dagang           : ALLY 20 WDG
Bahan Aktif              : Metil metsulfuron 20 %
Jenis formulasi          : Padat 20 WDG
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Non Selektif
Waktu Aplikasi         : Pra Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Karet dan Kelapa sawit
Gulma Sasaran          : Gulma berdaun lebar (Borreria latifora)
Dosis                         :100-200 gr/ha
Mekanisme Kerja     :Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya (Anonim, 2016).

B.  Herbisida Purnatumbuh

a.   Nama Dagang           : TOACHDOWN 480 AS
Bahan Aktif              : Sulfosat 480 gr/l
Jenis formulasi          : 480 AS, cair
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Non Selektif
Waktu Aplikasi         : Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Karet, kopi, dan teh
Gulma Sasaran         : Gulma berdaun lebar (Borreria alata) Gulma daun sempit
Dosis                         :1,0-2,0 liter/ hektar
Mekanisme Kerja     : Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer (Anonim, 2016).

b.    Nama Dagang           : FENOMIN
Bahan Aktif              : 2.4 – D Dimetil Amina 865 gr/l
Jenis formulasi          : 865 SL, bewarana coklat muda (cair)
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Selektif
Waktu Aplikasi         : Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Padi Sawah
Gulma Sasaran,dosis : Teki (Fimbristyllis milaceae) dengan dosis 1.0-1.5 l/ha, Scirpus juncoides  dengan dosis 1.5 l/ha
Mekanisme Kerja     : Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya (Anonim, 2016).

C.  Herbisida Kontak

a.   Nama Dagang           : RUMPAS
Bahan Aktif              : Fenoksaprop-p-etil 120 gr/l
Jenis formulasi          : 120 EW (cair)
Translokasi                : Kontak
Selektivitas               : Selektif
Waktu Aplikasi         : Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Padi dan Kedelai
Gulma Sasaran,dosis: Gulma berdaun sempit pada padi (Eichinochloa sp.) dengan dosis 0.1875-0.375 l/ha dan gulma berdaun sempit pada kedelai (Echinochloa colons) dengan dosis 0.1875-0.375 l/ha (Anonim, 2016).

D.  Herbisida Sistemik

a.   Nama Dagang           : TOACHDOWN 480 AS
Bahan Aktif              : Sulfosat 480 gr/l
Jenis formulasi          : 480 AS, cair
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Non Selektif
Waktu Aplikasi         : Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Karet, kopi, dan teh
Gulma Sasaran         : Gulma berdaun lebar (Borreria alata) Gulma daun sempit
Dosis                         :1,0-2,0 liter/ hektar
Mekanisme Kerja     : Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer (Anonim, 2016).

b.    Nama Dagang           : ALLY 20 WDG
Bahan Aktif              : Metil metsulfuron 20 %
Jenis formulasi          : Padat 20 WDG
Translokasi                : Sistemik
Selektivitas               : Non Selektif
Waktu Aplikasi         : Pra Tumbuh
Tanaman Sasaran      : Karet dan Kelapa sawit
Gulma Sasaran          : Gulma berdaun lebar (Borreria latifora)
Dosis                         :100-200 gr/ha
Mekanisme Kerja     :Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya (Anonim, 2016).










DAFTAR PUSTAKA



Anonim.2016. 10 Jenis Merek Dagang Herbisida. http://www.budidayapetani.com/2016/01/10-jenis-merek-dagang-herbisida.html Diakses pada 20 Desember 2016 Pukul 23.18 WIB

Mardianto. 2009. Herbisida, Solusi Pengendalian Gulma yang Efektif dan Efisien. http://duniapetani.blogspot.co.id/2009/07/herbisida-solusi-pengendalian-gulma.html Diakses pada 20 Desember 2016 Pukul 20.22 WIB

Wikipedia. 2016. Herbisida. https://id.wikipedia.org/wiki/Herbisida Diakses pada 20 Desember 2016 pukul 21.55 WIB



 



0 comments:

Post a Comment

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Pageviews

Powered by Blogger.

BTemplates.com

Blogroll

About

Copyright © Buku Tugas | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com